Ciri-Ciri Regulasi Emosi Aspek-aspek Regulasi Emosi

37 fisiologis dan dapat menghindari efek negatif akibat emosi yang berlebihan Sukhodolsky, Golub Cromwell dalam Gratz Roemer, 2004. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa regulasi emosi ialah suatu proses intrinsik dan ekstrinsik yang dapat mengontrol serta menyesuaikan emosi yang muncul pada tingkat intensitas yang tepat untuk mencapai suatu tujuan yang meliputi kemampuan mengatur perasaan, reaksi fisiologis, cara berpikir seseorang, dan respon emosi ekspresi wajah, tingkah laku dan nada suara serta dapat dengan cepat menenangkan diri setelah kehilangan kontrol atas emosi yang dirasakan.

4. Ciri-Ciri Regulasi Emosi

Individu dikatakan mampu melakukan regulasi emosi jika memiliki kendali yang cukup baik terhadap emosi yang muncul. Kemampuan regulasi emosi dapat dilihat dalam lima kecakapan yang dikemukakan oleh Goleman 2004, yaitu : a. Kendali diri, dalam arti mampu mengelola emosi dan impuls yang merusak dengan efektif b. Memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain c. Memiliki sikap hati-hati d. Memiliki adaptibilitas, yang artinya luwes dalam menangani perubahan dan tantangan e. Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi f. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri dan lingkungannya Menurut Martin 2003 ciri-ciri individu yang memiliki regulasi emosi ialah : a. Bertanggung jawab secara pribadi atas perasaan dan kebahagiaannya Universitas Sumatera Utara 38 b. Mampu mengubah emosi negatif menjadi proses belajar dan kesempatan untuk berkembang c. Lebih peka terhadap perasaan orang lain d. Melakukan introspeksi dan relaksasi e. Lebih sering merasakan emosi positif daripada emosi negatif f. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang dapat melakukan regulasi emosi ialah memiliki kendali diri, hubungan interpersonal yang baik, sikap hati-hati, adaptibilitas, toleransi terhadap frustasi, pandangan yang positif, peka terhadap perasaan orang lain, melakukan introspeksi dan relaksasi, lebih sering merasakan emosi positif daripada emosi negatif serta tidak mudah putus asa.

5. Aspek-aspek Regulasi Emosi

Menurut Gratz dan Roemer 2004 ada empat aspek yang digunakan untuk menentukan kemampuan regulasi emosi seseorang yaitu : a. Strategies to emotion regulation strategies ialah keyakinan individu untuk dapat mengatasi suatu masalah, memiliki kemampuan untuk menemukan suatu cara yang dapat mengurangi emosi negatif dan dapat dengan cepat menenangkan diri kembali setelah merasakan emosi yang berlebihan. b. Engaging in goal directed behavior goals ialah kemampuan individu untuk tidak terpengaruh oleh emosi negatif yang dirasakannya sehingga dapat tetap berpikir dan melakukan sesuatu dengan baik. Universitas Sumatera Utara 39 c. Control emotional responses impulse ialah kemampuan individu untuk dapat mengontrol emosi yang dirasakannya dan respon emosi yang ditampilkan respon fisiologis, tingkah laku dan nada suara, sehingga individu tidak akan merasakan emosi yang berlebihan dan menunjukkan respon emosi yang tepat. d. Acceptance of emotional response acceptance ialah kemampuan individu untuk menerima suatu peristiwa yang menimbulkan emosi negatif dan tidak merasa malu merasakan emosi tersebut. Garnefski et al. 2001 Dalam Karista, 2005 mengemukakan bahwa regulasi emosi melibatkan aspek biologis, sosial, perilaku, dan proses kognitif baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Menarik napas panjang ketika stress merupakan contoh regulasi emosi dalam aspek biologis. Dalam aspek sosial, regulasi emosi dilakukan dengan membangun hubungan interpersonal dengan orang lain dan mencari sumber dukungan. Dalam aspek perilaku, emosi diregulasi dengan melakukan berbagai perilaku yang bertujuan agar kondisi yang dialami seseorang tidak memberikan pengaruh negatif pada dirinya. Terakhir emosi dapat diregulasi melalui proses kognitif tidak sadar seperti: denial, projection dan sadar blamming others, rumination, dsb.

6. Strategi Regulasi Emosi