3
Mengenal Binapenta
3
4. meningkatkan pelayanan dan pengendalian tenaga kerja asing; 5. memperluas kesempatan kerja melalui pembinaan kewirausahaan;
6. menciptakan modelinkubasi bisnis dan ekonomi kreatif bagi perluasan kesempatan kerja.
C. Sekilas Sejarah Ditjen Binapenta
Pada perjalanannya Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Binapenta telah banyak mengalami perubahan, baik
dalam nomenklatur maupun struktur organisasi. Namun, hal ini tidak mengurangi tugas dan fungsi Ditjen Binapenta sebagai pembantu
pelaksana tugas-tugas Kementerian.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1973, Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja terbentuk. Kemudian
pada tahun 1975, berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor KEP-1000MEN1975, Direktorat
Jenderal Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja bertransformasi menjadi Direktorat Jenderal Binaguna. Direktorat Jenderal ini memiliki
5 unit eselon II dan membawahi Kanwil-Kanwil Ditjen Binaguna dan Kantor-Kantor Binaguna di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1984 bertepatan dengan tahun pertama Repelita IV, Direktorat Jenderal Binaguna bertransformasi kembali menjadi
Direktorat Jenderal Binapenta berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-199MEN1984. Direktorat Jenderal Binapenta terdiri
dari 6 enam unit eselon II dan membawahi Kanwil-Kanwil Departemen Tenaga Kerja di wilayah Indonesia. Pada tahun keempat, Departemen
Tenaga Kerja mengalami perampingan sehingga menjadi empat unit eselon I dan menjadi dua Direktorat Jenderal, yaitu Direktorat Jenderal
Binapenta dan Direktorat Jenderal Binawas berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-525 MEN1988.
4 4
Serba-serbi Informasi Pelayanan Binapenta
Pada tahun 2002, Departemen Tenaga Kerja bergabung kembali dengan Departemen Transmigrasi. Berdasarkan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.219MEN2002, Direktorat Jenderal Binapenta dipisahkan menjadi dua direktorat jenderal, yaitu
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar
Negeri. Sampai dengan tahun 2005 Ditjen Binapenta masih dipisahkan
menjadi dua Direktorat Jenderal sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.14MENVII2005.
Pada tahun 2007, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan Permenakertrans Nomor PER.05MENIV2007, tentang
Organisasi dan Tatakerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kembali membentuk Direktorat Jenderal Binapenta. Direktorat ini
terdiri atas enam unit Eselon II, yaitu Direktorat Pengembangan Pasar Kerja, Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Direktorat
Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri, Direktorat Pengembangan Kesempatan Kerja, Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja
Asing, dan Sekretariat Ditjen yang mengoordinasikan lima unit eselon II lainnya.
Pada tahun 2009, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, semua
bentuk Departemen mengalami perubahan yaitu Kantor Menteri Negara dan Kantor Menteri Koordinator menjadi Kementerian Negara. Dengan
demikian, nomenklatur Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi berubah menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Sesuai Peraturan Presiden tersebut sehingga Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi merestrukturisasi kembali Organisasi