2 2
Serba-serbi Informasi Pelayanan Binapenta
4. Keputusan Presiden Nomor 84P Tahun 2009; 5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara; Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I;
6. Permenakertrans Nomor PER.12MENVIII2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja di Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
B. Tugas, Fungsi, Visi, dan Misi
Tugas pokok Ditjen Binapenta adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penempatan tenaga kerja.
Adapun fungsi Direktorat Jenderal ini meliputi perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijaksanaan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar
negeri, pengembangan kesempatan kerja dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing, serta pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja.
Ditjen Binapenta mempunyai visi peningkatan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. Sementara itu, misi yang ingin
dicapai ditjen ini adalah penyerapan tenaga kerja melalui melalui hal- hal berikut.
1. meningkatkan akses informasi pasar kerja, baik dalam dan luar negeri bagi masyarakat secara luas;
2. meningkatkan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara efektif;
3. meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja dalam negeri secara efektif, termasuk tenaga kerja kelompok khusus;
3
Mengenal Binapenta
3
4. meningkatkan pelayanan dan pengendalian tenaga kerja asing; 5. memperluas kesempatan kerja melalui pembinaan kewirausahaan;
6. menciptakan modelinkubasi bisnis dan ekonomi kreatif bagi perluasan kesempatan kerja.
C. Sekilas Sejarah Ditjen Binapenta
Pada perjalanannya Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Binapenta telah banyak mengalami perubahan, baik
dalam nomenklatur maupun struktur organisasi. Namun, hal ini tidak mengurangi tugas dan fungsi Ditjen Binapenta sebagai pembantu
pelaksana tugas-tugas Kementerian.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1973, Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja terbentuk. Kemudian
pada tahun 1975, berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor KEP-1000MEN1975, Direktorat
Jenderal Pembinaan dan Penggunaan Tenaga Kerja bertransformasi menjadi Direktorat Jenderal Binaguna. Direktorat Jenderal ini memiliki
5 unit eselon II dan membawahi Kanwil-Kanwil Ditjen Binaguna dan Kantor-Kantor Binaguna di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1984 bertepatan dengan tahun pertama Repelita IV, Direktorat Jenderal Binaguna bertransformasi kembali menjadi
Direktorat Jenderal Binapenta berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-199MEN1984. Direktorat Jenderal Binapenta terdiri
dari 6 enam unit eselon II dan membawahi Kanwil-Kanwil Departemen Tenaga Kerja di wilayah Indonesia. Pada tahun keempat, Departemen
Tenaga Kerja mengalami perampingan sehingga menjadi empat unit eselon I dan menjadi dua Direktorat Jenderal, yaitu Direktorat Jenderal
Binapenta dan Direktorat Jenderal Binawas berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-525 MEN1988.