Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah merupakan pendapatan asli daerah yang diperoleh Pemerintah Daerah di luar pajak daerah, retribusi daerah,
dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, seperti: hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, penerimaan
atas tuntutan ganti kerugian daerah, penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh
daerah, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak, pendapatan denda retribusi, pendapatan hasil eksekusi atas jaminan,
pendapatan dari pengembalian dan lain-lain.
2.1.3. Belanja Pemeliharaan
Belanja pemeliharaan merupakan salah satu rekening obyek belanja dalam pengelolaan keuangan daerah. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan KSAP,
2005 belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan
Nomor 59 Tahun 2007, beberapa pengelompokan belanja dalam penyusunan APBD adalah sebagai berikut:
Belanja barangjasa yang merupakan bagian dari belanja operasi digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang nilai
manfaatnya kurang dari 12 duabelas bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. Belanja barangjasa dapat berupa belanja barang
pakai habis, bahanmaterial, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetakpenggandaan, sewa rumahgedung gudangparkir, sewa sarana
mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan
Universitas Sumatera Utara
minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari- hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan
pegawai, pemeliharaan, jasa konsultansi, dan lain-lain pengadaan barangjasa, dan belanja lainnya yang sejenis.
Belanja pemeliharaan yang merupakan bagian dari belanja barang adalah pengeluaran yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset
lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja. Belanja pemeliharaan meliputi antara lain: pemeliharaan
tanah, pemeliharaan gedung dan bangunan kantor, rumah dinas, kendaraan bermotor dinas, perbaikan peralatan dan sarana gedung, jalan, jaringan irigasi,
peralatan mesin, dan lain-lain sarana yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, belanja pemeliharaan untuk aset tetap
telah ditetapkan dengan nomor dan nama rekeningakun belanja. Rekening belanja pemeliharaan tersebut dikelompokkan dalam dalam dua objek rekening
belanja yakni belanja perawatan kendaraan bermotor untuk menampung seluruh rekening belanja pemeliharaan yang terkait dengan kendaraan bermotor dan
belanja pemeliharaan yang menampung seluruh rekening belanja pemeliharaan aset tetap selain dari belanja perawatan kendaraan.
Rincian obyek belanja yang terkait dengan belanja pemeliharaan aset tetap dapat didilihat pada Tabel 2.1.3. Walaupun nomor dan nama rekening belanja
pemeliharaan telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri, hal ini tidak menutup kemungkinan Pemerintahan Daerah untuk menambah nomor dan
nama rekening yang terkait dengan belanja pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemerintahan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1.3. Rekening Belanja Pemeliharaan No Rekening
Nama rekening obyek dan rincian obyek belanja
5.2.2.05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
5.2.2.05.01 Belanja Jasa Service
5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang
dst…………….. 5.2.2.20
Belanja Pemeliharaan 5.2.2.20.01
Belanja Pemeliharaan Jalan 5.2.2.20.02
Belanja Pemeliharaan Jembatan dst……………..
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 duabelas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Nilai aset tetap
berwujud yang dianggarkan dalam belanja modal sebesar harga belibangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaanpembangunan aset
sampai aset tersebut siap digunakan. Dengan demikian istilah belanja dalam akuntansi pemerintahan berbeda dengan istilah beban dalam akuntansi keuangan.
Belanja dalam akuntansi pemerintahan adalah merupakan pengeluaran kas yang terjadi selama tahun anggaran sedangkan beban merupakan nilai perolehan
sumber daya yang telah digunakan.
2.1.4. Aset Tetap