39
c. Control emotional responses impulse ialah kemampuan individu untuk dapat
mengontrol emosi yang dirasakannya dan respon emosi yang ditampilkan respon fisiologis, tingkah laku dan nada suara, sehingga individu tidak akan merasakan
emosi yang berlebihan dan menunjukkan respon emosi yang tepat. d.
Acceptance of emotional response acceptance ialah kemampuan individu untuk menerima suatu peristiwa yang menimbulkan emosi negatif dan tidak merasa
malu merasakan emosi tersebut. Garnefski et al. 2001 Dalam Karista, 2005 mengemukakan bahwa regulasi emosi
melibatkan aspek biologis, sosial, perilaku, dan proses kognitif baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Menarik napas panjang ketika stress merupakan contoh
regulasi emosi dalam aspek biologis. Dalam aspek sosial, regulasi emosi dilakukan dengan membangun hubungan interpersonal dengan orang lain dan mencari sumber
dukungan. Dalam aspek perilaku, emosi diregulasi dengan melakukan berbagai perilaku yang bertujuan agar kondisi yang dialami seseorang tidak memberikan pengaruh negatif
pada dirinya. Terakhir emosi dapat diregulasi melalui proses kognitif tidak sadar seperti: denial, projection dan sadar blamming others, rumination, dsb.
6. Strategi Regulasi Emosi
Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam melakukan regulasi emosi. Menurut Gross 1998 ada dua strategi dalam melakukan regulasi emosi, yaitu :
a. Antecedent-focused strategy
Antecedent-focused strategy ialah strategi yang dilakukan seseorang saat emosi muncul dan terjadi sebelum seseorang memberi respon terhadap emosi. Antecedent-
Universitas Sumatera Utara
40
focused merupakan strategi dalam regulasi emosi dengan mengubah cara berpikir seseorang menjadi lebih positif dalam menafsirkan atau menginterpretasi suatu peristiwa
yang menimbulkan emosi. Oleh karena itu, strategi ini disebut juga dengan cognitive reappraisal. Antecedent-focused strategy dapat mengurangi pengaruh kuat dari emosi
sehingga respon yang ditampilkan tidak berlebihan. b.
Respon-focused strategy Respon-focused strategy ialah bentuk dari pengaturan respon dengan menghambat
ekspresi emosi berlebihan yang meliputi ekspresi wajah, nada suara dan perilaku. Strategi ini disebut juga dengan expressive suppression. Respon-focused strategy hanya efektif
untuk menghambat respon emosi yang berlebihan, namun tidak membantu mengurangi emosi yang dirasakan. Individu yang sering menggunakan respon-focused strategy
membuat seseorang menjadi tidak jujur dengan dirinya sendiri dan orang lain tentang apa yang mereka rasakan serta akan menimbulkan perasaan negatif, daripada individu yang
menggunakan antecedent-focused strategy. Penelitian membuktikan bahwa antecedent- focused strategy lebih efektif sebagai strategi regulasi emosi daripada respon-focused
strategy. Menurut Gross 2001 regulasi emosi dapat dilakukan individu dengan banyak
cara, yaitu: a.
Situation selection Suatu cara dimana individu mendekatimenghindari orang atau situasi yang dapat
menimbulkan emosi yang berlebihan. Contohnya, seseorang yang lebih memilih nonton dengan temannya daripada belajar pada malam sebelum ujian untuk
menghindari rasa cemas yang berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
41
b. Situation modification
Suatu cara dimana seseorang mengubah lingkungan sehingga akan ikut mengurangi pengaruh kuat dari emosi yang timbul. Contohnya, seseorang yang mengatakan
kepada temannya bahwa ia tidak mau membicarakan kegagalan yang dialaminya agar tidak bertambah sedih.
c. Attention deployment
Suatu cara dimana seseorang mengalihkan perhatian mereka dari situasi yang tidak menyenangkan untuk menghindari timbulnya emosi yang berlebihan. Contohnya,
seseorang yang menonton film lucu, mendengar musik atau berolahraga untuk mengurangi kemarahan atau kesedihannya.
d. Cognitive change
Suatu strategi dimana individu mengevaluasi kembali situasi dengan mengubah cara berpikir menjadi lebih positif sehingga dapat mengurangi pengaruh kuat dari emosi.
Contohnya, seseorang yang berpikir bahwa kegagalan yang dihadapi sebagai suatu tantangan daripada suatu ancaman.
e. Respon modulation
Usaha individu untuk mengatur dan menampilkan respon emosi yang tidak berlebihan. Contohnya, seseorang yang tidak memperlihatkan ekspresi kemarahannya
pada orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa macam
strategi dalam regulasi emosi yaitu antecedent-focused strategy, respon-focused strategy, situation selection, situation modification, attention deployment, cognitive change dan
respon modulation.
Universitas Sumatera Utara
42
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Emosi