BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan Juli 2013 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Sentral, Departemen Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Laboratorium Analisis Bahan Pangan Fakultas Pertanian, dan Compost Center Universitas Sumatera Utara,
Medan.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang dipergunakan adalah tabung reaksi, cawa Petri, jarum ose, bunsen, gelas beaker, Erlenmeyer, pipet mikro, gelas ukur, spatula, pipet volum, propipet,
kertas saring, corong, hot plate, vorteks, pinset, stirer, jangka sorong, autoclave, shaker water bath, oven, inkubator, timbangan analitik, sentrifugasi,
spektrofotometer, polibaq, gunting, aluminium foil. Bahan-bahan utama yang diperlukan pada penelitian aquades, potato dextrosa agar PDA, dextrosa, yeast
ekstrak 0,3, alginat, karboksimetil selulosa CMC, tapioka, gum arabik, NaCl 0,85 , NaNO
3
, larutan Mc Farland, HCL 10 N, nutrien agar NA, kloroks 1 , alkohol
95, tanah,
kompos, pasir,
glucose yeast
broth GYB,
polyvinilpyrrolidone PVP, laktosa monohidrat, benih cabai komersil, media garam minimum dengan 0,2 koloidal kitin MGMK lampiran 3 Suryanto,
2001.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Isolat
Isolat bakteri kitinolitik yang digunakan diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA USU Bacillus sp. BK13, Enterobacter
sp. BK15, Bacillus sp. BK17, PB08, PB15 dan Enterobacter sp. PB17. Isolat jamur yang digunakan adalah S. rolfsii yang merupakan koleksi Laboratorium
Mikrobiologi FMIPA USU.
3.4. Uji Antagonis Bakteri Kitinolitik In Vitro
Kemampuan bakteri kitinolitik dalam menghambat pertumbuhan S. rolfsii diuji dengan asai antagonisme in vitro. Biakan S. rolfsii diinokulasikan pada bagian
tengah media PDA yeast. Kultur diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam sebanyak 30 µl ≈ 10
8
selml sel bakteri diinokulasikan ke dalam media tersebut dengan menggunakan cakram kosong Oxoid pada kedua sisi isolat jamur dengan
jarak 3 cm. Biakan diinkubasi pada suhu ruang. Zona hambat terhadap miselia S. rolfsii diamati mulai hari kedua sampai ketujuh. Besarnya zona hambat dihitung
dengan mengukur selisih jari-jari pertumbuhan jamur normal dengan jari-jari pertumbuhan jamur yang terhambat oleh bakteri.
3.5. Pengamatan Struktur Hifa Jamur Abnormal