perkotaan, dan sekitar 39,30 di perdesaan. Dibandingkan dengan tahun 2002, jumlah penduduk miskin meningkat sekitar 0.9 juta jiwa.
Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2002-2006
Penduduk miskin juta Jiwa Penduduk miskin
Tahun Kota
Desa Total
Kota Desa
Total 2002
13,30 25,10
38,40 14,46
21,10 35,56
2003 12,20
25,10 37,30
13,57 20,23
33,80 2004
11,40 24,80
36,10 12,13
20,11 32,24
2005 12,40
22,70 35,10
11,37 19,51
30,88 2006
14,49 24,81
39,30 13,47
21,81 35,28
Sumber : BPS, 2007
4.4. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka dan Angka Melek
Huruf
Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. pada tahun 2002 tingkat pengangguran terbuka
di Indonesia sebesar 9,1 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,2 persen dari 9,7 persen pada tahun 2003 menjadi 9,9 persen pada tahun 2004, kemudian seiring
dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi tingkat pengangguran terbuka juga meningkat hingga mencapai 11,2 persen pada tahun 2005 dan menurun kembali
menjadi 10,3 persen pada tahun 2006. Selanjutnya, untuk angka melek huruf di Indonesia cenderung mengalami
peningkatan secara terus menerus dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2002 angka melek huruf hanya sebesar 91,11 persen, meningkat menjadi 91,21 persen
pada tahun 2003 dan meningkat hingga mencapai 92,45 persen pada tahun 2005 dan merun kembali pada tahun 2006 hingga menjadi 91,45. Angka melek huruf
ini lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2004.
Tabel 4.3 Perkembangan Angka Melek Huruf, dan Tingkat Pengangguran Terbuka 2002-2006
Tahun Angka Melek Huruf
Tingkat Pengangguran terbuka
2002 91,11
9,1 2003
91,21 9,7
2004 91,79
9,9 2005
92,39 11,2
2006 91,45
10,3
Sumber : BPS, 2007
4.5. Perkembangan Pembangunan Manusia dan Laju Inflasi
Berdasarkan data IPM Indeks Pembangunan Manusia
kualitas sumberdaya manusia di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2002 Indek Pembangunan Manusia IPM sebesar 65,8 meningkat menjadi 67,33 pada tahun 2003 BPS, 2007. Pada tahun 2004 IPM di Indonesia
meningkat sebesar 0,3 yaitu menjadi 68.7. Pada tahun 2005 meningkat menjadi 69,6 dan pada tahun 2006 meningkat menjadi sebesar 70,1.
Indeks Pembangunan Manusia tertinggi pada periode 2002-2006 terjadi di propinsi DKI Jakarta. Sedangkan Indks Pembangunan Manusia terendah terjadi di
propinsi NTB untuk tahun 2002 dan 2004, untuk tahun 2005 dan 2006 Indeks pembangunan manusia terendah terjadi di propinsi Papua.
Tabel 4.4 Perkembangan Indek Pembangunan Manusia
Tahun IPM
2002 65,8
2003 67,3
2004 68,7
2005 69,6
2006 70,1
Sumber : BPS, 2007
Laju inflasi di Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003 tercatat laju inflasi tahunan Indonesia sebesar 5,33 persen, laju inflasi meningkat
menjadi 6,18 persen pada tahun 2004. Pada tahun 2005 laju inflasi meningkat sebesar 12,2 persen yaitu menjadi 18,38 persen. Pada bulan Oktober 2006 terjadi
inflasi 0,86 persen. Dari 45 kota tercatat 41 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate 2,98 persen dan inflasi
terendah di Balikpapan srbesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar di Kendari sebesar 0,66 persen, dan deflasi terkecil di Palu 0,06 persen, sedangkan laju inflasi
tahunan di Indonesia tahun 2006 menurun sebesar 12,09 persen menjadi 6.29 persen.
Pada bulan november 2007 terjadi inflasi sebesar 0.18 persen, dari 45 kota tercatat 32 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Manado 2,01 persen dan inflasi terendah di Balikpapan 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Makassar 1,74 persen dan terkecil di
Jayapura 0,03 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa sebagai berikut:
kelompok bahan makanan 0,04 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok tembakau 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas bahan bakar