4.2. Keadaan Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi di indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dengan memasukan sektor migas maupun non migas. Pada tahun
2006 persentase pertumbuhan ekonomi mencapai sebesar 5,5 persen dengan memasukan sektor migas dan 6.1 persen tanpa sektor migas, hal ini menunjukan
persentase pertumbuhan ekonomi di indonesia mengalami peningkatan sebesar 1,9 persen dengan sektor migas, dan 1,2 persen tanpa memasukan sektor migas
dari tahun 2002. Sedangkan untuk nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap USD berfluktuasi
dari tahu ke tahun. Pada tahun 2002 nilai tukar Rupiah sebesar 9318 RpUSD menurun menjadi 8593 RpUSD pada tahun 2003, kemudian meningkat kembali
sebesar 347 menjadi 8940 RpUSD pada tahun 2005 dan menurn kembali menjadi 9050 RpUSD pada tahun 2006.
Selanjutnya, untuk cadangan devisa Indonesia mengalami peningkatan secara terus menerus dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2002 cadangan
devisa hanya sebesar 32 USD milyar meningkat menjadi 36,6 pada tahun 2003 dan meningkat hingga mencapai 42,6 USD Milyar pada tahun 2006 USD
milyar. Persentase defisit anggaran terhadap PDB pada tahun 2002 sebesar 1,3
persen meningkat menjadi 1,7 persen pada tahun 2003 dan menurun menjadi 0,5 persen pada tahun 2005 kemudian meningkat kembali menjadi 0,9 persen pada
tahun 2006.
Tabel 4.1 Indikator Perekonomian Indonesai Tahun 2002-2006
Tahun No
Indikator Ekonomi 2002
2003 2004
2005 2006
1 Pertumbuhan Ekonomi migas
4,5 4,8
5,0 5,7
5,5 2
Pertumbuhan Ekonomi non migas 5,2
5,7 6,0
6,6 6,1
3 Nilai Tukar Rupiah RpUSD
9318 8593
8940 9713
9050 4
Cadangan Devisa USD Milyar 32
36,6 36,3
34,7 4,.6
5 Defisit anggaran thd PDB
1,3 1,7
1,3 0,5
0,9
Sumber : Bappenas, 2007
4.3. Perkembangan Tingkat Kemiskinan
Jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 2002-2006 di Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk miskin pada tahun
2002 sekitar 38,40 juta jiwa sekitar 25,10 juta jiwa di perdesaan, dan sekitar 13,30 juta jiwa di perkotaan. Angka ini pada tahun 2003 berkurang hingga
menjadi sekitar 37,30 juta jiwa, penurunan hanya terjadi di perkotaan yaitu menurun menjadi 12,20 juta jiwa, sedangkan di perdesaan tidak mengalami
penurunan. Pada tahun 2004 jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 1,2 juta jiwa yaitu berkurang hingga menjadi 36,10 juta jiwa sekitar 11,40
juta jiwa di perkotaan, dan sekitar 24,80 juta jiwa di perdesaan, atau berkurang sekitar sekitar 1,54 persen dari tahun 2002. Pada tahun 2005 jumlah penduduk
miskin terus mengalami penurunan hingga menjadi 35,10 juta jiwa penurunan hanya terjadi di perdesaan yaitu menurun sebesat 2,1 juta jiwa sedangkan di
perkotaan meningkat sekitar 1,0 juta jiwa dari tahun 2004. Pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan hingga mencapai 39,30 juta
jiwa, peningkatan terjadi di perkotaan dan perdesasan sekitar 14,49 juta jiwa di