47
high yang terletak di belakang dan di depan dimana tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat penolong lain yang dapat dipasangkan. Ervianto, 2009
c. Sarana Peralatan Lingkungan
Sarana peralatan lingkungan terdiri dari sebagai berikut: a
tabung pemadam kebakaran, b
pagar pengamanan, c
penangkal petir darurat, d
pemeliharaan jalan kerja dan jembatan kerja, e
jaring pengaman pada bangunan tinggi, f
pagar pengaman lokasi proyek, g
tangga, h
Pertolongan pertama pada kecelakaan P3K Pertolongan pertama dilakukan di proyek apabila terjadi kecelakaan kerja
baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerjaan konstruksi. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk
pertolongan pertama. Ervianto, 2009.
d. Rambu-Rambu Peringatan
Rambu-rambu peringatan dapat berfungsi sebagai berikut:
peringatan bahaya dari atas, bahaya dari benturan kepala, bahaya longsor dan api.
peringatan tersengat listrik.
penunjuk ketinggian untuk bangunan yang lebih dari 2 lantai.
penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara dan penunjuk batas ketinggian penumpukan material.
larangan memasuki area tertentu dan larangan membawa bahan-bahan berbahaya,
petunjuk untuk melapor keluar masuk proyek.
Universitas Sumatera Utara
48
peringatan untuk memakai alat pengaman kerja dan peringatan ada alatmesin yang
berbahaya untuk lokasi tertentu.
peringatan larangan untuk masuk ke lokasi power listrik untuk orang-orang tertentu. Beesono, 2012
2.12. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
2.12.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran
kuesioner mengenai SMK3 dan permasalahan K3 yang terdapat di lapangan. Sumber data yang diperoleh terdiri dalam 2 bagian yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli langsung dari informan yang memiliki informasi atau data tersebut. Idrus, 2009
Data primer diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner. Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan
dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna. Keterangan-keterangan yang diperoleh dengan mengisi daftar
pertanyaan dapat dilihat dari segi siapa yang mengisi daftar pertanyaan tersebut. Dalam pembuatan kuesioner perlu diperhatikan bahwa kuesioner disamping
bertujuan untuk menampung data sesuai dengan kebutuhan, juga merupakan suatu kertas kerja yang harus ditatalaksanakan dengan baik. Dalam hubungannya dengan
leluasa dan tidaknya responden untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan yang diajukan, maka jenis pertanyaan yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup ialah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada
beberapa alternatif saja ataupun kepada satu jawaban saja, sehingga dapat lebih
Universitas Sumatera Utara
49
dimengerti. Nazir, 1983. Oleh karena itu, jawaban responden untuk pengisian kuesioner dibuat dengan jawaban “ya” dan “tidak”. Setiap pertanyaan dalam
kuesinoer dibuat berdasarkan acuan Peraturan Pemerintah Nomor: 09PRTM2008.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua bukan orang pertama, bukan asli yang memiliki informasi atau data tersebut. Idrus, 2009. Data
sekunder dapat diambil dari bacaan, buku-buku refrensi dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
2.13.2. Teknik Pengolahan Data a. Metode Deskriptif Kualitatif
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan SMK3, digunakan metode deskriptif kualitatif. Secara sederhana penelitian kualitatif adalah meneliti
informan sebagai subjek penelitiannya, sedangkan deskriptif kualitatif berarti penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang pengertiannya adalah
penggambaran secara mendalam terhadap situasi atau proses yang diteliti. Idrus, 2009 Oleh karena itu, metode deskriptif kualitatif dalam penulisan tugas akhir ini
ialah menggambarkan kegiatan dan pengelolaan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital secara sederhana dan menyeluruh. Pengumpulan informasi
berupa data sekunder seperti; hasil wawancara, gambar, foto dan observasi langsung ke proyek konstruksi tersebut. Dengan data tersebut juga akan diperoleh faktor-faktor
yang mempengaruhi penerapan SMK3 di proyek tersebut.
b. Metode Kuantitatif
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital, maka metode yang digunakan adalah metode
Universitas Sumatera Utara
50
kuantitatif dan analisis univariat. Kuantitatif ialah pengukuran berdasarkan teori-teori yang sudah ada, sedangkan analisis univariat ialah analisis terhadap satu variabel.
Prasetyo, 2005 Kedua metode ini dipakai untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital berdasarkan
hasil penyebaran kuesioner. Penggunaan kuantitatif dan analisis univariat dimulai dengan penentuan kriteria atau kategori yang ingin diteliti. Kriteria yang diteliti
terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu; kebijakan K3, perencanaan, penerapan dan operasi kegiatan, evaluasi atau pemeriksaan dan tinjauan manajemen.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam penggunaan metode kuantitatif yang terdiri atas 3 bagian sebagai berikut:
1 Pengkodean Data
Pengkodean data ialah pemberian kode-kode terhadap suatu item jika item tersebut tidak diberi skor. Koding hanya sekedar membedakan, bukan berarti angka
yang ada memiliki makna kelipatannya ataupun rasio antarjawaban yang satu dengan yang lainnya. Idrus, 2009
Pengkodean setiap data dibuat dalam setiap pertanyaan yang dijawab oleh responden. Jawaban responden menghasilkan nilai atau ukuran. Ada 2 konsep yang
sering digunakan dan terkait pada pembuatan alat ukur yaitu indeks dan skala. Untuk mengukur, harus membuat pertanyaan seputar topikpembahasan. Jika data telah
dikumpulkan melalui pertanyaan-pertanyaan, maka diakumulasikan nilai-nilai jawaban yang diperoleh ke dalam kategori-kategori. Dalam mengevaluasi penerapan
SMK3 ini, maka konsep yang dilakukan yaitu dengan konsep indeks yang dibuat dari akumulasi nilai-nilai yang diberikan pada atribut-atribut individual tanpa melihat ada
tidaknya bobot. Jadi setiap pertanyaan dianggap memiliki nilai yang sama, tetapi untuk jawaban responden dihitung skornilainya. Pemberian skor ini tergantung
Universitas Sumatera Utara
51
kebutuhan. Responden yang menjawab “ya” diberikan skor lebih tinggi dibanding responden yang menjawab “tidak”. Untuk jawaban responden yang menyatakan “ya”
diberi skor 1 satu dan jawaban responden yang menyatakan “tidak” diberi skor 0 nol. Prasetyo, 2005
2 Pemindahan Data
Pemindahan data adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam komputer. Prasetyo, 2005. Dalam hal ini, data yang dipindahkan adalah
data jumlah responden yang berasal dari data mentah hasil penyebaran kuesioner. Selanjutnya data tersebut dihitung jumlah bobot nilai yang terdapat dalam jawaban
responden dan dipersentasekan jumlahnya. Kemudian setiap elemen dicari rata-rata persentasenya dengan cara menjumlahkan poin kriteria yang menyatakan
“ya” yang berarti +1, lalu dibagi dengan jumlah kriteria setiap elemen.
3 Penyajian Data
Penyajian data merupakan bentuk hasil pengolahan data. Jumlah responden yang menyatakan
“ya” dan “tidak” dipersentasekan dalam bentuk hasil pengolahan data. Adapun bentuk hasil pengolahan data terdiri dari 2 bagian yaitu:
a. Numerik atau dalam bentuk angka: hasil pengolahan data yang berupa numerik
dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel. Contoh yang dipakai untuk numerik atau angka ialah tabel frekuensi.
b. Grafik atau dalam bentuk gambar: penyajian data dengan menggunakan grafik
harus memperhatikan tingkat pengukuran yang dipergunakan. Contoh yang dipakai untuk grafik ialah seperti polygon dan piechart. Prasetyo, 2005
Universitas Sumatera Utara
52
Penyajian data untuk jumlah responden dan rata-rata persentase yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk angka tabel distribusi frekuensi
dan gambar yang disajikan dalam bentuk piechart.
c. Metode Analisis Univariat