BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian serta pembahasan mengenai hubungan intensitas nyeri dengan stres pada pasien osteoartritis di RSUP H.
Adam Malik Medan. Penelitian ini dimulai pada tanggal 26 Februari sampai dengan 05 April 2012 dengan jumlah responden 30 orang pasien osteoartritis di
Poliklinik Penyakit Dalam Divisi Reumatologi RSUP H. Adam Malik Medan.
1. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini dibagi atas 3 bagian yaitu : data demografi responden, intensitas nyeri yang dialami responden dan tingkat stres akibat nyeri yang
dialami di RSUP H. Adam Malik Medan. 1.1
Karakteristik Demografi Responden Responden pada penelitian ini berjumlah 30 orang pasien osteoartritis
yang diambil menggunakan metode accidental sampling dengan kriteria lama menderita penyakit osteoartritis minimal enam bulan. Lebih dari setengah
responden 56.67 adalah berusia lansia dan selebihnya 43.34 berusia dewasa madya dengan mean usia responden 62.3 tahun. Berdasarkan jenis
kelamin mayoritas responden 90 adalah perempuan dan lebih dari setengah responden 53.34 beragama Kristen Protestan dengan tingkat pendidikan
kebanyakan SMA 43.34 serta sebagian besar responden 60 tidak bekerja lagi. Berdasarkan lama penyakit, lebih dari setengah responden 56.67,
Universitas Sumatera Utara
mengalami osteoartritis 1 sampai 3 tahun, kemudian disusul oleh lama penyakit 3 tahun 40 dan terakhir mengalami osteoartritis selama 1 tahun 3.3.
Sebagian besar responden 40 mengatasi nyeri osteoartritis dengan intervensi farmakologis, dan sebagian responden lagi mengatasi nyeri dengan gabungan
intervensi farmakologis dan fisioterapi 26.6, dan terdapat responden 23.3 yang tidak pernah mendapat pengobatan atas nyeri osteoartritisnya. Responden
pada penelitian ini mempunyai pengobatan yang berbeda-beda dalam mengatasi nyeri yang dirasakannya. Sebagian besar responden yang mendapat pengobatan
farmakologis mengkomsumsi obat campuran Meloxicam, Fitbon, Ratidin dan obat-obat lain. Terapi-terapi yang digabungkan dengan mengkomsumsi obat-obat
farmakologis, seperti Meloxicam, Fitbon, Voltaren dan obat lain juga dilakukan oleh pasien osteoartritis 26.6 untuk mengatasi nyeri yang dialaminya. Data
distribusi dan frekuensi karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Demografi Responden n=30.
No. Karakteristik Responden
f 1.
Usia
41-60 tahun dewasa madya 60 tahun lansia
mean= 62,30 tahun, min-max= 43-79 13
17 43.3
56.6
2.
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
3 27
10 90
3.
Agama
Protestan Islam
Katolik 16
11 3
53.3 36.6
10 4.
Pendidikan
Tidak Sekolah SD
SMP SMA
DiplomaSarjana Magister
1 4
8
13 3
1 3.3
13.3 26.6
43.3
10 3.3
5.
Pekerjaan
PNS Wiraswasta
Bertani Tidak bekerja
7 3
2
18 23.3
10 6.6
60 6.
Lama penyakit 1 tahun
1-3 tahun 3 tahun
1 17
12 3.3
56.6 40
7.
Pengobatan yang diterima
Farmakologis Meloxikam, Fitbon Ratidin, Voltaren,
Suplemen Kalsium, Hexlam, Metil Predison, Aktonel, Fleximax, Myonal,
Lansoprazole.
Farmakologis + Fisioterapi Farmakologis digabung dengan terapi
air panas-dingin, terapi listrik, fisioterapi
Non Farmakologis -
Pengobatan tradisional -
Pengobatan alternatif Tidak ada pengobatan
12
8
2 1
7 40
26.6
6.6 3.3
23.3
Universitas Sumatera Utara
1.2 Intensitas Nyeri
Penelitian ini menemukan bahwa intensitas nyeri pada pasien osteoartritis di RSUP H. Adam Malik Medan mempunyai mean 6.03 dan nilai
min-max= 3-9. Bila ditinjau dari distribusi dan frekuensi kategori nyeri, sekitar dua pertiga responden menyatakan nyeri pada tingkat sedang, diikuti dengan
seperempat responden 23.3 pada nyeri berat dan hanya 3.3 yang melaporkan nyeri pada tingkat ringan. Distribusi, frekuensi dan persentase intensitas nyeri
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Intensitas Nyeri Responden n=30
Intensitas Nyeri f
Nyeri Ringan 1-3 1
3.3 Nyeri Sedang 4-7
22 73.3
Nyeri Berat 8-10 7
23.3 mean= 6.03, min-max= 3-9
1.3 Tingkat Stres
Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan distribusi frekuensi pada pasien osteoartritis memiliki nilai mean 31.6 dan min-max= 20-45. Berdasarkan
tingkat stres, responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat stres dari ringan sampai berat. Lebih dari setengah responden 73.3 mengalami tingkat stres
sedang, kemudian disusul seperempat responden 23.3 mengalami stres pada tingkat ringan dan hanya 3.3 pada tingkat stres berat. Distribusi, frekuensi dan
persentase tingkat stres dapat dilihat pada tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Stres Responden n=30.
Tingkat Stres f
Stres Ringan 14-28 7
23.3 Stres Sedang 28-42
22 73.3
Stres Berat 42 1
3.3 mean= 31.6, min-max = 20-45
Tingkat stres pada pasien osteoartritis di RSUP H. Adam Malik Medan diidentifikasi dengan menggunakan kuesioner, dimana setiap pernyataan yang
ditanyakan langsung pada pasien. Kuesioner ini digunakan untuk menegetahui tingkat stres pasien osteoartritis akibat nyeri yang dirasakannya. Pernyataan
nomor 13, yaitu mengenai semangat hidup yang berkurang sehingga pasien mudah lelah akibat nyeri yang dirasakannya mempunyai mean paling tinggi
61.05 menyebabkan stres pada pasien osteoartritis. Kemudian disusul pernyataan nomor 9 56.6 yaitu pernyataan tentang kehidupan spiritual akibat
nyeri osteoartritis. Pernyataan nomor 6 merupakan pernyaatan yang memiliki mean paling rendah 30.3 yang merupakan pernyataan tentang tidak dapat
berkonsentrasi terhadap aktivitas ringan setiap harinya akibat nyeri.
1.4 Hubungan Intensitas Nyeri dengan Stres Pasien Osteoartrtitis
Sebelum menentukan uji korelasi untuk mengidentifikasi hubungan antara intensitas nyeri dengan tingkat stres, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk pada kedua variabel. Dari hasil
Universitas Sumatera Utara
uji, didapat bahwa pada variabel intensitas nyeri tidak terdistribusi normal dengan nilai p= 0.029. Sementara pada variabel tingkat stres terdistribusi normal dengan
nilai p= 0.438. Kemudian dilakukan transform untuk menormalkan data intensitas nyeri tersebut tetapi data tetap tidak terdistribusi normal dengan nilai p= 0.016.
Dengan hasil ini, maka uji yang dilakukan untuk menganalisa kedua variabel adalah uji nonparametrik Spearman. Pada analisa data hubungan
intensitas nyeri dengan stres pasien osteoartritis di RSUP H Adam Malik Medan, didapat nilai koefisien korelasi Spearmen atau r= 0.480 dengan p=0.007.
Tabel 4. Hubungan Intensitas Nyeri dengan Stres Pasien Osteoartritis
Variabel Korelasi
Intensitas Nyeri Tingkat Stres
Intensitas Nyeri -
0.480 p=0.007 Tingkat Stres
0.480 p=0.007 -
2. PEMBAHASAN