Aspek teknologi komunikasi di organisasi

pertanyaan-pertanyaan sulit dari setiap karyawan. Menurut Pitney Bowes, produktivitas pekerja yang tinggi, pendapatan kerja cukup rendah, dan karyawan memilih untuk tidak terikat oleh perusahaan Gerald. 1990, 5.

II.1.2. Aspek Budaya Komunikasi di Organisasi

Pada tahun 1981, Pace dan Ross merilis hasil survei nasional tentang komunikasi organisasi, diantaranya sebagai berikut: a. Komunikasi dan departemen komunikasi adalah yang paling mungkin untuk menawarkan kursus dasar tentang komunikasi organisasi b. Program ini diperlukan oleh sepertiga dari departemen untuk dewasa dan anak sekolah. c. Buku-buku primer dan sekunder yang digunakan dalam kursus ini yang paling sering diterbitkan setelah 1976. d. Isi tentu saja yang paling mencakup jaringan komunikasi, komunikasi informal, iklim komunikasi, teori komunikasi, teori organisasi, kepemimpinan, gaya manajemen, teori komunikasi organisasi, teori motivasi, dan manajemen konflik. Dalam budaya komunikasi, ada dua aspek yang perlu diketahui, yaitu:

a. Aspek teknologi komunikasi di organisasi

Teknologi jauh lebih dari sekedar mesin dan artefak material. Teknologi adalah penerapan logika secara spesifik tentang teknik dari aktivitas dan perilaku manusia. Karena teknologi komunikasi berubah sangat cepat, kita harus berhati-hati untuk tidak menganggap bahwa kita mengetahui perkembangan teknologi dan apa yang dapat dilakukan oleh teknologi itu. Sebaliknya, kita harus mengambil perspektif yang lebih luas dan lebih abstrak. Dalam rangka untuk memahami teknologi komunikasi yang signifikan dalam kehidupan organisasi kontemporer, hal ini berguna Universitas Sumatera Utara untuk melihat sejarah sosial dari gagasan teknologi dan gagasan yang lebih mendasar dari teknik. Menurut sosiolog Prancis, Cornelius Castoriadis, isitlah teknik berasal dari bahasa Yunani. Kemudian tulisan-tulisan Homer, teknik dimaksudkan untuk memalsukan, untuk menghasilkan, atau untuk membangun. Sebaliknya, filsafat Barat telah melihat teknik sebagai imitasi atau, dalam kata-kata Castoriadis, kekuatan untuk mengatur ulang atau menyatukan elemen yang ada dengan cara yang tidak alami George. 2004, 349. Teknik, dengan kata lain, berarti aktualisasi non-alami dan kemungkinan melekat dalam dunia fisik. Salah satu teknologi saat ini adalah komputer. Para ahli teknik mengatakan komputer berguna untuk memfasilitasi perluasan dan pertukaran informasi. Industri komputer sangat menarik dalam hal orientasi. Banyak profesional berbicara seolah- olah mereka hanya berurusan dengan elektronik, informasi, dan bahan pengetahuan sistem. Sikap ini mendukung etos umum dari segala abad bahwa informasi sebagai suatu periode yang mendunia. Alat komunikasi seperti telepon, mesin faks, atau pager dapat mengubah organisasi menjadi hidup modern ketika mereka diperkenalkan dengan teknologi tersebut. Hari ini, alat ini jarang dianggap sebagai teknologi komunikasi. Jadi apa yang biasanya kita ketahui ketika kita berbicara tentang teknologi komunikasi dalam kerangka organisasi? Biasanya istilah untuk media elektronik, seperti email, voice mail, intranet, internet, sistem konferensi audio dan video. Jika kita lebih luas, sistem informasi manajemen, kelompok pengambil keputusan dan dukungan, dan berbagai jenis sistem pendukung lainnya disebut sebagai sesuatu yang menyediakan informasi teknis yang berkaitan dengan tugas-tugas tertentu dan proses kerja organisasi. Universitas Sumatera Utara Meskipun teknologi komunikasi belum mempersoalkan mengenai kendala waktu dan perbedaan waktu dalam penyampaian informasi, teknologi ini muncul untuk dapat digunakan dalam banyak hal penting. Sedangkan media komunikasi, seperti telepon ataupun percakapan langsung tatap muka memerlukan kehadiran simultan dari pengirim dan penerima, teknologi seperti email dan voice mail membebaskan kita dari kendala tersebut. Dalam aktivitas komunikasi terdapat perbedaan penting antara komunikasi langsung dan tidak langsung. Walaupun kita sering mungkin lebih suka komunikasi langsung karena memungkinkan kita untuk mendapatkan umpan balik langsung, namun tetap saja memiliki keterbatasan. Teknologi, bagaimanapun, jarang digunakan sesuai seperti yang dibayangkan oleh para ahli, desainer, atau para pengambil keputusan dalam organisasi atau seperti yang ditakuti oleh para teknisi. Masih sebagian besar teknologi telah sesuai dalam hal keuntungan dan kerugian. Saat ini, jarang dilakukan implementasi dan penggunaan teknologi dalam kehidupan organisasi sesuai dengan ramalan atau kritik yang memprediksi tentang perkembangan teknologi komunikasi di organisasi. b. Aspek mengenai worldview tentang komunikasi di organisasi, mengenai pengetahuannya, kepercayaannya, dan bahasa serta praktiknya. Pendekatan, definisi dan persepsi tentang komunikasi organisasi sangat banyak. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungan, baik internal dan eksternal. Organisasi melibatkan komunikasi sebagai aliran pesan mereka, tujuan, arah, dan media yang mereka gunakan. Komunikasi organisasi melibatkan orang dan bagaimana sikap mereka, perasaan, hubungan, dan keterampilan. Komunikasi organisasi adalah proses Universitas Sumatera Utara menciptakan dan pertukaran pesan dalam jaringan hubungan dan saling ketergantungan untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan. Bernstein 1976, meringkas temuan dari survei Komunikasi Industri Council, mengidentifikasi bahwa perhatian yang paling penting dari komunikator organisasi adalah komunikasi agar menjadi interaksi antara manajemen dan organisasi, karyawan, dan publik eksternal. Falcione dan Greenbaum 1976 mengembangkan taksonomi untuk seri berikut komunikasi organisasi abstrak: interpersonal, intragroup, dan antargolongan komunikasi dalam organisasi, faktor komunikasi dan tujuan organisasi, peningkatan keterampilan dan pelatihan, media komunikasi, analisis sistem komunikasi dan metodologi penelitian, dan tinjauan umum lapangan Gerald. 1994, 16. Akhirnya, pada tahun 1981, Foltz mengatakan komunikasi organisasi didefinisikan sebagai menukar informasi, gagasan, perasaan bawah, atas dan lintas organisasi. Sebagian besar dari persepsi di atas, tampaknya saling berbagi pandangan tentang komunikasi organisasi dan paradigma yang sering disebut sebagai fungsionalis. Perspektif fungsionalis bahwa hidup organisasi sebagai mekanistik, dengan menggunakan teori dan sistem untuk menempatkan bahwa organisasi mengendalikan dan mengkoordinasikan orang dan sumber daya melalui komunikasi. Menurut Putman dan Cheney 1983, asumsi paradigma fungsionalis meliputi sebagai berikut: a. Bekerja sebagai tindakan rasional mendominasi eksistensi sosial untuk mencapai suatu tujuan b. Sosial adalah realitas objektif, materialistis, dan tunduk pada kontrol prediksi dan teknis Universitas Sumatera Utara c. Tujuan penelitian adalah pemahaman dan prediksi untuk tujuan mengerahkan pengawasan teknis. Paradigma yang disebut interpretasi ini, menganggap bahwa realitas sosial diciptakan bersifat subjektif dan mengatur Sotirin, 1984 dan berkomunikasi adalah proses saling ketergantungan dalam hidup organisasi Putman, 1982. Berikut adalah pandangan mengenai komunikasi di organisasi berdasarkan: • Pengetahuan tentang komunikasi di organisasi Komunikasi adalah sumber kekuasaan karena apa yang dianggap sebagai pengetahuan yang penting harus diputuskan oleh setiap orang yang melakukan aktivitas tersebut. Pengetahuan dan kebijaksanaan tidak datang kepada setiap individu, tetapi dikemas dan dibangun dalam diri kita dan mencoba mengetahui dunia dan menentukan apa tujuan yang menarik sehingga kita mengejar pengetahuan itu lebih jauh lagi. Hal ini terlihat dalam sebuah organisai ketika karyawan melihat apa yang menjadi ide manajemen dalam perkembangan perusahaan. Topik yang menempatkan sorotan pengetahuan manajemen sebagai hal penting pada berbagai jenis informasi, dimana organisasi telah di bangun,bagaimana cara mengambilnya, menciptakannya, mengevaluasi, dan akhirnya menggunakannya. Organisasi harus memenuhi permintaan perbaikan informasi yang lurus ke depan dari kualitas berpendidikan yang berguna bagi masa depan tenaga kerja mereka. Keberhasilan organisasi akan memelihara keadaan ini dan meningkatkannya lebih baik lagi dengan merujuk kepada karyawan dan pelanggan mereka. Saat ini, banyak orang yang tergantung pada sebuah mesin yang mereka gunakan untuk berkomunikasi, seperti telepon untuk memanggil karyawan dan komputer untuk mengambil data mereka. Universitas Sumatera Utara Bak dan Hain 1979 menggabungkan hasil dari delapan studi yang menemukan bahwa dukungan yang konsisten dan kuat untuk asumsi bahwa manajemen perilaku komunikasi memang memainkan bagian penting dalam memberikan kontribusi atau masukan dari keefektifan total organisasi Gerhald. 1990, 9. Bak dan Widgery 1978 membuat program pelatihan komunikasi untuk rencana manufaktur yang disimpan dan biaya produktivitas serta ketidakhadiran yang menurun. Kelompok studi lain dilakukan di militer oleh OReilly dan Roberts 1977 dan menemukan hasil sebagai berikut: • Individu yang lulus dengan informasi yang baik dinilai sebagai orang yang lebih tinggi. • Individu yang dinilai memiliki tingkat kinerja yang lebih rendah cenderung dilihat dari hal informasi yang berlebihan, redundansi, dan fungsi pengumpulan dan penyimpanan data • Individu yang aktif dalam jaringan komunikasi dilihat sebagai orang yanglebih produktif Clampitt dan Downs 1983 dalam penelitian mereka menemukan bahwa umpan balik secara signifikan dalam komunikasi akan meningkatkan produktivitas. Pada tahun 1950, pimpinan dari 100 perusahaan dilihat bahwa komunikasi menjadi masalah utama yang diidentifikasi, yaitu sebagai berikut, penggunaan media komunikasi yang tidak memadai, kurangnya kemampuan komunikatif dalam manajemen personalia, penundaan pemberian informasi dari bawahan oleh manajemen dan kesempatan pada komunikasi ke atas. Sebuah hasil studi pada tahun 1980 menyatakan bahwa: Universitas Sumatera Utara • Karyawan menerima informasi yang cukup tentang pekerjaan mereka dan tentang organisasi • Manajemen tidak menindaklanjuti pesan dari karyawan • Pesan dikirim terlalu dini atau terlalu lambat untuk digunakan • Waktu luang diisi oleh kurangnya keterbukaan, keterusterangan, dan visibilitas dari manajemen puncak • Terdapat saluran telepon yang menghubungkan karyawan sebagai penggan komunikasi tatap muka • Kurangnya masukan dari karyawan dalam mengambil keputusan yang mempengaruhi mereka Wiio menyatakan bahwa komunikasi memiliki empat kemungkinan, seperti: • Jika komunikasi bisa gagal. Ini berarti bahwa jika Anda dalam berkomunikasi memberi kesempatan untuk gagal, maka akan gagal. • Jika komunikasi tidak bisa gagal, meskipun demikian biasanya tidak gagal. Bahkan dengan niat baik, komunikasi Anda pasti akan gagal karena alam dan jika menggunakan kelicikan yang tersembunyi, kekurangan, dan kesalahpahaman untuk mengalahkan Anda • Jika komunikasi tampaknya berhasil dengan cara yang dimaksudkan, itu harus dengan cara yang tidak dimaksudkan. Jika semuanya tampaknya berjalan baik, berhati-hatilah, mungkin keberhasilan menjadi ilusi • Jika Anda puas bahwa komunikasi Anda terikat untuk sukses, itu akan gagal. Desain proses komunikasi sesuai dengan selera Anda sendiri dan tidak mempertimbangkan keinginan komunikan. Harry Levinson mengatakan bahwa 90 persen dari semua orang yang bekerja dalam organisasi adalah laki-laki. Namun saat ini, bila waktu kita habiskan di Universitas Sumatera Utara lembaga-lembaga sipil dan sosial, agama dan pendidikan, rumah sakit, dan bank, hal ini relatif sederhana untuk menyimpulkan bahwa dalam organisasi dapat ditemui banyak laki-laki dan perempuan. Sejak tahun 1938, Chester Barnard menyatakan tugas utama seorang eksekutif adalah komunikasi. Telah dibuktikan bahwa anggota organisasi, baik itu laki-laki atau perempuan yang terus berkomunikasi. Ini akan menjadi acuan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang hidup, memiliki sistem terbuka, yang terhubung oleh aliran informasi di antara orang-orang yang menduduki berbagai peran dan posisi. • Kepercayaan tentang komunikasi di organisasi Komunikasi antar organisasi dilakukan untuk bertukar informasi dengan tujuan yang sudah ditetapkan baik secara formal atau non formal; membuat keputusan dan melaksanakan keputusan; mengukur prestasi kerja berdasarkan turnover karyawan, baya penjualan, dan produktivitas; mengembangkan staf, melayani pelanggan negosiasi, produksi, dan merespon peraturan perusahaan dan pemerintah. Peran pemimpin dalam hubungan ini dibagi menjadi tiga yaitu yang berhubungan dengan keputusan , antar pribadi, dan informasional. Dalam hal yang berkaitan dengan keputusan pemimpin berperan sebagai negosiator, allocator sumber daya agar optimal, menangani masalah disturbance handler, dan entrepreneur yang jujur,dinamis,juga ulet. Pemimpin berkaitan dengan hubungan antar pribadi berperan sebagai figurehead , penyampai pesan dan menjalin relasiliaison role, memimpin memotivasi control leader role. Informasional menuntut pemimpin untuk mengawasi rencana monitor menyebarkan dan menyampaikan pesan internal disseminator, menjadi juru bicara mengenai kebijakan yang berhubungan dengan eksternal organisasi spokeperson. Universitas Sumatera Utara Untuk meningktkan komunikasi dalam organisasi setiap komunikator harus menilai kelemahan dan kelebihan diri dengan memperhatikan pengalaman dan lainnya. Komunikator sebaiknya sering melakukan latihan dan praktik. Ketrampilan yang dibutuhkan untuk komunikasi yang baik adalah membaca., mendengar, membuat percakapan yang menarik, wawacara, diskusi, presentasi, dan menulis surat ata memo. Pada kegiatan rutin banyak digunakan kertas untuk berkomunikasi. Oleh karena itu ada beberapa cara yang bisa digunakan agar lebih efisien yaitu dengan memberikan pelatihan pada petugas tentang komunikasi, mendelegasikan tanggungjawab, memberikan kepercayaan kepada karyawan agar manajer tidak kerepotan, melalui instruksi memberikan kejelasan tentang tugas, mengevaluai prioritas pesan. Awalnya ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk mengangani krisis yaitu dengan diam atau merespon apa yang terjadi dengan cepat. Selanjutnya perusahaan menciptakan tim yang cekatan, dengan segera manajemen puncak mengambil tindakan, membangun pusat informasi sebagai representasi perusahaan dengan alat bantu elektronik, menceritakan kejadian secara terbuka, dan menunjukkan keseriusan melalui tindakan. Karyawan bagi suatu organisasi merupakan suatu aset yang sangat berharga, karyawan merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah tujuan perusahaan dapat tercapai atau tidak, untuk itu kemampuan berkomunikasi yang baik dalam lingkungan organisasi sangat dibutuhkan, baik komunikasi secara vertikal maupun komunikasi secara horizontal dalam suatu organisasi. Karyawan yang memiliki komunikasi yang baik dengan manajer ataupun sebaliknya maka akan tercipta suatu kepercayaan diantara mereka sehingga organisasi memberikan kebebasan kepada karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka dengan cara Universitas Sumatera Utara mereka sendiri. Dengan adanya faktor-faktor tersebut maka tingkat komitmen karyawan pada organisasi akan semakin meningkat. Dalam sebuah organisasi dapat dilihat bagaiama 1 gambaran deskripsi komunikasi organisasi, pemberdayaan psikologis karyawan, kepercayaan karyawan terhadap manajemen dan tentang komunikasi di dalam organisasi. 2 Pengaruh secara langsung komunikasi organisasi terhadap kepercayaan karyawan pada organisasi, 3 pengaruh secara langsung pemberdayaan psikologis karyawan terhadap kepercayaan karyawan akan komunikasi pada organisasi, 4 pengaruh secara langsung kepercayaan karyawan tentang komunikasi dan terhadap komitmen organisasi, 5 pengaruh secara langsung komunikasi di organisasi terhadap komitmen organisasi, 6 pengaruh secara langsung pemberdayaan psikologis karyawan tentang komunikasi terhadap komitmen organisasi, 7 pengaruh secara tidak langsung komunikasi di organisasi terhadap komitmen organisasi melalui kepercayaan karyawan, 8 pengaruh secara tidak langsung pemberdayaan psikologis karyawan terhadap komitmen organisasi melalui kepercayaan karyawan akan komunikasi. • Bahasa yang digunakan dalam komunikasi di organisasi Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan bahasa isyarat, dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama yang ada di lingkungan tempat dia berada, termasuk dalam organisasi, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk latar belakang orang lain. Universitas Sumatera Utara Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni sastra, mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Hirsch Andrews 1983 mengatakan jika bahasa adalah budaya yang paling sentral di organisasi. Ini termasuk simbol, jargon, atau kosa kata khusus yang digunakan oleh anggota organisasi Gerard. 1995, 107. Artinya hanya dapat dikaitkan dengan kata atau tanda dalam konteks organisasi dan sejarahnya. Shared mengatakan bahwa melalui sistem simbol organisasi mengkomunikasikan nilai, perilaku, harapan, pengalaman umum, dan citra diri di antara karyawannya. Termasuk dalam kategori ini bagaimana pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Ini adalah indikasi bagaimana pengalaman sebuah struktur organisasi anggotanya. Perbedaan budaya merefleksikan dirinya dalam cara yang beragam. Misalnya saja, satu dari norma budaya mungkin memiliki sebuah konsepsi berbeda terhadap waktu daripada hal lain secara signifikan, atau sebuah ide yang berbeda dari apa yang mengkonstitusikan body language, dan jarak personal ketika melakukan percakapan. Tetapi kebanyakan peneliti, karyawan, dan pemilik bisnis sependapat bahwa elemen yang paling penting dalam intercultural communication yang efektif menitikberatkan pada bahasa language. Kata John P. Fernandez, dalam Managing a Diverse Work Force: Regaining the Competitive Edge, A great deal of ethnocentrism is centered around language. Language issues are becoming a considerable source of conflict and inefficiency in the increasingly diverse work force throughout the world…. No corporation can be competitive if co-workers avoid, dont listen to, perceive as incompetent, or are intolerant of employees who have problems with the language. In Universitas Sumatera Utara addition, these attitudes could be carried over into their interactions with customers who speak English as a second language, resulting in disastrous effects on customer relations and, thus, the corporate bottom line dalam Gerard, 1995, 109. Pemilik bisnis kecil patut pencoba dan menghindari membuat asumsi tentang kemampuan orang lain, walaupun itu seorang vendor, karyawan, atau rekan kerja, berdasarkan asumsi-asumsi etnosentris dari superioritas kebudayaan mereka dalam komunikasi yang sesungguhnya. Herta A. Murphy dan Herbert W. hildebrandt, dalam Effective Business Communications, menyatakan bahwa Withhold evaluative statements on foreign communication styles until you recognize that different cultures use different communication methods. • Praktik komunikasi di organisasi Salah satu bentuk menarik dari jaringan di organisasi adalah apa yang telah diberi dalam praktek di masyarakat. Ini adalah jaringan hubungan yang mengikat semua individu dengan fokus pada proyek-proyek tertentu atau kepentingan profesional. Ettienne Wenger dan William Snyder mendefinisikan komunitas praktek sebagai sekelompok orang yang bersifat informal dan terikat yang bersama-sama dengan para ahli untuk bekerja dengan penuhh gairah untuk menciptakan sebuah perusahaan gabungan George. 2004, 159. Konsultan perusahaan, yang kadang bekerja dalam organisasi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dan kliennya, seperti masyarakat yang menyebar kemana-mana. Konsultan dan klien mereka mungkin datang untuk melihat karyawan sebagai rekan kerja setelah bekerja sama untuk waktu yang relatif lama pada proyek tertentu. Demikian pula, karyawan kontrak bisa melewati komunitas praktek sebagaimana mereka telah bekerja pada proyek jangka panjang. Universitas Sumatera Utara Wanger dan Snyder berpendapat bahwa orang-orang dalam organisasi membentuk komunitas praktek karena berbagai alasan, seperti untuk menjaga hubungan dengan rekan-rekan, untuk merespon perubahan eksternal seperti e- commerce, atau untuk memenuhi tantangan baru ketika ada kesempatan membuat strategi perusahaan. Apapun dasar untuk membentuk karyawan dalam organisasi, anggota harus saling berbagi pengetahuan kreatif. Antara lain dengan mendukung pertukaran pendapat dengan bebas dan melakukan pendekatan terhadap masalah. Wenger dan Snyder menekankan bahwa praktek organisasi yang muncul, tidak diciptakan. Namun, organisasi yang memiliki nilai, inovasim dan saling berbagi pengetahuan harus menciptakan kondisi yang baik bagi mereka agar berkembang pesat dan memelihara pertumbuhan individu didalamnya. Sering diabaikan dalam diskusi tentang komunikasi antar budaya, terkadang hal signifikan yang terjadi adalah perbedaan budaya mengenai praktek mendengarkan. Tips tentang bagaimana mengembangkan sensitivitas budaya verbal dan praktek- praktek komunikasi tertulis dalam sebuah organisasi sangat berlimpah, tapi dalam banyak kasus, relatif sedikit perhatian diberikan kepada perbedaan budaya dalam mendengarkan. Itulah sisi lain dari komunikasi. Kode etik yang menentukan bagaimana harus dibuktikan mendengarkan didasarkan pada asumsi-asumsi budaya tertentu tentang apa yang dianggap sebagai mendengarkan, kata Milburn. Tapi sementara norma-norma yang berlaku komunikasi dalam sebuah organisasi mungkin panggilan untuk para pendengar untuk diam dan menawarkan bahasa tubuh kontak mata yang mantap, misalnya dimaksudkan untuk memastikan bahwa si pembicara atau kata-katanya sedang diperhatikan, banyak kebudayaan memiliki standar yang berbeda dapat menyerang belum tahu sebagai kasar atau membingungkan. Seseorang yang berkomunikasi dengan bersandar ke depan dan semakin dekat mungkin sangat Universitas Sumatera Utara mengancam pada seseorang yang menghargai ruang pribadi, dikatakan oleh Oregon Businesss Megan Monson. Dan orang itu bisa dianggap sebagai bermusuhan dan tidak ramah, hanya karena kurangnya kontak mata. Kuncinya, mengatakan analis, adalah untuk memastikan bahwa organisasi Anda mengakui bahwa perbedaan budaya berlimpah dalam mendengarkan serta berbicara praktik, dan untuk membangun komunikasi antar praktek yang sesuai. Istilah intercultural communication sering digunakan untuk menjelaskan isu-isu komunikasi dalam arti yang luas yang akan selalu meningkat dalam organisasi yang tersusun atas individu dari bermacam-macam kepercayaan, sosial, etnik dan latar belakang pendidikan. Masing-masing dari individu tersebut membawa pengalaman dan nilai-nilai yang unik ke lingkungan tempat dia bekerja. Bisnis-bisnis yang mampu memfasilitasi komunikasi yang efektif, baik tertulis maupun lisan, antara anggota dari berbagai macam kelompok kebudayaan akan jauh lebih baik untuk berhasil dibanding dengan organisasi lain yang membiarkan konflik-konflik meningkat dari perbedaan budaya kalangan internal menjadi lebih tajam. Kegagalan dalam menempatkan dan menyelesaikan konflik berbasis budaya dan tekanan, akan memunculkan dampak berupa penampilan yang menurun dan produktivitas berkurang baik diinginkan maupun tidak. Pentingnya intercultural communication yang efektif bisa jadi susah didefinisikan. Seperti yang digarisbawahi oleh Trudy Milburn dalam Management Review, komunikasi tidak hanya sebagai ekspresi latar belakang budaya, tetapi juga sebagai ‘pembentuk’ identitas budaya. Dia menuliskan, Cultural identities, like meaning, are socially negotiated. Ethnic identities, class identities, and professional identities are formed and enacted through the process of communication. What it means to be white, Jewish, or gay is based on a communication process that constructs those identities. It is more Universitas Sumatera Utara than just how one labels oneself, but how one acts in the presence of like and different others, that constructs a sense of identity and membership dalam Gerard, 1995, 113

II.2. KOMUNIKASI HORIZONTAL

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Pendawa Di Medan

10 100 102

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SUPERMARKET LUWES NUSUKAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. DJITOE Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Di Surakarta.

0 2 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di CV. Mulia Plasindo Surakarta.

0 2 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalam Kota Surakarta).

0 1 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalam Kota Surakarta).

0 2 20

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI LORIN Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Lorin Hotels Dan Resort Surakarta.

0 2 13

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI LORIN Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Lorin Hotels Dan Resort Surakarta.

0 2 12

Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Wika Gedung,tbk.

0 1 2

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN SOLO RADIO (Studi Deskriptif Kualitatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Solo Radio).

0 0 12