Hubungan Keteraturan Shalat Lima Waktu dengan Regulasi Emosi Rata-Rata Empirik Dan Rata-Rata Hipotetik

79 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1074.053 1 1074.053 8.460 .005 a Residual 6093.947 48 126.957 Total 7168.000 49 a. Predictors: Constant, emosi b. Dependent Variable: shalat

2. Uji Analisa Data

a. Hubungan Keteraturan Shalat Lima Waktu dengan Regulasi Emosi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara keteraturan shalat lima waktu dengan regulasi emosi pada lansia penderita jantung koroner. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson product moment dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh koefisien korelasi R sebesar 0,387 dengan taraf signifikansi p sebesar 0.03 sehingga p 0.05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara keteraturan shalat lima waktu dengan regulasi emosi. Maka Ho ditolak.

b. Rata-Rata Empirik Dan Rata-Rata Hipotetik

1. Nilai empirik dan nilai hipotetik keteraturan shalat lima waktu Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai keteraturan shalat lima waktu dari subjek penelitian, untuk itu peneliti menggunakan alat penelitian berupa Skala Keteraturan Shalat Lima Waktu. Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat 42 pernyataan yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian. Dari 42 pernyataan tersebut yang Universitas Sumatera Utara 80 rentangnya berkisar 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi 165 dan total skor terendah 118. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor tertinggi 138 dan total skor terendah 96. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik keteraturan shalat lima waktu dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 14. Nilai empirik dan nilai hipotetik keteraturan shalat lima waktu N Min. Maks. Rata-Rata SD Nilai empirik 50 118 165 136,60 12.095 Nilai hipotetik 50 42 168 105 21 Berdasarkan tabel 11 maka diperoleh nilai rata-rata empirik keteraturan shalat lima waktu sebesar 136,60 Xe = 136,60 dengan standar deviasi empirik sebesar 12.09486 dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 105 Xh = 105 dengan standar deviasi 21 Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata empirik dan nilai rata-rata hipotetik maka diperoleh Xe Xh dengan selisih sebesar 31,6 2. Nilai empirik dan nilai hipotetik regulasi emosi Tujuan lainnya dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai regulasi emosi dari subjek penelitian, untuk itu peneliti menggunakan alat penelitian berupa Skala Regulasi Emosi. Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat 27 pernyataan yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian. Dari 27 pernyataan tersebut yang rentangnya 1-6 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi 132 dan total skor terendah 22. Universitas Sumatera Utara 81 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor tertinggi 154 dan total skor terendah 91. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik regulasi emosi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 15. Nilai empirik dan nilai hipotetik regulasi emosi N Min. Maks. Rata-Rata SD Nilai empirik 50 79 162 120,02 22.037 Nilai hipotetik 50 22 132 77 18,33 Berdasarkan tabel 12 maka diperoleh nilai rata-rata empirik regulasi emosi sebesar 120,2 Xe = 120,02 dengan standar deviasi sebesar 22,037 dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 77 Xh = 77 dengan standar deviasi sebesar 18,33 Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata empirik dan nilai rata-rata hipotetik maka diperoleh Xe Xh dengan selisih sebesar 43,02.

c. Kategori Keteraturan Shalat Lima Waktu