77
4 Target Target pencapaian tahap-tahap prosedur yang dilaksanakan sebelum memulai
pekerjaan adalah tidak adanya kecelakaan zero accident, tidak mencemari lingkungan sekitar dan proyek bersih, rapi, sehat dan nyaman.
4.4.3.3. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultasi
Dalam hal keterlibatan dan konsultansi, penyedia jasa sudah menerapkan pekerja dalam hal pelaksanaan untuk siap siaga terhadap setiap item pekerjaan yang
terdapat dalam IBPR demi tercapainya tujuan dan sasaran K3 di proyek ini. Begitu juga dengan para pemasok dan sub kontraktor, penyedia jasa mengadakan konsultasi
kerjasama mengenai keselamatan kerja. Kerjasama dalam hal konsultasi ini terdapat dalam lampiran dokumentasi.
a. Dokumentasi
Pelaksanaan program K3 yang sudah dibuat dalam program kerja K3 disimpan dan didokumentasi sebagai bukti pelaksanaannya dan supaya mengetahui
secara jelas apa saja kekurangan yang terdapat dalam perencanaan yang sudah dibuat dalam suatu program. Dokumentasi pada proyek Siloam Hospital ini terdapat dalam
lampiran dokumentasi.
b. Pengendalian Dokumen
Pengendalian dokumen diperiksa secara berkala untuk mengetahui kekurangan dan upaya peningkatan dokumen dalam hal identifikasi dokumen.
Dokumen disimpan dan selalu diberi penomoran agar mengetahui dokumen mana yang sudah berlalu dan berlanjut digunakan sampai pada akhirnya pelaksanaan
pekerjaan. Dokumen tersebut disetujui oleh pihak yang berwenang dan disimpan oleh SHEO untuk memelihara dan menjaga dari hal yang tidak diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
78
c. Pengendalian Operasional
Dalam pengendalian operasional, Penyedia jasa menentukan jenis kegiatan pekerjaan yang bahayanya telah diidentifikasi sesuai yang terdapat dalam IBPR
untuk mengelola resiko K3.
d. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Struktur organisasi tanggap darurat yang telah dibentuk melaksanakan kewajiban sesuai tugas dan tanggungjawab yang diembannya untuk meminimalkan
kerugian yang ditimbulkan. Adanya perencanaan tanggap darurat harus memperhitungkan keberadaan pihak-pihak terkait antara lain pemadam kebakaran,
kantor polisi dan rumah sakit. Pihak instansi yang dihubungi adalah yang terdekat. Rumah sakit terdekat untuk tanggap darurat pada proyek ini ialah RS. Malahayati
yang beralamat di Jl. P. Dipanegoro No. 2-4 Medan dan instansi pemadam kebakaran terletak di Jl. Candi Borobudur No. 2, Medan. Kesiagaan dan tanggap darurat
direvisi secara berkala setelah terjadinya siatuasi darurat.
e.
Pelaksanaan Program Kerja
Program kerja yang terdiri dari safety induction, safety talk, K3 meeting, Inspeksi K3, SHE Patrol, training K3, simulasi tanggap darurat, rekomendasi K3
dan housekeeping telah diatur dalam schedule pelaksanaan jadwal masing-masing program. Berikut adalah jadwal pelaksanaan program SHE:
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Program K3
4.4.3. Pengukuran dan Evaluasi
Pengukuran dan evaluasi merupakan tahap pemeriksaan apakah SMK3 di proyek pembangunan gedung Siloam Hospital telah terukur dengan baik.
Pengukuran dan evaluasi yang dilaksanakan di proyek Siloam Hospital ini terdapat dalam audit internal.
4.4.3.1. Audit Internal
Audit internal terdiri atas hasil pemeriksaanevaluasi K3 Safety Assessment oleh perusahaan ini. Evaluasi K3 di proyek ini dilaksanakan melalui item-item
pekerjaan apakah sudah memenuhi target atau belum. Hasil evaluasi di proyek Siloam Hospital ini sudah mencapai 92.34 yang artinya istimewa menurut
pengukuran nilai di proyek ini. Pencapaian nilai tidak sampai 100 karena dalam proyek ini ada beberapa
item pekerjaan yang kurang memenuhi pencapaian nilai yang baik seperti:
Universitas Sumatera Utara
80
Pertemuan rapat K3, masih kurang adanya kerjasamanya antara pihak
subkontraktor dan mandor sehingga jarang dilaksanakannya rapat ini.
Pada pekerjaan railing pengaman, dipasang di beberapa tempat seperti di lubang lift, sekitar void dan tepi bangunan. Namun di bagian tangga tidak dipasang. Hal
ini dapat menyebabkan kecelakaan apabila ada pekerja yang bekerja terburu-buru dan tidak memperhatikan tidak adanya railing pengaman ketika membawa beban.
Pada pekerjaan keamanan K3 safety patrol, dibentuk oleh sebuah tim menurut
fungsi dan kegunaannya dan dibuat jadwal pelaksanaannya. Namun tim tidak membuat checklist kehadiran setiap anggota dalam tim yang berarti kurang adanya
kedisiplinan kerjasama pada pekerjaan ini.
Pada pekerjaan pengamanan benda jatuh dari atas, tidak dipasang papan pengumuman sign board di sekitar tower crane yang berarti tidak ada
pemberitahuan dalam pengamanan apabila terdapat benda yang jatuh dari atas sebelumnya untuk berhati-hati di lokasi tersebut.
Pada pekrejaan alat angkat tower crane, tidak ada checklist alat harian dan 3 bulanan yang artinya tidak ada daftar pengecekan keefektifan alat tersebut untuk setiap hari
dan dalam setiap pemeriksaan 3 kali dalam sebulan.
4.4.4.Tinjauan Manajemen
Dari hasil penelitian di proyek ini, tinjauan manajemen sudah efektif dilaksanakan tindakan perbaikan dan pencegahan yang berkelanjutan pada saat
pelaksanan. Hal ini dilihat dari hasil audit internal dan evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan peraturan dan persyaratan lainnya.
1 Hasil keterlibatan dan konsultansi.
2 Komunikasi dari pihak luar yang relevan termasuk kritik dan sasaran.
3 Kinerja K3.
Universitas Sumatera Utara
81
4 Perluasan sasaran yang telah dicapai.
5 Status penyelidikan insiden tindakan perbaikan dan pencegahan.
6 Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya.
7 Perubahan lingkup termasuk pengembangan dari persyaratan, peraturan dan
persyaratan lainnya yang terkait dengan K3. 8
Rekomendasi bagi peningkatan. Menurut kriteria penilaian yang terdapat pada audit internal ada 4 keterangan
nilai yang ditandai dengan warna: 1
Merah, pencapaian nilai kurang dari 55 yang berarti memiliki nilai yang kurang. 2
Kuning, pencapaian nilai 55-75 yang berarti memiliki nilai yang cukup. 3
Hijau, pencapaian nilai 75-90 yang berarti memiliki nilai yang baik. 4
Biru, pencapaian nilai 90 yang berarti memiliki nilai yang istimewa. Hasil pencapaian evaluasi K3 berdasarkan audit internal yang terdapat dalam
di proyek ini sebesar 92.34. Maka disimpulkan bahwa pelaksanaan Penerapan
SMK3 Proyek Pembangunan Gedung Siloam Hospital mencapai nilai yang istimewa karena bernilai 90.
4.5. Keberhasilan Penerapan SMK3 Proyek Siloam Hospital
Keberhasilan penerapan SMK3 di proyek ini dapat dilihat dalam 5 kriteria dasar SMK3 yang datanya berasal dari penyebaran kuesioner yang menunjukkan
jumlah responden dalam setiap elemen. Jumlah tersebut diolah menjadi bilangan persentase dalam rangkaian metode kuantitatif dan dianalisa dengan cara mencari
rata-rata ukuran pemusatan dengan metode analisis univariat. Hasil dari ukuran pemusatan yang menyatakan rata-rata penjumlahan antara pekerja dan pegawaistaff
manajemen menunjukkan keberhasilan penerapan SMK3.
Universitas Sumatera Utara
82
4.5.1. Evaluasi Penerapan SMK3 Pada Para Pekerja
Evaluasi ini dimulai dengan peninjauan penerapan SMK3 pada para pekerja untuk melihat jumlah respondennya yang dipersentasekan hingga hasilnya dicari
ukuran pemusatannya dengan penjumlahan para pegawaistaff manajemen. Adapun evaluasi untuk para pekerja ini terbagi atas 3 elemen yaitu:
4.5.1.1. Kebijakan K3 di Perusahaan
Kebijakan K3 merupakan arah yang ditentukan untuk dipatuhi dalam proses kerja dan organisasi perusahaan. Kebijakan K3 menggarisbawahi hubungan kerja
manajemen karyawan dan pekerja dalam rangka pelaksanaan program K3 yang efektif. Berikut ini adalah jumlah persentase banyaknya responden yang mengetahui
adanya kebijakan di perusahaan. Tabel 4.2.: Jumlah Responden Berdasarkan Kriteria Kebijakan K3
No. Mengetahui Adanya Kebijakan K3
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
A1 8
1 9
A2 8
1 9
Jumlah 16
2 18
Banyaknya jumlah responden yang mengetahui adanya kebijakan K3 dibuat ke dalam diagram sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
83
Gambar 4.3.: Kebijakan K3 Keterangan: A1 dan A2 terdapat dalam lampiran kuesioner.
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa para pekerja yang mengetahui adanya kebijakan sebesar 88.89 dan yang tidak
mengetahui adanya kebijakan sebesar 11.11.
4.5.1.2. Perencanaan K3 Safety Plan
Perencanaan memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian
resiko sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku serta hasil pelaksanaan tinjauan awal terhadap K3. Berikut ini adalah jumlah persentase yang mengetahui
adanya perencanaan K3. Tabel 4.3.: Jumlah Responden Berdasarkan Kriteria Perencanaan K3
No. Mengetahui Adanya Perencanaan K3
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
B1 9
9 B2
6 3
9 B3
8 1
9 B4
4 5
9 B5
9 9
B6 9
9 B7
8 1
9
88.89 11.11
Kebijakan K3
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
84
No. Mengetahui Adanya Perencanaan K3
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
B8 9
9 B9
9 9
Jumlah 71
10 81
Banyaknya jumlah responden yang mengetahui adanya perencanaan dibuat ke dalam diagram persentase sebagai berikut:
Gambar 4.4.: Perencanaan K3 Keterangan: B1 sampai B9 terdapat dalam lampiran kuesioner.
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa para pekerja yang mengetahui adanya perencanaan sesuai dengan elemen-elemen
yang terdapat di dalamnya sebesar 87.65 dan yang tidak mengetahui adanya perencanaan sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar
12.35.
4.5.1.3. Penerapan dan Operasi Kegiatan K3
Dalam mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan harus menunjuk personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang
diterapkan. Berikut ini adalah jumlah persentase banyaknya para pekerja yang
87.65 12.35
Perencanaan K3
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
85
mengetahui dan melaksanakan penerapan dan operasi kegiatan sesuai dengan
elemen-elemen yang terdapat di dalamnya kebijakan di perusahaan. Tabel 4.4.: Jumlah Responden Berdasarkan Kriteria Penerapan dan Operasi Kegiatan
No. Mengetahui dan Melaksanakan Penerapan
Operasi Kegiatan Jumlah Responden
Jumlah Ya
Tidak C1
8 1
9 C2
9 9
C3 9
9 C4
9 9
C5 8
1 9
C6 8
1 9
C7 9
9 C8
9 9
C9 5
4 9
C10 8
1 9
C11 7
2 9
C12 8
1 9
C13 9
9 C14
8 1
9 C15
8 1
9 C16
3 6
9 C17
8 1
9 C18
9 9
C19 9
9 C20
9 9
C21 9
9 C22
8 1
9 C23
7 2
9 C24
3 6
9 C25
8 1
9 C26
8 1
9 C27
9 9
C28 8
1 9
C29 9
9 C30
9 9
C31 6
3 9
C32 8
1 9
C33 8
1 9
C34 8
1 9
C35 9
9 C36
9 9
Jumlah 285
39 324
Universitas Sumatera Utara
86
Banyaknya jumlah responden mengetahui dan melaksanakan penerapan dan
operasi kegiatan dibuat ke dalam diagram persentase sebagai berikut:
Gambar 4.5.: Penerapan dan Operasi Kegiatan Keterangan: C1 sampai C36 terdapat dalam lampiran kuesioner.
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa
para pekerja yang mengetahui dan melaksanakan penerapan dan operasi kegiatan
sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar 87.96 dan yang tidak mengetahui adanya perencanaan sesuai dengan eelemen-elemen yang terdapat
di dalamnya sebesar 12.04.
4.5.2. Jumlah Frekuensi Penerapan SMK3 Pada Para Pekerja
Dari hasil evaluasi pengolahan data survey yang telah dibuat dalam tabel dan diagram di atas, maka penerapan SMK3 untuk para pekerja yang terdiri dari
kebijakan, perencanaan dan penerapan operasi kegiatan dipersentasekan agar mendapat hasil persenatse keberhasilan penerapan SMK3 di proyek Siloam Hospital
Medan. Survey ini yang disajikan kepada 9 responden dan dievaluasi hasilnya dengan elemen-elemen yang sesuai dengan kriteria. Rata-rata persentase terlihat
dalam tabel frekuensi sebagai berikut:
87.96 12.04
Penerapan dan Operasi Kegiatan
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
87
Tabel 4.5.: Jumlah Frekuensi SMK3 untuk Para Pekerja No.
Kebijakan K3 Perencanaan K3
Penerapan dan Operasi Kegiatan
Rata-Rata
1 100
88.8 100
96.26 2
100 88.8
100 96.26
3 100
100 88.8
96.26 4
100 88.8
91.6 93.46
5 100
88.8 91.6
93.46 6
100 88.8
91.6 93.46
7 100
88.8 88.8
92.53 8
66.67 58.3
41.75 9
100 88.88
88.8 92.53
Rata-Rata 88.88
87.85 88.83
88.63
Seperti yang terlihat dalam tabel 4.5. dimana terdapat evaluasi jumlah frekuensi dalam penerapan SMK3. Jumlah frekuensi ini telah diakumulasikan
berdasarkan survey dari 9 responden yang dinyatakan sebagai pekerja di proyek Siloam Hospital. Dari tabel tersebut terlihat rata-rata jumlah persentase yang
dijabarkan sebagai berikut: 1. Kebijakan: jumlah responden yang mengetahui adanya kebijakan K3 di
perusahaan tersebut sebesar 88.88. 2.
Perencanaan: jumlah responden yng mengetahui adanya perencanaan K3 di perusahaan tersebut sebesar 87.85.
3. Penerapan dan operasi kegiatan K3: jumlah responden yang mengetahui,
melaksanakan serta menjalankan penerapan dan operasi kegiatan K3 di perusahaan tersebut sebesar 88.83.
Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 diambil dari rata-rata
penjumlahan kebijakan, perencanaan serta penerapan dan operasi kegiatan K3 yang telah dipersentasekan sebesar 88.
Universitas Sumatera Utara
88
4.5.3. Evaluasi Penerapan SMK3 Pada PegawaiStaff Manajemen
Setelah peninjauan penerapan SMK3 pada para pekerja, maka ditinjau evaluasi penerapan SMK3 kepada para pegawaistaff manajemen untuk melihat
jumlah respondennya. Jumlah responden akan dipersentasekan hingga hasilnya dicari ukuran pemusatannya rata-rata. Adapun evaluasi untuk para pegawaistaff
manajemen ini terbagi atas 3 elemen yaitu:
4.5.3.1. Kebijakan K3
Kebijakan K3 merupakan arah yang ditentukan untuk dipatuhi dalam proses kerja dan organisasi perusahaan. Kebijakan K3 menggarisbawahi hubungan kerja
manajemen pekerja dan karyawanstaff manajemen dalam rangka pelaksanaan program K3 yang efektif. Berikut ini adalah jumlah persentase banyaknya
pegawaistaff manajemen yang mengetahui adanya kebijakan di perusahaan. Tabel 4.6.: Jumlah Responden Berdasarkan Kebijakan K3
No. Kebijakan K3
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
A1 9
9 A2
9 9
A3 8
1 9
A4 9
9 A5
9 9
A6 9
9 A7
9 9
A8 8
1 9
A9 9
9 A10
7 2
81 Jumlah
86 4
90 Banyaknya jumlah responden karyawanstaff manajemen yang mengetahui
adanya kebijakan K3 dibuat ke dalam diagram persentase sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
89
Gambar 4.6.: Kebijakan K3 Keterangan: A1 sampai A10 terdapat dalam lampiran kuesioner.
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa para pegawaistaff manajemen yang mengetahui adanya kebijakan sebesar 95.5
dan yang tidak mengetahui adanya kebijakan sebesar 4.45.
4.5.3.2. Perencanaan K3
Perencanaan yang efektif berguna untuk mencapai keberhasilan penerapan SMK3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan memuat tujuan,
sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian resiko sesuai dengan
persyaratan perundangan yang berlaku serta hasil pelaksanaan tinjauan awal terhadap K3. Berikut ini adalah jumlah persentase banyaknya para pegawaistaff manajemen
yang mengetahui dan melaksanakan penerapan dan operasi kegiatan sesuai dengan
elemen-elemen yang terdapat di dalamnya.
95.5 4.45
Kebijakan K3
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
90
Tabel 4.7. : Jumlah Responden Berdasarkan Perencanaan K3 NO.
Perencanaan K3 Jumlah Responden
Jumlah Ya
Tidak B1
9 9
B2 9
9 B3
7 2
9 B4
9 9
B5 8
1 9
B6 7
2 9
B7 9
9 B8
9 9
B9 8
1 9
B10 9
9 B11
9 9
B12 9
9 B13
9 9
B14 9
9 B15
8 1
9 B16
8 1
9 B17
6 3
9 B18
6 3
9 B19
9 9
B20 9
9 B21
9 9
B22 7
2 9
B23 5
4 9
B24 9
9 B25
6 3
9 B26
8 1
9 B27
7 2
9 B28
6 3
9 B29
7 2
9 B30
9 9
B31 9
9 B32
9 9
B33 8
1 9
B34 8
1 9
B35 8
1 9
B36 7
2 9
B37 9
9 B38
8 1
9 B39
6 3
9 B40
7 2
9 B41
9 9
B42 8
1 9
B43 6
3 9
Universitas Sumatera Utara
91
NO. Perencanaan K3
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
B44 7
2 9
B45 6
3 9
B46 8
1 9
B47 7
2 9
Jumlah 369
54 423
Banyaknya jumlah responden karyawanstaff manajemen yang mengetahui
dan menjalankan adanya perencanaan K3 dibuat ke dalam diagram persentase
sebagai berikut:
Gambar 4.7.: Perencanaan K3 Keterangan: B1sampai B47 terdapat dalam lampiran kuesioner.
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa para pegawaistaff manajemen yang mengetahui adanya perencanaan sesuai dengan
elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar 87.23 dan yang tidak mengetahui adanya perencanaan sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat di
dalamnya sebesar 12.77.
4.5.3.3. Penerapan dan Operasi Kegiatan K3
Dalam mencapai tujuan K3, perusahaan harus menunjuk personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan. Berikut ini
87.23 12.77
Perencanaan K3
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
92
adalah jumlah persentase banyaknya pegawaistaff manajemen yang mengetahui dan
melaksanakan penerapan dan operasi kegiatan sesuai dengan elemen-elemen yang
terdapat di dalamnya kebijakan di perusahaan. Tabel 4.8.: Jumlah Responden Berdasarkan Penerapan dan Operasi Kegiatan K3
NO. Penerapan dan Operasi Kegiatan
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
C1 8
1 9
C2 9
9 C3
9 9
C4 8
1 9
C5 9
9 C6
9 9
C7 9
9 C8
9 9
C9 8
1 9
C10 8
1 9
C11 7
2 9
C12 7
2 9
C13 8
1 9
C14 9
9 C15
9 9
C16 8
1 9
C17 8
1 9
C18 9
9 C19
9 9
C20 7
2 9
C21 8
1 9
C22 8
1 9
C23 8
1 9
C24 9
9 C25
8 1
9 C26
9 9
C27 8
1 9
C28 8
1 9
C29 9
9 C30
9 9
C31 9
9 C32
9 9
C33 9
9 C34
8 1
9 C35
9 9
C36 9
9 C37
9 9
Universitas Sumatera Utara
93
NO. Penerapan dan Operasi Kegiatan
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
C38 9
9 C39
7 2
9 C40
9 9
C41 8
1 9
C42 8
1 9
C43 7
2 9
Jumlah 361
26 387
Banyaknya jumlah responden karyawanstaff manajemen yang mengetahui
dan menjalankan penerapan dan operasi kegiatan dibuat ke dalam diagram persentase
sebagai berikut:
Gambar 4.8.: Penerapan dan Operasi Kegiatan K3 Keterangan: C1 sampai dengan C43 terdapat dalam lampiran kuesioner.
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa para pegawaistaff manajemen yang mengetahui dan melaksanakan penerapan dan
operasi kegiatan sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar
93.28. Dan yang tidak mengetahui dan melaksanakan penerapan dan operasi kegiatan sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar 6.72.
93.28 6.72
Penerapan dan Operasi Kegiatan
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
94
4.5.3.4. EvaluasiPemeriksaan
Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3 dan hasilnya harus dianalisis guna
menentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Berikut ini adalah jumlah karyawanstaff manajemen yang mengetahui dan
melaksanakan evaluasi. Tabel 4.9.: Jumlah Responden Berdasarkan EvaluasiPemeriksaan K3
No. Evaluasi
Jumlah Responden Jumlah
Ya Tidak
D1 9
9 D2
8 1
9 D3
9 9
D4 9
9 D5
8 1
9 D6
9 9
D7 9
9 D8
6 3
9 D9
7 2
9 D10
9 9
D11 9
9 D12
8 1
9 D13
9 9
D14 9
9 D15
9 9
D16 8
1 9
D17 9
9 D18
9 9
D19 9
9 D20
8 1
9 D21
8 1
9 D22
9 9
D23 7
2 9
D24 6
3 9
D25 7
2 9
Jumlah 207
18 225
Banyaknya jumlah responden karyawanstaff manajemen yang mengetahui
dan menjalankan evaluasi dibuat ke dalam diagram persentase sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
95
Gambar 4.9.: Evaluasi Keterangan: D1 sampai D25 terdapat dalam lampiran kuesioner.
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa para pegawaistaff yang mengetahui dan melaksanakan evaluasi sesuai dengan
elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar 92 dan yang tidak mengetahui adanya evaluasi sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar
8.
4.5.3.5. Tinjauan Manajemen
Pimpinan yang ditunjuk harus melaksanakan tinjauan SMK3 secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam
pencapaian kebijakan dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Ruang lingkup tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan,
produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Berikut ini adalah tabel tinjauan manajemen yang menunjukkan banyaknya jumlah
responden yang mengetahui dan menjalankan tinjauan manajemen di perusahaan ini.
92 8
EvaluasiPemeriksaan
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
96
Tabel 4.10.: Jumlah Responden Berdasarkan Tinjauan Manajemen K3 No.
Tinjauan Manajemen K3 Jumlah Responden
Jumlah Ya
Tidak E1
9 9
E2 9
9 E3
9 9
E4 8
1 9
E5 8
1 9
E6 9
9 E7
9 9
E8 9
9 E9
8 1
9 E10
9 9
E11 9
9 E12
9 9
E13 8
1 9
E14 9
9 E15
8 1
9 Jumlah
130 5
135 Banyaknya jumlah responden karyawanstaff manajemen yang mengetahui
dan menjalankan tinjauan manajemen dibuat ke dalam diagram persentase sebagai
berikut:
Gambar 4.10.: Tinjauan Manajemen Keterangan: E1 sampai E15 terdapat dalam lampiran kuesioner.
96.29 3.71
Tinjauan Manajemen K3
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
97
Dari hasil survey dalam tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa para pegawaistaff manajemen yang mengetahui dan melaksanakan tinjauan
manajemen sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya sebesar 96.29 dan yang tidak mengetahui adanya tinjauan manajemen sesuai dengan elemen-
elemen yang terdapat di dalamnya sebesar 3.71.
4.5.4. Jumlah Frekuensi untuk Pegawai Staff Manajemen
Rata-rata persentase untuk pegawaistaff manajemen yang bersangkutan dapat kita lihat dalam tabel jumlah frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.11.: Jumlah Frekuensi SMK3 untuk PegawaiStaff Manajemen No.
Kebijakan K3
Perencan aan K3
Penerapan Op. Kegiatan
EvaluasiPe meriksaan
Tinjauan Manajemen
Rata- Rata
1 100
93.61 97.67
100 100
98.25 2
100 87.23
97.67 100
100 96.98
3 100
82.9 79.06
80 100
88.39 4
90 87.23
97.67 92
100 93.38
5 100
93.71 100
100 100
98.82 6
100 97.87
100 100
100 99.57
7 80
68 79.06
76 66.66
73.94 8
100 85.1
100 100
100 97.02
9 90
93.71 90.69
80 100
90.86 Rata-Rata
95.6 87.7
93.6 92
96.3 93.1
Seperti yang terlihat dalam tabel 4.12. dimana terdapat evaluasi jumlah frekuensi dalam penerapan SMK3. Jumlah frekuensi ini telah diakumulasikan
berdasarkan survey kepada pegawaistaff manajemen yang bekerja di proyek Siloam Hospital. Dari tabel tersebut terlihat rata-rata persentase yang dijabarkan sebagai
berikut: 1.
Kebijakan K3: jumlah responden yang mengetahui adanya kebijakan K3 di perusahaan tersebut sebesar 95.6.
Universitas Sumatera Utara
98
2. Perencanaan: jumlah responden yng mengetahui adanya perencanaan di
perusahaan tersebut sebesar 87.23. 3.
Penerapan dan operasi kegiatan: jumlah responden yang mengetahui, melaksanakan serta menjalankan penerapan dan operasi kegiatan di perusahaan
tersebut sebesar 93.28. 4.
Evaluasi: jumlah responden yang menjalankan, melaksanakan dan memelihara evaluasi atau pemeriksaan di perusahaan ini sebesar 92.
5. Tinjauan manajemen: jumlah responden yang menjalankan, melaksanakan dan
memelihara tinjauan manajemen di perusahaan tersebut sebesar 96.29. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diperoleh keberhasilan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 yang diambil dari rata-rata penjumlahan kebijakan, perencanaan, penerapan dan operasi kegiatan, evaluasi serta
tinjauan manajemen adalah sebesar 92.86.
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil survey penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan SMK3 yang dilaksanakan oleh para pekerja dan pegawaistaff manajemen dideskripsikan
sebagai berikut: 1.
Kebijakan K3: jumlah responden yang mengetahui adanya kebijakan K3 di perusahaan tersebut untuk pekerja sebesar 88.88, sedangkan jumlah responden
yang mengetahui adanya kebijakan K3 untuk pegawaistaff manajemen sebesar 95.5. Maka nilai rata
–rata untuk kriteria kebijakan K3 adalah:
Rata-rata Kebijakan K3 = = 92.19
Universitas Sumatera Utara
99
2. Perencanaan K3: jumlah responden yang mengetahui adanya perencanaan di
perusahaan tersebut untuk pekerja sebesar 87.85. Sedangkan jumlah responden yang mengetahui adanya perencanaan di perusahaan tersebut untuk pegawaistaff
manajemen sebesar 87.23. Maka nilai rata –rata untuk kriteria perencanaan K3
adalah:
Rata-rata Perencanaan = = 87.54
3. Penerapan dan operasi kegiatan: jumlah responden yang mengetahui,
melaksanakan serta menjalankan penerapan dan operasi kegiatan di perusahaan ini untuk pekerja sebesar 88.83, sedangkan jumlah responden yang mengetahui,
melaksanakan serta menjalankan penerapan dan operasi kegiatan untuk pegawaistaff manajemen sebesar 93.28. Maka nilai rata
–rata untuk kriteria penerapan dan operasi kegiatan adalah:
Rata-rata Penerapan dan Operasi Kegiatan =
= 91.05 4.
Evaluasi: jumlah responden yang menjalankan, melaksanakan dan memelihara evaluasi di perusahaan ini sebesar 92 .
5. Tinjauan manajemen: jumlah responden yang menjalankan, melaksanakan dan
memelihara tinjauan manajemen perusahaan ini sebesar 96.29. Setelah mendapat nilai rata-rata 5 kriteria SMK3 di atas, maka dihitung rata-
rata penjumlahannya dengan untuk mendapat Keberhasilan penerapan SMK3 di proyek ini.
Universitas Sumatera Utara
100
Keberhasilan penerapan SMK3 =
= 91.81. Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 untuk para pekerja dan untuk para pegawaistaff manajemen pada proyek pembangunan gedung Siloam
Hospital sebesar 91.81 . Sesuai dengan teori sebelumnya yang terdapat dalam landasan teori bahwa
keberhasilan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3 di tempat kerja dapat diukur menurut Permenaker Nomor: PER. 05MEN1996
sebagai berikut: a. Untuk tingkat pencapaian 0-59 dan pelanggaran peraturan perundangan
nonconformance dikenai tindakan hukum. b.
Untuk tingkat pencapaian 60-84 diberikan sertifikat dan bendera perak. c.
Untuk tingkat pencapaian 85-100 diberikan sertifikat dan bendera emas. Dari ketentuan permenaker tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa hasil
dari evaluasi keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 di proyek pembangunan gedung Siloam Hospital yang mencapai nilai
91.81 tergolong dalam kategori nomor 3 yaitu tingkat pencapaian penerapan 85- 100 yang pengertiannya layak untuk diberi sertifikat dan peringkat bendera emas.
Universitas Sumatera Utara
101
Ditinjau dari pelaksanaan dan tingkat keberhasilan penerapan SMK3 di proyek ini yang tidak mencapai tingkat kesempurnaan atau 100 dikarenakan:
- Dilihat dari segi pelaksanaan, masih kurangnya kerjasama antara para
pegawaistaff manajemen dan pekerja dalam hal mematuhi program K3 yang ada seperti mengikuti jadwal pertemuan dalam induksi dan inspeksi K3 demi
pengetahuan dan peningkatan penerapan SMK3 yang ada di proyek. -
Masih kurangnya kesadaran para pekerja dalam menggunakan APD yang telah disediakan perusahaan, karena terbukti penerapan SMK3 pada pekerja sebesar
88.63 dan hal itu terlihat dalam persentase terendah pada kriteria penerapan dan operasi kegiatan sebesar 88.83 .
Universitas Sumatera Utara
102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dan analisis penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 pada proyek pembangunan gedung Siloam Hospital,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 mencakup program-program dalam setiap kriteria sebagai berikut:
Kebijakan K3: penerapan kebijakan yang diambil cukup teralisasi dengan baik
dan diketahui oleh para pekerja.
Perencanaan K3: perencanaan yang mencakup IBPR identifikasi pengendalian bahaya dan resiko, pemenuhan Undang-Undang K3, alat pelindung diri APD
serta sasaran dan program dibuat secara lengkap dan terealisasi dengan baik.
Penerapan dan operasi kegiatan: penerapan yang dibuat melalui perencanaan sudah diikuti programnya oleh semua pihak yang terkait termasuk pekerja.
Evaluasi: ada evaluasipemeriksaan pekerjaan yang disusun dalam audit
internal.
Tinjauan manajemen: ada perbaikan yang berkesinambungan sewaktu pelaksanakan guna mencapai sasaran K3.
2. Nilai tingkat keberhasilan penerapan untuk masing-masing elemen adalah sebagai
berikut:
Kebijakan K3 : 92.19
Perencanaan K3
: 87.54
Penerapan dan operasi kegiatan : 91.05
Universitas Sumatera Utara