Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing RPTKA
19 19
Alur Pelayanan
g. kopi bukti wajib lapor ketenagakerjaan yang masih berlaku berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib
Lapor Ketenagakerjaan di perusahaan; h. rekomendasi jabatan yang akan diduduki oleh TKA dari instansi
tertentu. Adapun formulir RPTKA dimaksud harus memuat hal-hal berikut.
a. identitas pemberi kerja TKA; b. jabatan danatau kedudukan TKA dalam struktur bagan organisasi
perusahaan yang bersangkutan; c. besarnya upah TKA yang persyaratan jabatan TKA;
d. jumlah TKA; e. uraian jabatan dan persyaratan jabatan dibayarkan TKA;
f. lokasi kerja; g. jangka waktu penggunaan TKA;
h. penunjukan tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai
pendamping TKA yang dipekerjakan; i.
rencana program pendidikan dan pelatihan tenaga kerja Indonesia. Permohonan RPTKA disampaikan kepada Dirjen Dirjen
Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja melalui Direktur Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Adapun menurut Peraturan Kepala BKPM Nomor 12 Tahun 2009, Pasal 1 angka 36 disebutkan bahwa permohonan RPTKA, Rekomendasi
Visa untuk Bekerja TA.01, dan IMTA adalah permohonan yang disampaikan oleh perusahaan untuk penggunaan TKA dalam
pelaksanaan penanaman modalnya. Pada Pasal 1 angka 37 disebutkan bahwa RPTKA adalah pengesahan
rencana jumlah, jabatan dan lama penggunaan TKA yang diperlukan sebagai dasar untuk persetujuan pemasukan TKA dan penerbitan IMTA
20 20
Serba-serbi Informasi Pelayanan Binapenta
Selanjutnya, Pasal 56 menandaskan bahwa perusahaan penanaman modal dan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing KPPA yang akan
mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA harus memperoleh pengesahan RPTKA
Permohonan untuk memperoleh pengesahan RPTKA tersebut diajukan kepada PTSP-BKPM dengan menggunakan formulir RPTKA,
dengan dilengkapi persyaratan sebagai berikut. a. Rekaman pendaftaran penanaman modalizin prinsip penanaman
modalIzin Usaha yang dimiliki. b. Rekaman akta pendirian perusahaan yang telah disahkan oleh
Depkumham dan perubahannya terkait dengan susunan direksi dan komisaris perusahaan.
c. Keterangan domisili perusahaan dari Pemda setempat.
d. Bagan struktur organisasi perusahaan. e. Surat penunjukan tenaga kerja Indonesia sebagai pendamping
TKA. f.
Rekaman bukti wajib lapor ketenagakerjaan yang masih berlaku. g. Rekomendasi dari Dirjen terkait, khusus bagi jabatan antara lain
Subsektor Migas, pertambangan umum, dan lain-lain. h. Permohonan yang ditandatangani direksi perusahaan.
i. Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan oleh direksi perusahaan.
Sementara itu, pada Pasal 58 disebutkan bahwa TKA yang bekerja pada perusahaan penanaman modal dan KPPA yang sudah siap datang
ke Indonesia wajib memiliki Visa Untuk Bekerja VUB yang diterbitkan oleh Kantor Perwakilan RI di LN.
Untuk mendapatkan VUB, pengguna TKA harus memiliki rekomendasi untuk memperoleh VUB Rekomendasi TA.01 dari PTSP-
21 21
Alur Pelayanan
BKPM dengan berpedoman kepada ketentuan instansi yang berwenang di bidang ketenagakerjaan dan imigrasi.
Permohonan rekomendasi TA.01 diajukan kepada PTSP-BKPM menggunakan formulir TA.01, dengan dilengkapi persyaratan sebagai
berikut. a. Rekaman keputusan pengesahan RPTKA.
b. Rekaman paspor TKA yang bersangkutan yang masih berlaku. c.
Daftar riwayat hidup terakhir asli yang ditandatangani oleh yang bersangkutan.
d. Rekaman ijazah danatau sertifikat pendidikan serta bukti pengalaman kerja dalam bahasa Inggris atau terjemahannya dalam
bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah. e.
Rekaman akta atau risalah RUPS tentang penunjukanpengangkatan untuk jabatan direksi dan komisaris.
f. Rekaman surat penunjukan TKI pendamping.
g. Pasfoto berwarna, ukuran 4×6 sebanyak 1 lembar. h. Permohonan ditandatangani oleh direksi perusahaan.
Berikut ini bagan proses pengesahan RPTKA berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan
Permenakertrans Nomor 12 Tahun 2013.
Pengguna TKA
Dirjen Binapenta u.p. Dir. PTA
Koordinasi Instansi Teknis terkait
Tim Kelayakan Penggunaan TKA
Pengesahan RPTKA
RPTKA Dirjen Binapenta
untuk permohonan 50 orang ke atas
Direktur PPTKA untuk permohonan
sampai dengan 50 orang
Gambar 3.1. Bagan proses pengesahan RPTKA
22 22
Serba-serbi Informasi Pelayanan Binapenta
Selain itu, surat keputusan pengesahan RPTKA Permenakertrans Nomor 12 Tahun 2013 memuat:
a. alasan penggunaan TKA; b. jabatan danatau kedudukan TKA;
c. besarnya upah;
d. jumlah TKA; e. lokasi kerja TKA;
f. jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang ditunjuk sebagai pendamping;
g. jangka waktu penggunaan TKA; h. jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang dipekerjakan.
RPTKA dapat diberikan untuk jangka waktu paling lama 5 lima tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dengan
memperhatikan kondisi pasar kerja dalam negeri. Pengajuan perpanjangan RPTKA tersebut diajukan kepada:
a. Menteri dalam hal pengesahan RPTKA perpanjangan lintas provinsi
dan pengesahan RPTKA perubahan seperti perubahan jabatan, perubahan lokasi, perubahan jumlah TKA danatau perubahan
kewarganegaraan.
b. Kepala instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan provinsi untuk pengesahan RPTKA perpanjangan yang tidak
mengandung perubahan jabatan, jumlah orang, dan lokasi kerjanya dalam satu wilayah provinsi.
Pengajuan perpanjangan RPTKA tersebut harus dilengkapi: a. laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
b. kopi keputusan RPTKA yang masih berlaku; c.
kopi IMTA yang masih berlaku; d. kopi bukti pembayaran dana kompensasi penggunaan TKA melalui
bank yang ditunjuk oleh Menteri.
23 23
Alur Pelayanan
Selain itu, pemberi kerja TKA dapat mengajukan permohonan perubahan RPTKA sebelum berakhirnya jangka waktu RPTKA.
Perubahan RPTKA tersebut meliputi: a. penambahan, pengurangan jabatan beserta jumlah TKA;
b. perubahan jabatan; c. perubahan lokasi kerja.