Penyediaan pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin merupakan salah satu solusi yang dapat dipilih untuk memotong lingkaran
setan kemiskinan. Dengan tersedianya pendidikan dan kesehatan gratis bagi penduduk miskin maka kualitas sumber daya manusianya akan semakin lebih
baik, sehingga produktifitas akan meningkat yang akan berimplikasi kepada peningkatan pendapatan, sehingga peningkatan pendapatan inilah yang akan
meningkatkan daya beli dan investasi, yang mencerminkan kesejahteraan masyarakat yang tinggi.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Secara umum berdasarkan indikator jumlah penduduk miskin, persentase penduduk miskin, Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan
menunjukan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia untuk periode 2002-2004 semakin membaik. Secara Absolut kemiskinan lebih besar terjadi di provinsi
Jawa Timur. Sementara secara regional persentase kemiskinan paling besar terjadi di provinsi Papua dan terkecil terjadi di provinsi DKI Jakarta. Hal yang
sangat menarik adalah bahwa provinsi yang memiliki tingkat pendapatan yang cukup tinggi belum menjamin suatu daerah akan memiliki tingkat kemiskinan
yang rendah pula apabila sebagian pendapatannya tidak digunakan untuk program pengentasan kemiskinan. Beberapa daerah yang secara konsisten
memiliki indeks keparahan kemiskinan terkecil terbukti memiliki perkembangan ekonomi daerah yang cukup baik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat
kemiskinan adalah tingkat pengangguran, pendapatan, dan pendidikan. Ketiga faktor diatas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat
kemiskinan, ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia salah satunya tergantung dari pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dan tergantung dari pengeluaran penduduk terhadap pendidikan serta tergantung pada kebijakan pemerintah dalam menurunkan
tingkat pengangguran. Pendapatan perkapita
merupakan faktor yang
berpengaruhnya cukup besar terhadap tingkat kemiskinan dibandingkan dengan angka melek huruf dan tingkat pengangguran, ini menunjukan bahwa
peran pemerintah dalam tingkat pengangguran belum maksimal untuk menurunkan angka kemiskinan.
6.2. Saran
1. Provinsi-provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi
seperti Jawa Timur dan Papua perlu diberi perhatian lebih besar oleh pemerintah
tanpa mengabaikan provinsi-provinsi lain dalam program pengentasan kemiskinan, yaitu pemerintah harus meningkatkan kualitas
pendidikan masyarakat melalui penambahan anggaran untuk program Dana BOS, sehingga fasilitas untuk pendidikan menjadi lebih baik.
2. Kecilnya pengaruh tingkat pengangguran bukan berarti harus diabaikan,
artinya pemerintah tetap harus lebih memaksimalkan kinerjanya yang terfokus kepada penduduk miskin melalui penambahan tingkat kesempatan
kerja melalui proyek-proyek padat karya, dan penambahan anggaran untuk program penanggulangan pengangguran sehingga tingkat pengangguran
akan semakin lebih kecil.