TEORI STIMULUS – ORGANISM – RESPONSE TEORI S-O-R

• Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

3. Teori Dua Faktor

Herzberg mengklaim telah menemukan penjelasan dua faktor motivasi yaitu: a. Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan. b. Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan. Selain ketiga teori ini, masih ada beberapa teori motivasi, seperti teori motivasi ekspektansi, teori motivasi harapan, teori motivasi klasik, teori kebutuhan ERG Alderfe, teori evaluasi kognitif, teori penentuan tujuan, teori penguatan, dan teori keadilan.

II.4. TEORI STIMULUS – ORGANISM – RESPONSE TEORI S-O-R

Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari Stimulus- Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata Universitas Sumatera Utara verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif; misalnya jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif. Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic Needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat tehadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang S dan menghasilkan tanggapan R yang kuat pula. Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah pesan stimulus, S, komunikan organism, O, dan efek Response, R. Hovland, Janis, dan Kelley berpendapat bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari: a. Stimulus rangsang yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme diterima maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Universitas Sumatera Utara c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya bersikap. d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut perubahan perilaku. Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus rangsang yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi sources misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Universitas Sumatera Utara Gambar II.1. Model S-O-R Penelitian Stimulus disini adalah pesan yang disampaikan. Dalam penelitian ini stimulusnya adalah informasi yang ada di komunikasi pada organisasi terkait. Organismnya adalah para karyawan yang ada di PT Indosat Tbk Medan. Sedangkan responnya adalah motivasi kerja dan karir karyawan PT Indosat Tbk Medan Efendy, 2005:p225. Gambar diatas menunjukkan menunjukkan bahwa perubahan motivasi kerja dan karir karyawan berpengaruh dengan bagaimana interaksi yang dilakukan karyawan melalui komunikasi yang terjadi di PT Indosat Tbk Medan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin ditolak ataupun mungkin diterima. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, proses berikutnya komunikan mengerti maka kemampuan komunikan inilah yang melanjtukan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan mengolahnya maka terjadilah sebuah proses peningkatan motivasi kerja dan karir karyawan di PT Indosat Tbk Medan. Stimulus Pesan atau Informasi yang ada dalam proses komunikasi dalam organisasi Organism Karyawan PT Indosat Tbk Medan Perhatian Pengertian Penerimaan Respon Motivasi kerja PT Indosat Tbk Medan Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Yang menjadi tempat dalam penelitian studi korelasional komunikasi horizontal dalam meningkatkan motivasi kerja dan karir karyawan adalah sebuah perusahaan terbatas yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi dan cukup terkemuka, yaitu PT Indosat Tbk Medan. III.1.1. Sejarah PT Indosat Tbk Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT. Indosat Tbk, mengalami beberapa perubahan yang relatif baragam dalam perjalanannya di dunia telekomunikasi.

a. Sebelum Menjadi Badan Usaha Milik Negara BUMN

Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya dikelola oleh PT. Telkom. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequency HF dan Very High Frequency VHF. Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan. Untuk memfasilitasi perubahan ini dibentuk organisasi International Telecommunication Satellite Intelsat yang berfungsi menyatukan standar komunikasi satelit, yang beranggotakan negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan tujuh negara Eropa. Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat I diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2 transponder dengan bandwidth 25 MHz dan kapasitas 240 kanal. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Pendawa Di Medan

10 100 102

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SUPERMARKET LUWES NUSUKAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. DJITOE Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Di Surakarta.

0 2 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di CV. Mulia Plasindo Surakarta.

0 2 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalam Kota Surakarta).

0 1 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalam Kota Surakarta).

0 2 20

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI LORIN Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Lorin Hotels Dan Resort Surakarta.

0 2 13

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI LORIN Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Lorin Hotels Dan Resort Surakarta.

0 2 12

Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Wika Gedung,tbk.

0 1 2

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN SOLO RADIO (Studi Deskriptif Kualitatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Solo Radio).

0 0 12