68
F. Uji Coba Alat Ukur
1. Validitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2000, untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian
validitas. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Peneliti berusaha mengungkap sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur dengan mendasarkan pembuatan alat ukur pada aspek-aspek keteraturan shalat lima waktu dan aspek-aspek regulasi emosi yang
dinilai oleh dosen pembimbing Kerlinger, 2002.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut
yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras dengan fungsi ukur tes atau memilih aitem yang
mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 1999. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara
distribusi skor pada aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu
Universitas Sumatera Utara
69
sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment atau yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 1999.
Koefisien korelasi Pearson Product Moment yang sesuai untuk jumlah sampel 50 orang adalah 0,235 Langdridge, 2004 artinya, aitem-aitem yang memiliki nilai
≥ 0,235 dianggap memiliki daya beda aitem dan dinyatakan valid, sedangkan aitem 0,235
memiliki daya beda aitem yang rendah dan tidak diikutkan dalam skala untuk penelitian sebenarnya. Jumlah aitem pada skala keteraturan shalat lima waktu yang diujicobakan
sebanyak 53 aitem, dari 53 aitem tersebut terdapat 42 aitem yang diterima dan 11 aitem yang gugur dengan kisaran koefisien korelasi 0,292 sampai dengan 0,776
. Sedangkan
Jumlah aitem pada skala regulasi emosi yang diujicobakan sebanyak 38 aitem, dari 38 aitem tersebut terdapat 27 aitem yang diterima dan 11 aitem yang gugur dengan kisaran
koefisien korelasi 0,239 sampai dengan 0,618 .
Distribusi aitem-aitem skala keteraturan
shalat lima waktu dan regulasi emosi setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 4 dan 5:
Tabel 5:
Distribusi Aitem-aitem Skala Keteraturan Shalat Setelah Uji Coba No
Aspek-aspek Keteraturan Shalat
Aitem Total
Favourable Unfavourable
1. Ketepatan dan
disiplin 7, 12, 23, 26, 28, 33.
3, 5, 10, 16, 25, 30, 32.
13
2. Kesadaran dan
tanggung jawab 1,9,15, 29, 36, 40, 41.
8, 11, 14, 20, 24, 27, 42.