Bila karyawan tidak mengajukan pertanyaan dalam pelaksanaan tugasnya dan tidak ada pula masalah yang akan dipecahkannya, maka pembicaraan mereka
sambil bekerja tidaklah menyangkut hal-hal formal lagi, tetapi sudah beralih kepada pembicaraan yang tidak relevan dengan tugas-tugasnya.
Konflik yang sering terjadi sesama karyawan, antara lain:
a. Rekan sekerja sama dengan pesaing diri mereka dan ada yang cocok bekerjasama dan ada yang tidak, tetapi kerjasama tetap harus dilakukan, dan disinilah sering
muncul konflik. Persaingan terjadi bila tujuan dari berbagai pihak yang bersaing adalah sama sedangkan yang tidak satu tidak dapat mencampuri pihak yang lain,
mencegah tercapainya tujuan yang sama.
b. Ada rekan sekerja yang merasa jadi pimpinan dan patut untuk dituruti, tukang
perintah, merasa paling pintar tapi merasa tahu segala hal, tidak teratur dalam bekerja tapi paling sibuk, ada yang pintar tapi tidak sungguh-sungguh dalam
bekerja, dan lain-lain yang akhirnya semua konflik itu dapat menggangu konsentrasi bekerja diri mereka sendiri.
c. Adanya spesialisasi terhadap karyawan oleh pimpinan ataupun teman sekerja yang
akhirnya dapat menimbulkan kecemburuan dan tidak fokus pada pekerjaannya.
d. Kurang motivasi dalam melakukan pekerjaannya sehingga malas-malasan dan
tugas dan tanggungjawab akan terbengkalai.
e. Kerjasama yang terjadi bila dua atau lebih pihak bersama-sama bekerja mencapai
tujuan bersama. Suatu hal yang lumrah bila pihak-pihak yang bersangkutan itu mengalami kerjasama dan konflik terjadi pada waktu yang sama. Dengan kata
lain, lawan kata kerjasama bukanlah konflik, tetapi tidak ada kerjasama. Sumber konflik yang terjadi dalam organisasi, seperi sesama karyawan
komunikasi horizontal biasanya meliputi beberapa hal, seperti bersama-sama
Universitas Sumatera Utara
menggunakan sumber-sumber daya organisasi yang sama, perbedaan dalam tujuan antara karyawan dalam organisasi, saling ketergantungan pekerjaan dalam organisasi,
perbedaan nilai atau persepsi yang dimiliki, gaya karyawan dalam perilaku sehari- hari, masalah komunikasi dalam diri karyawan.
II.2.5. Cara Mengatasi Konflik Komunikasi Horizontal
Ada tiga cara mengelola konflik, yaitu mendorong konflik, mengurangi konflik, dan memutuskan konflik. Mendorong konflik dapat dilakukan dengan cara
memasukkan seseoang dari luar, penyusunan kembali organisasi, mendorong persaingan. Mengurangi konflik dapat dilakukan dengan cara mendinginkan situasi
perselisihan dan menyatukan kelompok yang berselisih dengan jalan mencari “kambing hitam” dan berusaha mengalahkan musuh bersama. Dan memutuskan
konflik dengan cara memaksa menghentikan perselisihan, memisahkan yang berselisih dan membuat berdamai, bergerak sesuai dengan peraturan, konfrontasi, dan
melakukan musyawarah. Walaupun begitu banyak konflik yang sering terjadi sesama karyawan, itu
semua dapat diatasi dengan berbagai cara. Konflik-konflik yang sering terjadi tersebut dapat mempengaruhi pekerjaan mereka dan menghambat tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. Beberapa cara yang dapat mengatasi konflik yang sering terjadi sesama karyawan, seperti:
a. Menyadari tujuan utama karyawan itu adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan yang digariskan atasan. Dengan demikian, setiap karyawan dapat fokus bahwa tugas utama mereka ada mengerjakan pekerjaan dibandingkan urusan
dengan karyawan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Pahami dengan benar apa yang menjadi tanggungjawab karyawan itu sehingga
dapat memenuhi tanggungjawab tersebut dengan tepat waktu dan berhasil. c.
Jika kurang jelas mengenai tugas yang dilimpahkan, tanyakan pada atasan karena atasan lebih mengerti mengenai tugas yang diberikannya dibandingkan
menanyakannya kepada karyawan lainnya. d.
Dengan begitu karyawan tersebut punya patokan atau alat ukur, apakah hasil kerja karyawan itu memenuhi standar, dibawah atau melebihi standar yang dapat dilihat
dari keseriusan karyawan itu menyelasaikan tanggungjawab dan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya dan diselesaikan dengan cukup baik dan sukses.
e. Tetap bersosialisasi tanpa mengorbankan pekerjaan karena setiap manusia tidak
akan dapat hidup sendiri dan karyawan tersebut juga harus tetap bersosialisasi dengan karyawan yang lainnya karena mereka adalah satu tim pekerjaan dan
memiliki tujuan yang sama untuk dicapai dan dengan bersosialisasi dengan baik dan terarah akan dapat memberikan dukungan satu sama lain dalam melakukan
pekerjaan mereka masing-masing. f.
Membina keakraban diantara karyawan.
II.3. MOTIVASI KERJA