Dengan demikian, APBD merupakan suatu rencana keuangan Pemerintah Daerah yang memuat anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran
pembiayaan untuk satu periode tahun anggaran yang telah disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD serta ditetapkan melalui peraturan daerah.
Berdasarkan hal di atas, anggaran yang belum ditetapkan dengan peraturan daerah tentu tidak akan bisa dilaksanakan kecuali terdapat ketetapan khusus yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang mengecualikannya. Format APBD sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1.1. Format APBD
Pendapatan A
Belanja B
SurplusDefisit C = A – B
Penerimaan Pembiayaan D
Pengeluaran Pembiayaan E
Pembiayaan Netto F = D – E
SILPA G = C + F
2.1.2. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah merupakan salah satu jenis pendapatan pada Pemerintahan Daerah. Menurut standar akuntansi pemerintahan KSAP, 2005
pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum NegaraDaerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan Pemerintah Daerah terdiri dari pendapatan asli daerah, pendapatan
transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan bahwa pendapatan asli daerah
Universitas Sumatera Utara
PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok pendapatan asli daerah dibagi menurut jenis pendapatan
yang terdiri dari: a. Pajak daerah;
b. Retribusi daerah; c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Berdasarkan uraian di atas, dapat diuraikan bahwa pendapatan asli daerah
adalah penerimaan daerah yang bersumber dari sumber ekonomi asli daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang menjadi hak pemerintah yang tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 disebutkan bahwa
Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mencakup: bagian
laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerahBUMD, bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintahBUMN; dan bagian laba
atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah merupakan pendapatan asli daerah yang diperoleh Pemerintah Daerah di luar pajak daerah, retribusi daerah,
dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, seperti: hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, penerimaan
atas tuntutan ganti kerugian daerah, penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh
daerah, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak, pendapatan denda retribusi, pendapatan hasil eksekusi atas jaminan,
pendapatan dari pengembalian dan lain-lain.
2.1.3. Belanja Pemeliharaan