Rheumatology ACR mendefenisikan osteoartritis sebagai penyakit sendi yang bejalan secara lambat dan progresif yang sering mengenai dewasa madya hingga
lansia, disebabkan oleh kerusakan rawan sendi sehingga merusak tulang yang mendasarinya sehingga memyebabkan nyeri sendi, kaku sendi, bengkak, krepitus,
dan penurunan fungsi pergerakan dan biasanya mengenai sendi-sendi pada tangan, tulang belakang, kaki dan pinggul ACR, 2010.
3.2 Patofisiologi Osteoartritis
Berdasarkan penyebabnya osteoartritis diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu osteoartritis primer dan osteoartritis sekunder. Osteoartritis
primer disebut idiopatik karena disebabkan faktor genetik yaitu dengan adanya abnormalitas kolagen sehingga mudah rusak. Sedangkan osteoartritis sekunder
adalah penyakit yang didasari kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, mikro dan makro trauma, imobilitas yang terlalu lama serta faktor
risiko lainnya, seperti obesitas dan sebagainya Maharani, 2007. Selama ini osteoartritis sering dipandang sebagai akibat dari proses
penuaan dan tidak dapat dihindari. Namun telah diketahui bahwa osteoartritis merupakan gangguan keseimbangan dari metabolisme kartilago dengan kerusakan
struktur yang penyebabnya masih belum jelas diketahui Soeroso, 2006. Kondrosit adalah sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan kolagen pada
rawan sendi. Osteoartritis terjadi akibat kondrosit gagal mensintesis matriks yang berkualitas dan tidak mampu memelihara keseimbangan antara degradasi dan
sintesis matriks ekstraseluler termasuk produksi kolagen tipe I, III, VI dan X
Universitas Sumatera Utara
yang berlebihan dan sintesis proteoglikan yang pendek. Hal tersebut menyebabkan terjadi perubahan pada diameter dan orientasi dari serat kolagen
yang mengubah biomekanik dari tulang rawan, sehingga tulang rawan sendi kehilangan sifat kompresibilitasnya Maharani, 2007.
Selain kondrosit, sinoviosit juga berperan pada patogenesis osteoartritis, terutama setelah terjadi sinovitis, yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak
nyaman. Sinoviosit yang mengalami peradangan akan menghasilkan Matrix Metalloproteinases MMPs dan berbagai sitokin yang akan dilepaskan ke dalam
rongga sendi dan merusak matriks rawan sendi serta mengaktifkan kondrosit. Pada akhirnya tulang subkondral juga akan ikut berperan, dimana osteoblas akan
terangsang dan menghasilkan enzim proteolitik rawan sendi Girsang, 2008. Peningkatan enzim-enzim yang merusak matriks tulang rawan sendi
mengakibatkan terjadi kerusakan fokal tilang rawan sendi secara progresif dan pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan sendi Mansjoer et
al.,2001. Osteoartritis disebut sebagai penyakit degeneratif
karena dengan bertambahnya usia terjadi perubahan rawan sendi glikosiaminoglikan menjadi
memendek sehingga kemampuan proteoglikan untuk menahan air menjadi berkurang. Hal ini akan mengakibatkan fungsi rawan sendi sebagai bantalan
terhadap beban sendi akan berkurang. Selain itu jaringan kolagen juga menjadi patah-patah yang mengakibatkan timbulnya fisur pada rawan sendi Girsang,
2008.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Faktor Resiko