Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko IBPR

22 8 Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih relevan dan sesuai.

2.8.2. Perencanaan K3

Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan Sistem Manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan juga memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian resiko sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku serta hasil pelaksanaan tinjauan awal terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Sastrohadiwiryo, 2001

2.8.2.1. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko IBPR

Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dari kegiatan produk, barang dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk memenuhi kebijakan K3. Untuk itu harus diterapkan dan dipelihara prosedurnya sebagai berikut yang diatur dalam Permen Nomor: 09PRTM2008 berikut: 1 Penyedia Jasa harus menetapkan Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan. 2 Prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya harus mempertimbangkan:  Mengakomodasi kegiatan rutin.  Mengakomodasi kegiatan non rutin.  Kegiatan semua orang yang memiliki akses di tempat kerja.  Perilaku manusia, kemampuan dan factor manusia lainnya. Universitas Sumatera Utara 23  Mengidentifkasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan dan krselamatan personil di tempat kerja.  Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkan dengan kegiatan kerja penyedia jasa.  Sarana dan prasarana, peralatan dan bahan di tempat kerja yang disediakan oleh penyedia jasa atau pihak lain.  Modifikasi pada SMK3 termasuk perubahan sementara dan dampaknya pada operasi, proses dan kegiatannya.  Beberapa kewajiban perundangan yang digunakan terkait dengan penilaian resiko dan penerapan dan pengendaliannya.  Desain lokasi kerj, proses, instalasi, mesinperalatan, prosedur operasi dan instruksi kerja termasuk penyesuaian terhadap kemampuan manusia. 3 Penyedia Jasa harus menerapkan prosedur untuk identifkasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan. 4 Penyedia Jasa harus memelihara prosedur untuk identifkasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan. 5 Penyedia Jasa harus mendokumentasikan dan menjaga rekaman hasil identifkasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan.

2.8.2.2. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan lainnya