Beberapa Masalah Yang Umum Dialami Oleh Para Lansia

28 5. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan. Menyadari bahwa menurunnya kesehatan dan fungsi-fungsi fisik, pada masa lansia mereka berusaha untuk mempertahankan dan mengatur kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan kesehatan, yakni berolahraga maupun mengatur pola makan. 6. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes. Pada lansia, individu mengalami perubahan peran. Dimana, para lansia mempunyai pengalaman lebih daripada orang yang lebih muda, sehingga peran lansia biasanya diminta untuk memberi pendapat, masukan ataupun kritikan, dan partisipasi lansia terhadap kehidupan sosial menurun biasanya disebabkan oleh masalah fisik.

3. Beberapa Masalah Yang Umum Dialami Oleh Para Lansia

Berikut ini ada beberapa masalah yang sering dihadapi oleh lansia sehubungan dengan berbagai perubahan dan penurunan yang terjadi pada lanjut usia tersebut: 1. Masalah yang berhubungan dengan keadaan fisik. Keadaan fisik yang lemah dan tak berdaya sehingga menyebabkan harus bergantung pada orang lain Hurlock, 1999 2. Masalah status ekonomi, berkaitan dengan hal-hal seperti penghasilan, jaminan sosial, perumahan, kendaraan, jaminan pelayanan medis, dan lain-lain Monks, 1999. 3. Masalah sosial berkaiatan dengan bagaimana mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri yang telah meninggal, pindah ke panti dan peran sosial yang baru Monks, 1999. Universitas Sumatera Utara 29 4. Masalah pensiun hal ini terkait dengan keadaan ekonomi, meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua Papalia, 2001. 5. Masalah-masalah kesehatan, biasanya ketuaan menjadikan manusia rentan terhadap berbagai penyakit. Pada lansia biasanya penyakit yang dialami berupa penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, TBC paru, darah tinggi, jantung, kanker, gangguan pernafasan, radang sendi, osteoporosis dan alzheimer Santrock, 2002. 6. Masalah yang berkaitan dengan penurunan fungsi berpikir, seperti dengan menurunnya daya ingat, kemampuan konsentrasi, memecahkan masalah, penurunan Fluid Intellegence, dan lain-lain Santrock, 2002. 7. Masalah psikologis terutama muncul bila lansia tidak berhasil menemukan jalan keluar masalah yang timbul sebagai akibat dari proses menua. Rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, depresi, dan post power syndrome, the empty nest Munandar, dkk, 2001. 8. Masalah seksual, bagi lansia yang masih mempunyai pasangan sering terjadi masalah dalam aktivitas seksual. Hal ini disebabkan oleh penyakit yang mungkin diserita salah satu pasangan hidup lansia tersebut atau karena suami mengalami kesulitan dalam mencapai orgasme, sehingga mempengaruhi keinginannya untuk melanjutkan hubungan seksual Papalia, 2001. Universitas Sumatera Utara 30 4.Gambaran Emosi pada Lansia Pada umumnya emosi lansia memiliki tingkat sensitifitas emosional yang meningkat, kurang gairah, kurang mampu menghadapi tekanan stress, merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa tidak berguna lagi. Keadaan seperti ini tentunya akan membuat kondisi emosi yang dirasakan akan semakin tidak stabil, apalagi diikuti dengan ketidakberhasilan menemukan jalan keluar dari masalah yang timbul sebagai akibat dari proses menua Achir dalam Munandar, 2001. Satu dari beberapa penelitian yang berdasarkan pengalaman emosi dan usia yang dilakukan oleh Malatesta dan Kalnok 1984 dalam Robert dkk, 2004. Mereka melakukan survey terhadap 240 orang kulit putih yang berasal dari kelas menengah yang dibagi kedalam 3 kategori usia 17-34, 35-56, dan 57-88. Mereka menemukan bahwasanya tidak ada kecenderungan untuk responden-responden yang lebih tua usia 66 tahun untuk lebih memiliki respon-respon yang negatif. Mereka juga menemukan lebih banyak persamaan daripada perbedaan diantara kategori-kategori diatas. Perbedaan gender kecil kebanyakan responden-responden tua tidak merasa bahwa emosi mereka berubah seiring berjalannya usia. Pengalaman emosi sama pentingnya antara orang-orang usia tua dengan usia menengah tetapi tidak terlalu penting bagi orang-orang dewasa usia muda. Kesedihan kebanyakan disebabkan oleh masalah-masalah fisik untuk orang dewasa didalam seluruh kategori seluruh usia. Sebagai contoh 55 dari dewasa muda melaporkan bahwa kesedihan itu berhubungan dengan masalah fisik, dibandingkan dengan 66 pada usia menengah dan 79 pada usia tua. Disisi lain masalah-masalah personal losses menyebabkan kesedihan 45 dewasa muda, 34 usia menengah dan 21 untuk usia dewasa akhir. Penemuan ini menyarankan bahwasanya kesehatan Universitas Sumatera Utara 31 menjadi sumber yang lebih besar atas kesedihan berdasarkan usia tetapi asumsi bahwasanya personal lossess menjadi masalah yang lebih sering ditemukan terhadap distress dalam kehidupan selanjutnya bisa menjadi tidak akurat. Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya masalah kesehatan menjadi masalah utama yang membuat keadaan emosional pada lansia menjadi lebih sering tidak stabil.

C. EMOSI 1. Pengertian Emosi