Kerangka Konseptual Hubungan Kinerja Operasional dengan Return On Investment

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan analogi teoritis, latar belakang dan tinjauan terhadap beberapa hasil penelitian terdahulu maka hubungan variabel penelitian ini digambarkan melalui kerangka konseptual berikut ini: Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproxykan dengan return on investment ROI sedangkan variabel independen terdiri dari kinerja operasional produktivitas hasil kebun, Return On Investment Y Produktivitas Hasil Kebun X 1 Rendemen Hasil Olahan X 2 Produktivitas Tenaga Kerja X 3 Biaya Tenaga Kerja X 4 Suku Bunga Kredit X 5 Kurs X 6 Harga CPO X 7 Universitas Sumatera Utara rendemen hasil olahan, produktivitas tenaga kerja dan biaya tenaga kerja dan ekonomi makro kurs, suku bunga kredit, harga CPO Penelitian ini dilakukan terhadap return on investment ROI karena ekspektasi dari investor terhadap investasinya adalah memperoleh return dari investasi yang ditanamkan dalam perusahaan. ROI tersebut menjadi indikator untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dijelaskan pada kerangka konsep ini dengan uraian sebagai berikut:

3.2 Hubungan Kinerja Operasional dengan Return On Investment

Kinerja operasional merupakan variabel yang bersumber dari internal perusahaan. Proxy dari kinerja operasional adalah produktivitas hasil kebun, rendemen hasil olahan, produktivitas tenaga kerja dan biaya tenaga kerja. 3.2.1 Hubungan produktivitas hasil kebun dengan return on investment Produktivitas hasil kebun merupakan kemampuan tanaman menghasilkan Tandan Buah Segar TBS per hektar luas lahan. Dalam bisnis perkebunan indikator ini merupakan faktor yang penting untuk mendukung profitabilitas perusahaan. Dengan produktivitas hasil kebun yang semakin besar diharapkan perusahaan mampu mencapai profitabilitas yang tinggi, tetapi dengan produktivitas hasil kebun yang rendah tentunya kemampuan perusahaan untuk mencapai profitabilitas juga akan rendah. Kerangka penelitian diatas menunjukkan bahwa produktivitas hasil kebun akan memberikan pengaruh kepada profitabilitas perusahaan. Universitas Sumatera Utara 3.2.2 Hubungan rendemen hasil olahan dengan return on investment Rendemen merupakan ukuran jumlah hasil ekstraksi Tandan Buah Segar yang diukur dengan persentase Pahan, 2010. Rendemen merupakan alat ukur bagi manajemen dalam menilai profitabilitas sebuah perusahaan perkebunan sehingga setiap industri perkebunan tertantang untuk meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan rendemen terutama dalam kondisi harga CPO yang cenderung menurun Chang, et al. 2003. Produktivitas hasil kebun yang tinggi tidak menjamin bahwa jumlah rendemen hasil olahan akan tinggi, karena masih tergantung pada ekstraksi atas tandan buah segar yang diolah di pabrik. Dengan rendemen yang tinggi, diharapkan CPO yang dihasilkan dan dipasarkan akan semakin meningkat juga. Kerangka penelitian diatas menunjukkan bahwa rendemen hasil olahan memberikan pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 3.2.3 Hubungan produktivitas tenaga kerja dengan return on investment Produktivitas tenaga kerja merupakan kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan minyak sawit. Minyak sawit merupakan produk akhir yang dipasarkan oleh perusahaan. Industri perkebunan masih menggunakan banyak tenaga kerja operasional labor intensive. Peran tenaga kerja SDM masih sangat tinggi dalam mendukung produktivitas perusahaan. Dengan produktivitas yang tinggi diharapkan kinerja keuangan perusahaan juga akan semakin meningkat. Kerangka penelitian diatas menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja memberikan pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 3.2.4 Hubungan biaya tenaga kerja dengan return on investment Biaya tenaga kerja adalah harga yang dikeluarkan atas pemanfaatan tenaga kerja manusia dalam operasional suatu perusahaan. Dengan demikian bahwa Universitas Sumatera Utara biaya tenaga kerja akan timbul akibat dari pemanfaatan tenaga kerja dalam operasi perusahaan yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan dan upah lembur. Dengan pemberian fasilitas penggajian dan tunjangan ke setiap tenaga kerja diharapkan produktivitasnya akan meningkat, dengan peningkatan produktivitas maka diharapkan kinerja keuangan perusahaan juga akan meningkat. Kerangka penelitian diatas menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja memberikan pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

3.3 Hubungan Ekonomi Makro dengan Return On Investment