Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko IBPR

66 a. Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. b. Menjamin produktifitas tidak terganggu. c. Menuju kondisi nol kecelakaan zero accident. Adapun implementasi keselamatan dan kesehatan kerja K3 dalam proyek ini adalah sebagai berikut: a. Membentuk tim safety patrol yang secara periodik melaksanakan inspeksi. b. Tindakan langsung di lapangan untuk hal-hal yang membahayakan. c. Laporanrecord safety patrol untuk dibahas dalam rapat lapangan.

4.4.2. Perencanaan K3 Safety Plan Perusahaan

Sebelum memulai penerapan atau pelaksanaan K3, maka dibuatlah perencanaan K3 demi mencapai target dan sasaran keselamatan setiap pekerja dan karyawan yang bekerja di proyek tersebut. Perencanaan di perusahaan ini memuat hal sebagai berikut:

4.4.2.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko IBPR

Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian IBPR merupakan salah satu bagian perencanaan yang utama dilaksanakan sebelum memulai penerapan dan operasi kegiatan. IBPR yang terdapat dalam proyek ini terdiri atas beberapa kegiatan konstruksi yang disusun menurut konsep item pelaksanaan dengan potensi bahaya yang bisa terjadi, serta berhubungan dengan tingkat resiko menurut tinggi rendahnya. Kegiatan yang terdapat dalam IBPR terdiri dari: 1 Kegiatan kantor, meliputi beberapa kegiatan seperti; pemadaman api dengan APAR, membuat jalur evakuasi, bekerja di dalam ruangan, mengatur parkir, Universitas Sumatera Utara 67 menangkap pencuri, mengoperasikan genset, menanggulangi huru-hara, pemakaian AC dan mengendarai kendaraan. 2 Pekerjaan persiapan, meliputi beberapa kegiatan yang cukup beresiko tinggi seperti; pembuatan pagar proyek, bongkar muat barang secara manual, Instalasi listrik untuk pekerjaan sementara, bongkar muat barang menggunakan alat, erection tower crane dan pembersihan lokasi. 3 Pekerjaan struktur, meliputi beberapa kegiatan yang cukup beresiko tinggi seperti; galian pondasi, pembesian pondasi, pengecoran pondasi, pembesian kolom praktis, pengecoran kolom, install plat deck, pengoperasian TC, erection rangka baja, pekerjaan pengelasan dan pembongkaran bekisting. 4 Pekerjaan arsitekturfinishing, meliputi beberapa kegiatan yang cukup beresiko tinggi seperti; Pekerjaan kulit luar, pekerjaan water proofing membrane roof top couting, pekerjaan pasangan batu bata, plester dan acian, pemasangan pintu dan jendela, pekerjaan plafond, pengecatan plafond, pekerjaan marmer dan keramik, pengecatan dinding gedung, sanitary dan pemasangan railing. Kegiatan konstruksi di atas merupakan bagian dari kegiatan yang beresiko tinggi karena mempunyai potensi bahaya tinggi dan dibutuhkan penanganan khusus untuk menanggulanginya. Untuk itu, maka IBPR sangat penting dibuat agar setiap pekerja dan karyawan yang bekerja di proyek tersebut mengetahui resiko dan bahaya dalam setiap pelaksanaan kegiatan konstruksi. Pengendalian resiko atau penanggulangan resiko yang dibuat untuk meminimalkan kecelakaan dapat dilihat dalam matriks rekomendasi control potensi bahaya signifikan yang dibuat dalam 12 jenis pekerjaan berdasarkan 5 cara pengendalian resiko yaitu: Universitas Sumatera Utara 68 1 Eliminasi, tidak dilakukan pada proyek ini karena tidak ada bahaya yang signifikan untuk menghilangkan sumber bahaya yang ada di tempat kerja. 2 Substitusi, tidak dilakukan karena tidak ada proses penggantian bahan untuk penanggulangan bahaya resiko. 3 Engineering control, mencakup cover atau pemberitahuan bahaya kerja berupa slogan-slogan K3. 4 Pengendalian administrasi, mencakup rambu K3 dan SIB Surat Ijin Berkendara. Rambu K3 dilakukan seperti pada pekerjaan patroli K3 dan pemasangan lift, sedangkan SIB digunakan pada saat mengendarai kendaraan. 5 Pemakaian APD, mencakup helmet pelindung kepala, sarung tangan pelindung tangan, sepatu safety pelindung kaki, baju kerja, live jacket dan apron pelindung tubuh, masker, masker kimia dan welding protect pelindung wajah, ear plug dan ear muff pelindung telinga, eye goggle pelindung telinga, safety belt pelindung bahaya jatuh.

4.4.2.2. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya