5.2. Uji Asumsi Klasik Sebelum Transformasi
5.2.1. Uji normalitas sebelum transformasi 5.2.1.1 Analisis grafik.
Uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2. Hasil pengujian dapat dilihat dari Gambar 5.1 menunjukkan bahwa pada grafik
histogram tampak residual mendekati normal dan tidak berbentuk simetris, grafik histogram memberikan pola distribusi yang menceng ke kiri dengan penyebaran
yang belum merata.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Gambar 5.1. Grafik histogram sebelum transformasi
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi plot. Pada grafik
normal probability Gambar 5.2 yang menunjukkan titik-titik menyebar disekitar
Universitas Sumatera Utara
diagonal dan penyebarannya jauh dari garis diagonal, hal ini mengindikasikan bahwa residual tidak terdistribusi secara normal.
Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Normal P-Plot sebelum transformasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah 5.2.1.2
Uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan untuk menguji apakah residual terdistribusi secara normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov tampak pada Tabel 5.2
dibawah ini: Analisis statistik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. One-sample kolmogorov-smirnov test sebelum transformasi
PHK RHO
PTK BTK
SBK Kurs
HCPO ROI
N 40
40 40
40 40
40 40
40 Normal
Parameters Mean
a,b
4866.7250 23.1810 4.4502
6591231.9000 14.0000 9262.5250 617.9538
7.0922 Std.
Deviation 1153.71054
.88072 1.15177 2646958.22806 2.12038 640.45889 270.29624 3.29258 Most
Extreme Differences
Absolute .085
.133 .082
.094 .097
.178 .194
.145 Positive
.085 .121
.082 .094
.097 .178
.194 .145
Negative -.081
-.133 -.065
-.059 -.091
-.090 -.153
-.130 Kolmogorov-Smirnov Z
.539 .844
.521 .597
.614 1.129
1.229 .915
Asymp. Sig. 2-tailed .933
.474 .949
.869 .846
.156 .097
.373
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai asymp.sig. pada semua variabel diatas 0,05 sehingga seluruh data dapat dikatakan telah
terdistribusi normal. 5.2.2. Uji multikolonieritas sebelum transformasi
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Ghozali 2006. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai collinearity statistic dan nilai
koefisien korelasi diantara variabel bebas. Nilai yang umumnya digunakan untuk menunjukkan tidak adanya multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance
≥ 0,10 atau dengan nilai VIF
≤ 10. Sebaliknya multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Hasil pengujian multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Hasil uji multikolonieritas sebelum transformasi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-45.926 17.299
-2.655 .012
PHK .002
.000 .552
3.198 .003
.471 2.124
RHO .438
.622 .117
.705 .486
.507 1.971
PTK .800
.725 .280
1.104 .278
.218 4.591
BTK -3.837E-7
.000 -.308 -1.409
.168 .293
3.418
SBK 1.023
.468 .659
2.184 .036
.154 6.485
Kurs .002
.001 .304
2.210 .034
.740 1.351
HCPO .009
.003 .713
2.890 .007
.230 4.341
a. Dependent Variable: ROI
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Dari Tabel 5.3. hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antarvariabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antarvariabel independen dalam model regresi.
5.2.3. Uji autokorelasi sebelum transformasi
Tabel 5.4 Hasil uji autokorelasi sebelum transformasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .743
.551
a
.453 2.43477
2.371
a. Predictors: Constant, HCPO, Kurs, PHK, RHO, BTK, PTK, SBK b. Dependent Variable: ROI
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria pengujiannya adalah: -
Jika 0 d d
L
- Jika d
, terjadi autokorelasi positif
L
≤ d d
U,
- Jika 4 – d
tidak ada kesimpulan
L
- Jika 4 – d
d 4, ada autokorelasi negatif
U
≤ d ≤ 4 – d
L
- Jika d
, tidak ada kesimpulan
U
d 4 – d
U
Dari Tabel 5.14 diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 2,371. Berdasarkan tabel d
, tidak ada autokorelasi positif maupun negatif.
W,
nilai d
L
1,120 dan d
U
1,924. Nilai d
W
masuk dalam kategori 4 – d
U
≤ d ≤ 4 – d
L,
5.3. Uji asumsi klasik setelah transformasi yang berarti tidak ada kesimpulan.
5.3.1. Uji normalitas setelah transformasi Setelah ditemukan masalah pada uji autokorelasi pada hipotesis ketiga,
maka dilakukan transformasi model awal menjadi model first difference Ghozali 2006 sehingga dapat menyelesaikan masalah autokorelasi dan memenuhi syarat
pengujian asumsi klasik. Hasil transformasi adalah sebagai berikut: 5.3.1.1 Analisis grafik.
Uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 5.3 dan Gambar 5.4. Hasil pengujian dapat dilihat dari Gambar 5.3 menunjukkan bahwa pada grafik
histogram tampak residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan dan ke kiri dan tampilan grafik histogram memberikan pola
distribusi normal dengan penyebaran secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Gambar 5.3. Grafik histogram setelah transformasi
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi plot. Pada grafik
normal probability Gambar 5.4 yang menunjukkan titik-titik menyebar disekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4. Normal P-Plot setelah transformasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah 5.3.1.2
Uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan untuk menguji apakah residual terdistribusi secara normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov tampak pada Tabel 5.5
dibawah ini: Analisis statistik.
Tabel 5.5. Hasil uji kolmogorov-smirnov setelah transformasi
Ln_ROI Ln_PHK Ln_RHO Ln_PTK Ln_BTK Ln_SBK Ln_Kurs Ln_HCPO N
39 39
39 39
39 39
39 39
Normal Parameters
Mean
a,b
2.2946 10.3728
3.8515 5.3415
19.1463 3.2148
11.1851 7.7786
Std. Deviation
.40434 .23626
.04064 1.22731
.48949 .18428
.07812 .49494
Most Extreme
Differences Absolute
.084 .080
.171 .104
.093 .080
.196 .175
Positive .077
.069 .103
.104 .069
.080 .196
.175 Negative
-.084 -.080
-.171 -.059
-.093 -.068
-.098 -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .525
.502 1.070
.648 .581
.497 1.221
1.094 Asymp. Sig. 2-tailed
.946 .962
.202 .795
.888 .966
.101 .182
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai assymp.sig. pada semua variabel diatas 0,05 sehingga seluruh data dapat dikatakan telah
terdistribusi normal. 5.3.2. Uji multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Ghozali, 2006. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai collinearity statistic dan nilai
koefisien korelasi diantara variabel bebas. Nilai yang umumnya digunakan untuk menunjukkan tidak adanya multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance
≥ 0,10 atau dengan nilai VIF
≤ 10. Sebaliknya multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Hasil pengujian multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.6. Hasil uji multikolonieritas setelah transformasi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-30.444 9.841
-3.094 .004
Ln_PHK .957
.264 .559
3.623 .001
.487 2.053
Ln_RHO .248
1.550 .025
.160 .874
.478 2.090
Ln_PTK .133
.077 .402
1.720 .095
.212 4.713
Ln_BTK -.580
.189 -.702 -3.070
.004 .222
4.500
Ln_SBK 1.312
.601 .598
2.181 .037
.154 6.472
Ln_Kurs 1.935
.687 .374
2.819 .008
.660 1.515
Ln_HCPO .820
.198 1.004
4.134 .000
.197 5.082
a. Dependent Variable: Ln_ROI
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 5.6. hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti
tidak ada korelasi antarvariabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang
sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antarvariabel
independen dalam model regresi. 5.3.3. Uji autokorelasi
Tabel 5.7 Hasil uji autokorelasi setelah transformasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .800
.640
a
.559 .26858
2.052
a. Predictors: Constant, Ln_HCPO, Ln_Kurs, Ln_PHK, Ln_RHO, Ln_BTK, Ln_PTK, Ln_SBK
b. Dependent Variable: Ln_ROI
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Adapun kriteria pengujiannya adalah:
- Jika 0 d d
L
- Jika d
, terjadi autokorelasi positif
L
≤ d d
U,
- Jika 4 – d
tidak ada kesimpulan
L
- Jika 4 – d
d 4, ada autokorelasi negatif
U
≤ d ≤ 4 – d
L
- Jika d
, tidak ada kesimpulan
U
d 4 – d
U
Dari Tabel 5.7 diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 2,052.
Berdasarkan tabel d , tidak ada autokorelasi positif maupun negatif.
W
ditunjukkan nilai d
L
1,104 dan d
U
1,932. Nilai d
W
masuk
Universitas Sumatera Utara
dalam kategori d
U
d 4 – d
U,
5.4. Uji Hipotesis