27
7 Menerapkan program untuk mencapai sasarannya.
8 Memelihara program untuk mencapai sasarannya.
9 Menyusun program dengan ketentuan.
10 Mengkaji program secara rutin dan terencana dan menyesuaikannya jika perlu,
untuk memastikan sasaran itu tercapai. 11
Membuat RK3K, dengan ketentuan:
Dibuat pada awal kegiatan.
Mencantumkan kategori resiko pekerjaan yang telah dicantumkan bersama PPK.
Pada awal dimulainya kegiatan, penyedia jasa mempresentasikan RK3K kepada PPK untuk mendapat persetujuan.
Melakuan tinjauan ulang terhadap RK3K pada bagian yang memang perlu
dilakukan kaji ulang dilakukan setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung.
12 Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan.
2.8.3. Penerapan dan Operasi Kegiatan
Dalam mencapai tujuan K3, perusahaan harus menunjuk personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan. Adapun
kualifikasi yang tercantum dalam Permen No. 9 tahun 2008 adalah sebagai berikut:
2.8.3.1. Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Pertanggungjawaban
Perusahaan harus menyediakan petugas yang memiliki sumber daya, struktur organisasi dan pertanggung jawaban yang memadai sesuai SMK3 yang diterapkan.
Dalam penerapan SMK3 yang efektif perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1 Pimpinan puncak harus mengambil tanggungjawab utama untuk K3 dan SMK3
2 Pimpinan puncak harus menunjukkan komitmennya dengan:
Universitas Sumatera Utara
28
Menjamin ketersediaan sumber daya yang utama dalam membangun,
menerapkan, memelihara dan meningkatkan SMK3.
Menentukan peranan, pembagian tanggung jawab dan memberi kewenangan kepada pelaksana SMK3.
Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan ketentuan-ketentuan yang di atas
kepada personil yang diberi tanggung jawab dan wewenang. 3 Penyedia jasa harus menentukan penanggungjawab K3 untuk:
Menjamin bahwa SMK3 dibuat, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan
pedoman yang berlaku.
Menjamin kinerja SMK3 dilaporkan kepada pimpinan puncak untuk dikaji ulang dan digunakan sebagai dasar peningkatan SMK3.
Penyedia jasa harus dapat memotivasi karyawan di tempat kerja. Permen, 2008
2.8.3.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian
Penerapan dan pengembangan SMK3 yang efektif ditentukan oleh kompetensi kerja dan pelatihan dari setiap tenaga kerja di perusahaan. Pelatihan
merupakan salah satu alat penting dalam menjamin kompetensi kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan K3. Prosedur untuk melakukan identifikasi
standar kompetensi kerja dan penerapannya melalui program pelatihan harus tersedia.
Setelah penilaian kemampuan gambaran kompetensi kerja yang dibutuhkan dilaksanakan, program pelatihan harus dikembangkan sesuai dengan hasil
penilaiannya. Prosedur pendokumentasian pelatihan yang telah dilaksanakan dan dievaluasi efektifitasnya harus ditetapkan. Kompetensi kerja harus diintegrasikan ke
dalam rangkaian kegiatan perusahaan mulai dari penerimaan, seleksi dan penilaian kinerja tenaga kerja serta pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
29
Adapun persyaratan
kompetensi, pelatihan dan kepedulian
yang tercantum dalam Permen Nomor: 09PRTM2008 adalah sebagai berikut:
1 Menjamin setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan yang mengandung risiko
K3 memiliki kompetensi atas dasar pendidikan dan pelatihan atau pengalaman yang sesuai.
2 Mengidentifikasi dan melaksanakan pelatihan K3.
3 Mengevaluasi keefektifan pelatihan.
4 Membuat, menerapkan dan memlihara prosedur kerja karyawan.
5 Prosedur pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkatan untuk:
Tanggung jawab, kemampuan, keterampilan bahasa dan pendidikan.
Resiko.
2.8.3.3. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultansi a. Komunikasi