2.2. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian Sembiring 2009 tentang “Analisis Pengaruh Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi
Anggaran Pemerintahan Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara” menunjukkan bahwa belanja modal dan pendapatan asli daerah secara simultan
mempunyai pengaruh terhadap belanja pemeliharaan. Belanja modal dan pendapatan asli daerah secara parsial mempunyai pengaruh terhadap belanja
pemeliharaan, namun belanja modal memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap belanja pemeliharaan.
Penelitian Karo-Karo 2006 menemukan bahwa tidak terdapat korelasi di antara belanja modal dengan belanja pemeliharaan. Dalam penelitiannya, Karo-
karo menggunakan sampel Kabupaten Kota di Pulau Jawa untuk anggaran 2003- 2004 serta menemukan bahwa ketika Pemerintah Daerah membuat kebijakan
untuk mengalokasikan anggaran belanja modal, tidak diiringi dengan dengan pengalokasian untuk belanja operasional dan pemeliharaan yang seimbang.
Penyebabnya adalah karena tidak akuratnya Pemerintah Daerah dalam mengalokasikan anggaran terhadap proyekkegiatan.
Rustiyaningsih 2012 meneliti pengaruh belanja modal terhadap belanja pemeliharaan Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Jawa Timur. Hasil
penelitian menemukan bahwa belanja modal berpengaruh signifikan terhadap belanja pemeliharaan pada tahun yang sama serta belanja modal tidak
berpengaruh signifikan terhadap belanja pemeliharaan dengan menggunakan tahun yang berbeda. Kenaikan belanja modal berpengaruh signifikan terhadap
kenaikan belanja pemeliharaan. Abdullah dan Halim 2004 menemukan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara belanja modal dengan belanja pemeliharaan. Pendapatan yang
Universitas Sumatera Utara
bersumber dari dana perimbangan berpengaruh terhadap anggaran belanja modal yakni apabila terdapat kenaikan dalam dana perimbangan akan mengakibatkan
kenaikan dalam belanja modal. Thomassen 1999 menyatakan bahwa setengah negara bagian state di
Amerika Serikat yang melaporkan pos belanja modal dan non belanja modal secara terpisah telah gagal menggabungkan anggarannya untuk melakukan
evaluasi secara simultan dan komparatif untuk kedua pos belanja yang bersangkutan.
Tabel 2.2. Review Penelitian Terdahulu
No Nama dan
Tahun Penelitian
Judul Penelitian Variabel
yang digunakan
Hasil Penelitian
1 Sembiring
2009 Analisis Pengaruh
Belanja Modal dan Pendapatan Asli
Daerah Terhadap Belanja
Pemeliharaan Dalam Realisasi
Anggaran Pemerintahan
Kabupaten dan Kota di Propinsi
Sumatera Utara Belanja Modal
dan Pendapatan
Asli Daerah 1. Belanja modal dan
pendapatan asli daerah secara simultan
mempunyai pengaruh terhadap belanja
pemeliharaan.
2. Belanja modal dan pendapatan asli daerah
secara parsial mempunyai pengaruh
terhadap belanja pemeliharaan, namun
belanja modal memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap belanja
pemeliharaan. 2
Karo Karo 2006
Hubungan Belanja Modal dengan
Belanja Operasional dan
Pemeliharaan Pemerintah
KabupatenKota di Pulau Jawa
Belanja Modal,
Belanja Operasional,
Belanja Pemeliharaan
Pengalokasian anggaran belanja modal tidak diiringi
dengan pengalokasian untuk belanja operasional dan
pemeliharaan yang seimbang
3 Rustiyaningsi
h 2012 Pengaruh Belanja
Modal Terhadap Belanja
Pemeliharaan Studi Empiris
pada Pemerintah Daerah Jawa
Belanja Modal dan
Belanja Pemeliharaan
1. Belanja modal berpengaruh signifikan
terhadap belanja pemeliharaan pada tahun
yang sama
2. Belanja modal tidak berpengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
No Nama dan
Tahun Penelitian
Judul Penelitian Variabel
yang digunakan
Hasil Penelitian
Timur terhadap belanja
pemeliharaan dengan menggunakan tahun yang
berbeda.
3. Kenaikan Belanja modal berpengaruh signifikan
terhadap kenaikan belanja pemeliharaan.
4 Abdullah dan
Halim 2008
Pengalokasian Belanja Fisik
dalam Anggaran Pemerintah
Daerah: Studi Empiris atas
Determinan dan Konsekuensinya
Terhadap Belanja Pemeliharaan
Belanja Modal,
Belanja Pemeliharaan,
dan Dana Perimbangan
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara belanja
modal dengan belanja pemeliharaan.
2. Pendapatan yang bersumber dari dana
perimbangan berpengaruh terhadap
anggaran belanja modal
5 Thomassen
1999 Capital Budgetting
for a state Revenues and
costs capital consumption
Setengah negara bagian state di Amerika Serikat
yang melaporkan pos belanja modal dan non
belanja modal secara terpisah telah gagal
menggabungkan anggarannya untuk
melakukan evaluasi secara simultan dan komparatif
untuk kedua pos belanja yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan rumusan masalah penelitian dan landasan teori, maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan gambar 3.1 di atas terdapat satu variabel dependen Y yaitu Anggaran Belanja Pemeliharaan dan dua variabel independen yaitu Nilai Aset
Tetap yang Akan Dipelihara X
1
dan Pendapatan Asli Daerah X
2
Nilai aset tetap yang akan dipelihara yang dimiliki secara sah oleh Pemerintah Daerah tentu seharusnya mempengaruhi anggaran belanja
pemeliharaan dalam penyusunan APBD. Semakin besarnya nilai aset tetap yang akan dipelihara tentu berdampak pada semakin besarnya anggaran belanja
pemeliharaan yang harus disediakan dalam APBD. Hal in untuk menjaga agar aset . Kedua
variabel independen tersebut diperkirakan akan mempengaruhi anggaran belanja pemeliharaan yakni dapat menaikkan dan menurunkan anggaran belanja
pemeliharaan. Anggaran Belanja
Pemeliharaan Y Nilai Aset Tetap yang Akan
Dipelihara X
1
Pendapatan Asli Daerah X
2
Universitas Sumatera Utara