Kegunaan vitamin E yang potensial tersebut mendorong banyak dilakukannya isolasi vitamin E. Teknologi isolasi Vitamin E ada beberapa macam
seperti pemisahan menggunakan teknologi membran, adsorbsi, desorbsi, dan ekstraksi dengan menggunakan pelarut dan destilasi molekuler. Beberapa
penelitian isolasi tokoferol menggunakan destilasi molekuler telah dilakukan dengan bahan baku palm fatty acid distillates PFAD Posada et al. 2007 dan
rapeseed oil deodorizer distillate RODD Shao et al. 2007.
Destilasi molekuler adalah proses separasi fraksi-fraksi molekul yang berbeda bobotnya pada suhu serendah mungkin untuk menghindari kerusakan.
Keuntungan menggunakan teknik destilasi molekuler adalah proses pemisahannya dengan vakum bertekanan tinggi sehingga suhu pemisahan dapat diupayakan
serendah mungkin untuk menghindari kerusakan bahan Shao et al. 2007. Penggunaan destilasi molekuler untuk memisahkan vitamin E dari biodiesel CPO
diharapkan tidak merusak metil ester dan isolat vitamin E yang dihasilkan, diperoleh rendemen yang tinggi, dan tahapan proses relatif cepat.
Proses separasi dalam penelitian ini akan digunakan sebagai proses samping dalam produksi biodiesel CPO. Biodiesel CPO dilewatkan dalam alat destilasi
molekuler untuk diambil kandungan vitamin E agar nilai tambah konversi CPO menjadi biodiesel meningkat.
Separasi dengan menggunakan alat destilasi molekuler dapat dilakukan secara kontinyu sehingga tidak mengganggu proses produksi biodiesel secara
keseluruhan. Mengingat kapasitas produksi biodiesel yang umumnya berskala besar, skala destilasi molekuler dapat disesuaikan karena pabrikan alat destilasi
molekuler seperti Myers, TMC Industries, Atrisan dan Pope Science telah banyak memproduksi alat destilasi molekuler untuk memisahkan molekul spesifik,
sehingga secara teknologi pemisahan dengan destilasi molekuler telah berkembang pesat dan dapat diaplikasikan dalam skala industri.
2. Perumusan Masalah
Komponen minor CPO banyak yang bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi contohnya vitamin E. Konversi langsung CPO menjadi biodiesel sebagai
minyak bakar mengabaikan potensi yang bisa diperoleh dari komponen minor CPO. Oleh karena itu separasi vitamin E menjadi penting untuk meningkatkan
nilai tambah konversi CPO menjadi biodiesel sebelum digunakan sebagai minyak bakar. Salah satu teknik separasi yang dapat memisahkan vitamin E adalah
menggunakan destilasi molekuler. Permasalahannya yang perlu diteliti adalah kondisi operasi destilasi molekuler yang sesuai agar dapat memisahkan vitamin E
dari biodiesel CPO tanpa menimbulkan kerusakan pada vitamin E dan biodiesel.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a.
Memisahkan fraksi kaya vitamin E dari biodiesel CPO dengan destilasi molekuler.
b. Memperoleh kondisi operasi destilasi molekuler yang optimal untuk
memisahkan fraksi kaya vitamin E dari biodiesel CPO. c.
Menghasilkan fraksi kaya vitamin E dari biodiesel CPO. d.
Mendapatkan hasil uji bilangan iod, angka asam dan asam lemak bebas untuk mengetahui perubahan kualitas biodiesel CPO sebelum dan sesudah
destilasi molekuler.
4. Ruang Lingkup
Lingkup penelitian ini dibatasi pada: a.
Pembuatan biodiesel berasal dari CPO. b.
Separasi fraksi kaya vitamin E dari biodiesel CPO dengan destilasi molekuler.
c. Penentuan kondisi proses dan teknik operasi separasi fraksi kaya vitamin E
dari biodisel CPO dengan destilasi molekuler. d.
Analisis hasil separasi dan rekoveri vitamin E. e.
Pengujian bilangan iod, angka asam dan asam lemak bebas untuk mengetahui perubahan biodiesel CPO sebelum dan sesudah destilasi
molekuler.
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Minyak Sawit Kasar
Kandungan utama minyak kelapa sawit adalah trialkilgliserol trigliserida. Komponan lainnya adalah 1 - 5 asam lemak bebas, 4 - 7,5 digliserida, dan
komponen minor seperti monoalkilgliserol, sterol, glikolipid, fosfolipid, squalen, karoten, hidrokarbon dan triterpen alkohol Ketaren 2005. Menurut O’Brien
2000, sebagaian besar minyak yang telah dimurnikan mengandung 98 trigliserida; kurang dari 0,5 digliserida; 0,1 FFA; 0,3 sterol; 0,1
tokoferol, beberapa ppm fosfolipid dan berbagai pigmen. Menurut May 2007 CPO mengandung 1 komponen minor yang terdiri atas karoten, vitamin E
tokoferol dan tokotrienol, sterol, fosfolipid, glikolipid, terpen dan hidrokarbon. Tabel 1. Komponen minor dalam minyak sawit mentah CPO
Komponen Konsentrasi ppm
Tokoferol dan Tokotrienol 600-1000
Karotenoid 500-700 Sterol 326-527
Fosfolipid 5-130
estimasi
Triterpen alkohol 40-80
estimasi
Metil Sterol 40-80
Sequalen 200-500 Alkohol Alifatik
100-200 Hidrokarbon Alifatik
50
Sumber : May 1994
Minyak kelapa sawit berpotensi sebagai sumber vitamin E terbaik. Kandungan Vitamin E di CPO cenderung unik dengan komposisi tokotrienol lebih
banyak dari tokoferol, dari kandungan normal 600 - 1000 mgL, yang terdiri dari 43 tokotrienol, 24
α tokotrienol, 11 tokotrienol, and 21 α tokoferol Posada et al. 2007.
2. Biodiesel