Hasil Pembinaan Karakter di Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang Sukoharjo
f. Hasil Pembinaan Karakter di Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang Sukoharjo
Setelah Setelah melaksanakan pembinaan karakter pada anak di panti asuhan Aisyiyah Bekonang, maka pengasuh dapat melihat karakter yang dihasilkan setelah melakukan pembinaan karakter. Karakter yang dikehendaki Setelah Setelah melaksanakan pembinaan karakter pada anak di panti asuhan Aisyiyah Bekonang, maka pengasuh dapat melihat karakter yang dihasilkan setelah melakukan pembinaan karakter. Karakter yang dikehendaki
“Karakter yang hendak dihasilkan di panti ini ya karakter wanita yang muslimah dan sholehah. Kan disini panti asuhan Aisyiyah khusus
untuk putri, jadi penghuninya putri-putri semua. Wanita yang muslimah itu ya pakaiannya harus menutupi aurat, jadi wajib bagi mereka untuk berjilbab. Kalau keluar dari panti harus berjilbab. Wanita sholehah juga gitu, sama.” (Bu Ika/8/3/12)
Hal ini sesuai dengan pernyataan informan lain yaitu pengurus panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut: “Harapan saya itu, mereka selalu menjaga perbuatan dan perkataan,
baik ketika di dalam panti maupun di luar panti. Dan setelah mereka keluar dari panti asuhan ini, saya berharap mereka masih mengamalkan ajaran-ajaran agama yang pernah mereka pelajari di panti asuhan ini.” (Bu Hadi Rohyan/5/3/12)
Setelah mengetahui karakter yang dihasilkan dalam pembinaan karakter, maka keberhasilan pembinaan karakter dapat dilihat dari karakter yang berhasil dibangun oleh panti asuhan Aisyiyah. Dalam sebuah penelitian tingkat keberhasilan dapat diukur berdasarkan hasil yang dicapai setelah melalui proses yang panjang. Dalam penelitian ini, hasil yang didapatkan setelah melakukan pembinaan karakter terhadap anak asuh adalah tercipta karakter muslimah dan sholehah bagi perempuan. Selain itu, nilai karakter yang dihasilkan adalah jujur, sabar, ikhlas. Hal ini dikemukakan oleh informan yaitu salah satu pengurus panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:
“Ya, ada yang berhasil, ada yang tidak berhasil, mungkin lebih tepatnya belum berhasil. Yang sudah berhasil itu rata-rata anak yang “Ya, ada yang berhasil, ada yang tidak berhasil, mungkin lebih tepatnya belum berhasil. Yang sudah berhasil itu rata-rata anak yang
Berdasarkan pernyataan informan diatas, pembinaan karakter yang dilakukan di panti asuhan Aisyiyah ini belum sepenuhnya berhasil dilakukan. Ada beberapa anak yang berhasil mempunyai karakter muslimah dan sholehah serta mempunyai sikap sabar, disiplin, jujur, dan lainnya. Akan tetapi ada beberapa anak yang belum berhasil dalam proses pembinaan karakter ini. Anak-anak tersebut kebanyakan adalah anak-anak yang masih kecil yang masih bersekolah di SD. Akan tetapi pengurus yakin lambat laun anak-anak tersebut akan bisa berubah seperti anak-anak yang lainnya.
Jumlah anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah adalah 23 orang yang terdiri dari anak yatim piatu dan anak tidak mampu. Anak-anak panti tersebut mendapatkan pembinaan karakter dari pengurus dan pengasuh. Tujuan dari pembinaan karakter di panti asuhan ini adalah untuk membentuk karakter kebajikan terhadap anak asuh. Setelah pengurus dan pengasuh melakukan pembinaan karakter terhadap anak asuh, maka hasilnya sekarang terdapat perubahan sifat dan sikap dalam diri anak asuh. Karakter siswa pada saat pertama kali masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini semula berkepribadian kurang baik, akan tetapi setelah mendapatkan pembinaan karakter dari pengurus dan pengasuh mereka menjadi berkepribadian baik. Berikut ini adalah deskripsi karakter masing-masing anak asuh setelah mendapatkan pembinaan karakter di panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:
1) Sariningrum (a) Jujur : Sari mempunyai karakter jujur, hal ini terbukti dengan pengurus mempercayakan uang belanja untuk keperluan makan sehari-
Aisyiyah. (b) Disiplin : Sari selalu berangkat dan pulang sekolah tepat waktu. Dia juga selalu bangun pagi lebih dulu dan membangunkan anak-anak panti yang lain. Sari juga selalu rajin mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di panti asuhan Aisyiyah.
(c) Kerja keras : Sari selalu membantu pekerjaan tugas piket teman-teman di panti asuhan Aisyiyah. Setiap hari dia juga selalu membersihkan kamarnya dan mencuci baju sendiri. Dalam hal memasak, Sari juga selalu membantu pengasuh untuk memasak makanan sehari-hari.
(d) Taqwa : Sari selalu melaksanakan sholat lima waktu tanpa pernah meninggalkannya. Dia juga selalu membaca Al Quran setiap hari dan melaksanakan Khatam Al Quran.
(e) Sholehah : Sari selalu mengenakan baju yang tertutup dan selalu berjilbab baik ketika berada di luar panti dan di dalam panti.
2) Dina Yunita (a) Jujur : Dina kurang memiliki sifat yang jujur, hal ini terbukti ketika dia terlambat pulang ke asrama dan mengatakan bahwa dia baru selesai belajar kelompok dengan temannya. Dina juga pernah berpacaran dengan teman laki-laki di sekolahnya dan tidak pernah mengatakan hal tersebut kepada pengurus dan pengasuh. Pada kenyataannya, anak-anak panti asuhan Aisyiyah tidak diperbolehkan berhubungan dengan laki-laki karena bukan muhrimnya.
(b) Disiplin : Dina termasuk anak yang malas, hal ini terlihat setiap hari dia selalu terlambat bangun pagi. Dina juga tidak pernah membantu teman-temannya melakukan pekerjaan bersih-bersih rumah. Selain itu, dia juga tidak mengerjakan tugas piket di panti asuhan. Dina juga (b) Disiplin : Dina termasuk anak yang malas, hal ini terlihat setiap hari dia selalu terlambat bangun pagi. Dina juga tidak pernah membantu teman-temannya melakukan pekerjaan bersih-bersih rumah. Selain itu, dia juga tidak mengerjakan tugas piket di panti asuhan. Dina juga
malas mencuci pakaiannya sendiri. (d) Taqwa : Kadang-kadang Dina melupakan wajib sholat lima waktu dan sholat tahajud pada malam hari. Dina juga bersikap acuh tak acuh terhadap kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di panti asuhan Aisyiyah
(e) Sholehah : Dina selalu melepas jilbabnya ketika berada di dalam panti asuhan. Dan bahkan ketika keluar dari panti asuhan kadang-kadang Dina melepas jilbabnya. Dina akan mengenakan jilbabnya saat keluar dari lingkungan panti asuhan hanya kalau di ingatkan oleh pengurus atau pengasuh.
3) Detiri (a) Jujur : Detiri selalu berkata jujur baik kepada ibu asrama maupun kepada teman-temannya. Oleh sebab itu merupakan anak yang paling disukai oleh teman-temannya di panti asuhan Aisyiyah lantaran mempunyai sifat yang baik dan jujur.
(b) Disiplin : Detiri selalu berangkat dan pulang sekolah tepat waktu. Dia juga selalu rajin dalam mengerjakan tugas pekerjaan rumah di panti asuhan.
(c) Kerja keras : Detiri selalu membersihkan kamarnya dan membantu merapikan barang-barang teman sekamarnya. Detiri juga mencuci bajunya sendiri, dan bahkan kadang-kadang dia mencucikan baju adik kembarnya. Detiri selalu membantu pekerjaan pengasuh sehari-hari.
(d) Taqwa : Detiri selalu mengerjakan sholat lima waktu tanpa pernah meninggalkannya. Dia juga pintar membaca Al Quran dengan fasih (d) Taqwa : Detiri selalu mengerjakan sholat lima waktu tanpa pernah meninggalkannya. Dia juga pintar membaca Al Quran dengan fasih
4) Sunarsih (a) Jujur : Sunarsih adalah saudara kembar Detiri. Sunarsih kurang memiliki sifat yang jujur. Hal ini sesuai dengan cerita pengurus panti bahwa dulu Sunarsih pernah berbohong dengan tidak membayarkan uang SPP selama dua bulan. Akan tetapi kejadian itu sudah lama, dan sekarang Sunarsih tidak pernah melakukan perbuatan itu lagi. Setelah kejadian tersebut Sunarsih tumbuh menjadi anak yang pendiam dan kurang bergaul dengan teman-temannya baik di sekolah maupun di panti asuhan.
(b) Disiplin : Sunarsih memiliki sifat disiplin. Dia selalu berangkat dan pulang sekolah tepat waktu. Hal ini dikarenakan dia selalu bersama- sama dengan saudara kembarnya yaitu Detiri. Jadi Detiri selalu mengajak Sunarsih dalam melakukan hal-hal yang baik.
(c) Kerja keras : Sunarsih juga kurang mempunyai sifat kerja keras. Kalau dia sedang mau bekerja membantu teman-temannya membersihkan panti asuhan dia akan membantu sampai pekerjaan tersebut selesai. Tapi apabila dia sedang tidak mempunyai kemauan dari dalam dirinya untuk berkerja membersihkan panti asuhan, dia akan benar-benar tidak melakukan pekerjaan tersebut dan hanya akan berdiam diri di kamarnya. Oleh karena itu Sunarsih kurang memiliki sifat disiplin.
Dia juga kurang fasih dalam membaca Al Quran. Bahkan dalam usia
17 tahun sekarang ini Sunarsih belum fasih dalam membaca Al Quran, hal ini dikarenakan Sunarsih tidak pernah mendengarkan ajaran dari pengasuh dalam membaca Al Quran.
(e) Sholehah : Meskipun Sunarsih belum fasih dalam membaca Al Quran, tetapi dia selalu berbuat baik kepada orang lain. Sunarsih selalu mengenakan baju tertutup dan berjilbab. Sunarsih juga selalu menyisihkan uang sakunya dan menabungnya.
5) Cuci Rahayu (a) Jujur : Cuci kurang mempunyai sifat yang jujur. Kadang-kadang dia telat pulang ke asrama panti. Kalau telat pulang ke asrama dia akan memberi alasan kepada pengasuh bahwa dia sedang belajar tugas kelompok dengan teman sekolahnya. Padahal sebenarnya setelah pulang sekolah dia pergi bermain dengan temannya ke warnet untuk facebookan. Padahal hal itu sebenarnya dilarang oleh pengurus, karena facebookan akan membawa pengaruh yang tidak baik dalam diri anak.
(b) Kerja keras : menurut pengakuan dari teman-temannya, Cuci termasuk anak yang malas dan tidak pernah membantu tugas piket. Dia hanya akan mengerjakan tugas piketnya sendiri. Dalam membersihkan kamarpun demikian, dia hanya akan membereskan tempat tidur dan barang-barangnya sendiri dan tidak pernah membantu temannya yang lain membereskan barang.
(c) Disiplin : Cuci juga kurang memiliki sifat disiplin, hal ini terlihat Cuci sering telat bangun pagi. Selain itu, Cuci juga selalu terlambat pulang ke asrama panti.
(d) Taqwa : Kadang-kadang Cuci sering meninggalkan sholat lima waktu apabila tidak diingatkan oleh pengasuh maupun teman-teman yang (d) Taqwa : Kadang-kadang Cuci sering meninggalkan sholat lima waktu apabila tidak diingatkan oleh pengasuh maupun teman-teman yang
6) Nopiana (a) Jujur : Nopiana kurang memiliki sifat yang jujur, hal ini terbukti saat dia terlambat pulang ke asrama dan mengatakan kepada pengasuh bahwa dia habis melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Tapi pada kenyataannya, Nopiana pergi bersama dengan teman sekolahnya ke mol. Akan tetapi Nopiana tidak berani mengatakan hal tersebut kepada pengasuh. Karena apabila Nopiana mengatakan hal yang sebenarnya kepada pengasuh, maka pengasuh akan melarangnya untuk pergi ke mol. Pada peraturannya, anak-anak panti itu dilarang pergi ke mol.
(b) Kerja keras : Nopiana mempunyai sifat kerja keras, hal ini terlihat dia sering bekerja membersihkan panti asuhan dengan anak-anak panti yang lain, antara lain, menyapu halaman, mengepel, membersihkan mushola, aula, dan lain-lain.
(c) Disiplin : Nopiana selalu bangun pagi bersama dengan teman-teman yang sebaya dengannya. Dia juga selalu rajin dalam mangikuti kegiatan di panti asuhan seperti pengajian, tafsir Al Quran, dan lain- lain.
(d) Taqwa : Nopiana selalu mengerjakan sholat lima waktu dan sholat tahajud setiap malam. Nopiana juga termasuk anak yang fasih dalam
senin-kamis. (e) Sholehah : Nopiana selalu bersikap sopan saat bertemu orang lain. Akan tetapi dia mempunyai kelemahan yaitu dia mempunyai sifat yang boros. Setiap kali dia mempunyai uang, dia akan membelanjakan uang tersebut. Biasanya Nopiana membelanjakan uangnya untuk membeli jilbab paris dan aksesoris wanita. Hal itu disebabkan karena pengaruh dari teman-temannya yang mempunyai barang-barang mewah. Nopiana tergoda ingin seperti teman-temannya yang mempunyai barang-barang mewah tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Nopiana kurang mempunyai sifat sholehah. Karena perempuan sholehah harusnya memiliki sifat yang hemat bukan boros.
7) Anisa Nur L (a) Jujur : Anisa mempunyai sifat yang jujur, dia selalu berkata yang jujur kepada pengasuh dan teman-temannya. Anisa juga selalu menaati peraturan panti, dan dia tidak pernah melanggar peraturan panti asuhan.
(b) Kerja keras : Anisa selalu melaksanakan tugas piket yang dijadwalkan untuk masing-masing anak. Kadang dia juga bersedia membantu teman yang lain apabila temannya tersebut merasa kerepotan dengan tugas piket.
(c) Disiplin : Anisa selalu berangkat dan pulang sekolah tepat waktu. Dia tidak pernah pergi main-main dengan teman sekolahnya. Anisa juga termasuk anak yang rajin, karena dia selalu membantu pengasuh memasak di dapur.
(d) Taqwa : Anisa selalu menjalankan sholat lima waktu tanpa pernah meninggalkannya. Dia juga rutin melaksanakan sholat tahajud.
sifat sopan santun. Dia selalu berbicara dengan pengurus dan pengasuh dengan menggunakan bahasa kromo alus. Anisa selalu mengenakan jilbabnya ketika berada di dalam panti maupun di luar panti.
8) Buana Indah S (a) Jujur : Indah kurang mempunyai sifat yang jujur. Hal ini terlihat dia sering tidak mengerjakan PR yang diberikan guru di sekolah. Maka dari itu dia sering mendapatkan hukuman dari guru di sekolah.
(b) Kerja keras : Dalam melaksanakan pekerjaan rumah, Indah terlihat malas untuk mengerjakannya. Apabila teman-temannya sedang bersih- bersih rumah, Indah akan ikut dalam kegiatan tersebut tetapi dia hanya diam saja dan duduk sambil melihat teman-temannya bekerja. Baru apabila ibu pengasuh datang untuk melihat pekerjaan bersih-bersih anak-anak, Indah akan berpura-pura ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
(c) Disiplin : Indah termasuk anak yang malas dan kurang disiplin. Indah selalu terlambat bangun pagi meskipun sudah dibangunkan oleh teman-temannya. Indah selalu terlambat mengikuti sholat subuh berjamaah di mushola, karena dia selalu terlambat bangun.
(d) Taqwa : kadang-kadang Indah meninggalkan sholat lima waktu dan sholat tahajud malam hari. Kadang-kadang Indah juga tidak mengikuti hafalan asmaul husna seperti teman-teman yang lain, dan malah melanjutkan tidurnya di mushola.
(e) Sholehah : Indah memang anak yang selalu berpakaian tertutup dan memakai jilbabnya kemanapun dia pergi. Akan tetapi dia selalu malas dalam mengikuti kegiatan keagamaan di dalam panti asuhan.
(a) Jujur : Ninuk mempunyai sifat yang jujur. Ninuk selalu menaati peraturan di dalam panti asuhan, dan tidak pernah melanggarnya. Dalam perbuatan dan perkataan pun Ninuk selalu bersikap jujur.
(b) Kerja keras : Ninuk termasuk anak yang rajin dan selalu mengerjakan tugas piket. Tetapi dengan sifatnya yang pendiam dan selalu menyendiri tersebut membuatnya tidak mempunyai teman di dalam panti asuhan meskipun dia adalah anak yang rajin.
(c) Disiplin : Ninuk juga selalu pulang sekolah tepat waktu. Sesampainya di asrama panti, dia selalu mengerjakan PR lebih dulu dan tidak keluar dari kamar sampai waktu Ashar.
(d) Taqwa : Ninuk selalu menjalankan wajib sholat lima waktu tanpa pernah meninggalkannya. Dia juga selalu menjalankan puasa sunah hari senin-kamis. Ninuk rajin dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di panti asuhan.
(e) Sholehah : Ninuk selalu mengenakan jilbab kemanapun dia pergi, dan selalu bersikap sopan kepada siapapun yang ditemuinya. Kepada orangtua pun, Ninuk menunjukkan sikap yang sopan santun.
10) Supri Nurhayati (a) Jujur : Supri kurang mempunyai sifat yang jujur, hal ini terlihat dia tidak pernah mengakui bahwa dia tinggal di panti asuhan. Ninuk merasa malu dengan dirinya sendiri karena tinggal di panti asuhan.
(b) Kerja keras : Ninuk selalu rajin mengerjakan tugas piket di panti
asuhan, dan selalu membersihkan kamarnya sendiri. (c) Disiplin : Supri selalu pulang sekolah tepat waktu dan tidak pergi bermain sehabis pulang sekolah dengan teman-temannya.
lupa menjalankan sholat lima waktu tersebut. Hal ini karena kurangnya rasa sadar dalam diri Supri.
(e) Sholehah : Supri selalu mengenakan jilbab baik di dalam panti maupun diluar panti. Supri juga mempunyai daya sosial yang tinggi, terbukti dengan Supri sering mengikuti kegiatan bakti sosial yang diadakan di sekolahnya.
11) Setyaningsih (a) Jujur : kadang-kadang Ningsih terlambat pulang ke asrama dan malah pergi bermain dengan teman sekolahnya. Menurut pengasuh, Ningsih memang sering sekali terlambat pulang ke asrama panti.
(b) Kerja keras : Dalam mengerjakan tugas piket dan membersihkan asrama panti, Ningsih tidak begitu berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Apabila temannya sedang melaksanakan tugas bersih-bersih asrama, Ningsih tidak pernah membantu.
(c) Disiplin : Ningsih kurang memiliki sifat disiplin, terlihat dia seringkali lalai dalam mengerjakan tugas bersih-bersih asrama. Selain itu, dia juga sering lupa mengerjakan PR yang diberikan oleh guru di sekolah.
(d) Taqwa : Ningsih juga sering lupa dalam menjalankan sholat lima waktu. Apabila waktunya sholat berjamaah, dia sering terlambat untuk mengikuti sholat berjamaah di mushola.
(e) Sholehah : Ningsih selalu memakai pakaian tertutup dan selalu mengenakan jilbab baik didalam panti maupun diluar panti.
12) Ermawati (a) Jujur : Erma merupakan anak yang paling besar diantara anak-anak di panti asuhan. Erma termasuk orang yang jujur dalam perbuatan dan perkataannya. Karena dia adalah anak yang paling besar dia harus memberi contoh yang baik-baik kepada adik-adiknya di panti asuhan.
selalu membersihkan kamarnya sendiri. Oleh karena itu, kamarnya terlihat selalu rapi karena dia selalu merapikan kamarnya. Dia juga selalu mencuci bajunya sendiri dan membantu pekerjaan pengasuh.
(c) Disiplin : Erma selalu menjadi panutan anak-anak di panti. Dalam melakukan kegiatan bersih-bersih di panti asuhan, dia selalu menjadi yang pertama yang mengajak anak-anak untuk melakukan kegiatan rutin di panti asuhan. Erma selalu menaati peraturan panti tanpa pernah melanggarnya.
(d) Taqwa : Erma selalu menjalankan sholat lima waktu tanpa pernah meninggalkannya. Dia juga selalu rajin membaca Al Quran. (e) Sholehah : Erma selalu mengenakan pakaian yang tertutup dan berjilbab. Dia selalu menjalankan sholat tahajud malam hari.
13) Nuning Apti N
a) Jujur : Nuning kurang memiliki sifat yang jujur. Kadang-kadang dia terlambat pulang ke rumah dan malah pergi main dengan teman- temannya. Dia juga kadang-kadang meninggalkan sholat lima waktu dan berbohong kepada pengasuh bahwa dia sudah mengerjakan sholat lima waktu.
b) Kerja keras : Nuning kurang memiliki sikap kerja keras. Pada saat teman-temannya yang lain melakukan kegiatan bersih-bersih panti, dia tidak pernah mau untuk membantu teman-temannya. Dia juga tidak pernah mau membersihkan kamarnya sendiri.
c) Disiplin : Nuning kurang memiliki sifat disiplin. Hal ini terlihat ketika dia sering sekali terlambat pulang ke asrama. Dalam mengikuti kegiatan di panti asuhan pun dia kadang-kadang malas untuk mengikutinya. Dia hanya akan mengikuti kegiatan kalau disuruh oleh pengurus atau pengasuh.
waktu. Dia juga hanya kadang-kadang menjalankan sholat tahajud pada malam hari.
e) Sholehah : Nuning selalu melepas jilbabnya ketika berada di dalam panti asuhan. Saat keluar dari asrama panti pun dia sering tidak mengenakan jilbabnya.
14) Siti Zulaikhah (a) Jujur : Siti selalu berkata jujur kepada pengasuh dan pengurus. Dia tidak pernah berbohong kepada pengasuh dan teman-temannya. (b) Kerja keras : Siti selalu mengerjakan tugas wajib piket. Selain itu dia juga rajin membersihkan kamarnya sendiri dan mencuci bajunya sendiri.
(c) Disiplin : Siti selalu disiplin dalam mengikuti kegiatan rutin di panti asuhan. Dia senang kalau di panti asuhan ini ada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti keterampilan dan les.
(d) Taqwa : Siti selalu menjalankan solat lima waktu tanpa pernah
meninggalkannya. (e) Sholehah : Siti selalu mengenakan jilbab saat berada di dalam panti
asuhan dan saat keluar dari panti asuhan.
15) Jovanda A (a) Jujur : Jovanda kurang memiliki sifat jujur, dia sering tidak
mengerjakan PR dari gurunya di sekolah. (b) Kerja keras : Jovanda membersihkan kamarnya sendiri dan mencuci bajunya sendiri. Tapi dia tidak mau membantu teman-teman yang lain mengerjakan tugas bersih-bersih panti.
(c) Disiplin : Jovanda selalu pulang tepat waktu ke panti. Dia juga selalu
mengikuti kegiatan wajib di panti asuhan.
waktu. (e) Sholehah : Jovanda tidak mengenakan jilbabnya saat berada di dalam
panti asuhan dan juga di luar panti asuhan.
16) Purwanti (a) Jujur : Purwanti mempunyai sifat jujur. Apabila ditanya oleh pengasuh dan teman-temannya dia akan menjawabnya dengan jujur. (b) Kerja keras : Purwanti selalu membersihkan kamarnya sendiri dan mencuci bajunya sendiri. Dia juga sering membantu teman-teman yang lain bekerja membersihkan panti asuhan.
(c) Disiplin : Purwanti selalu pulang ke rumah tepat waktu. Dia juga rajin
mengikuti kegiatan rutin di panti asuhan. (d) Taqwa : Purwanti selalu menjalankan sholat lima waktu. (e) Sholehah : Purwanti selalu mengenakan jilbabnya saat berada di dalam
panti asuhan dan saat keluar dari panti asuhan.
17) David (a) Jujur : David kurang memiliki sifat yang jujur. Dia tidak pernah mengatakan hal yang sebenarnya apabila ditanya oleh pengasuh. Dia juga sering berselisih dengan teman-teman di panti asuhan.
(b) Kerja keras : David tidak pernah mau membersihkan kamarnya sendiri dan membiarkan kamarnya terlihat berantakan. Dia juga tidak mau mencuci bajunya sendiri, dan tidak mau mengerjakan tugas piket.
(c) Disiplin : David kurang memiliki sifat yang disiplin. Dia seringkali terlihat terlambat pulang ke asrama. Dia juga malas mengikuti kegiatan rutin di panti asuhan.
(d) Taqwa : Munurut pengakuan dari teman-temannya, David sering tidak
mengerjakan sholat awajib lima waktu.
panti asuhan. Dan saat keluar dari panti asuhan pun dia juga sering tidak memakai jilbabnya.
18) Wahyu Rovina S (a) Jujur : Wahyu mempunyai sifat yang jujur, hal ini terbukti saat dia ditanya oleh pengasuh dia akan menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur.
(b) Kerja keras : Wahyu juga rajin membersihkan kamarnya sendiri dan
mencuci bajunya sendiri. (c) Disiplin : Wahyu juga rajin mengikuti kegiatan rutin di panti asuhan. (d) Taqwa : Wahyu selalu menjalankan sholat lima waktu dan sholat
tahajud setiap malam hari. Dia juga gemar membaca Al Quran sampai khatam.
(e) Sholehah : Wahyu selalu mengenakan jilbabnya saat berada didalam
maupun di luar panti asuhan
19) Jovanca Nicky M J (a) Jujur : Jovanca kurang memiliki sifat yang jujur. Kadang-kadang dia tidak menjalankan sholat lima waktu tetapi mengatakan pada pengurus bahwa dia sudah melakukan sholat lima waktu.
(b) Kerja keras : Jovanca kurang memiliki sifat kerja keras. Dia tidak pernah mau membersihkan kamarnya dan tidak mau mencuci bajunya sendiri. Jovanca juga masih sering mengompol dan menangis. Mungkin karena faktor masih kecil dan masih bersekolah di SD.
(c) Disiplin : Jovanca tidak pernah mau membantu kakak-kakaknya mengerjakan tugas piket dan kegiatan bersih-bersih di panti. (d) Taqwa : Jovanca kadang-kadang masih meninggalkan sholat lima
waktu. Dia juga belum bisa membaca Al Quran.
panti asuhan dan di luar panti asuhan.
20) Siti Khoiriyah (a) Jujur : Siti termasuk orang yang jujur, apabila ditanya oleh pengasuh
dia akan menjawab dengan jujur. (b) Kerja keras : Siti masih belum bisa membersihkan kamarnya sendiri dan juga belum bisa mencuci bajunya sendiri. Dia selalu dibantu oleh kakak-kakaknya untuk mencuci bajunya.
(c) Disiplin : Siti selalu mengikuti kegiatan rutin di panti asuhan. Dia juga
selalu pulang ke rumah tepat waktu. (d) Taqwa : Siti juga masih sering lupa menjalankan sholat lima waktu. Dia akan ingat melakukan sholat kalau diingatkan oleh orang lain. (e) Sholehah : Siti tidak memakai jilbabnya ketika berada di dalam panti
dan di luar panti.
21) Suci Permita Sari (a) Jujur : Suci termasuk orang yang jujur. Dia selalu menjawab dengan jujur apabila ditanya oleh pengasuh dan kakak-kakaknya di panti asuhan.
(b) Kerja keras : Suci masih belum mempunyai jiwa kerja keras. Dia masih belum bisa membersihkan kamarnya sendiri dan belum bisa mencuci bajunya sendiri.
(c) Disiplin : Suci juga masih sering lupa menjalankan sholat lima waktu. Dia akan ingat melakukan sholat kalau diingatkan oleh orang lain. (d) Taqwa : Suci juga masih sering lupa menjalankan sholat lima waktu. Dia akan ingat melakukan sholat kalau diingatkan oleh orang lain. (e) Sholehah : Suci juga tidak memakai jilbabnya ketika berada di dalam
panti dan di luar panti.
a) Jujur : Nurjanah mempunyai sifat yang jujur, dia selalu mengatakan hal yang jujur apabila ditanya oleh pengasuh dan teman-temannya.
b) Kerja keras : Nurjanah selalu membersihkan kamarnya sendiri dan mencuci bajunya sendiri. Tetapi dia pernah mau membantu teman- teman lainnya mengerjakan tugas bersih-bersih panti.
c) Disiplin : Nurjanah masih sering terlambat pulang ke rumah. Dia juga sering terlambat mengikuti kegiatan rutin di panti asuhan.
d) Taqwa : Nurjanah kadang-kadang masih sering meninggalkan sholat lima waktu. Dia akan mengerjakan sholat lima waktu kalau diingatkan oleh temannya.
e) Sholehah : Nurjanah tidak memakai jilbabnya saat berada di dalam
panti asuhan dan di luar panti asuhan.
23) Ferlangga
a) Jujur : Angga mempunyai sifat yang jujur, dia selalu mengatakan hal yang jujur apabila ditanya oleh pengasuh dan teman-temannya.
b) Kerja keras : Anga selalu membersihkan kamarnya dan mencuci bajunya sendiri. Dia juga rajin mengerjakan tugas bersih-bersih di panti asuhan.
c) Disiplin : Angga selalu pulang ke rumah tepat waktu. Dia juga sering
mengikuti kegiatan rutin di panti asuhan.
d) Taqwa : Angga selalu mengerjakan sholat lima waktu. Dia juga rajin mengikuti sholat berjamaah di mushola. Angga selalu rajin membaca Al Quran.
e) Sholehah : Angga selalu memakai jilbabnya saat berada di dalam dan
di luar panti asuhan.
dimiliki anak asuh setelah melaksanakan pembinaan karakter di panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:
Tabel 6. Data pengelompokkan karakter anak di panti asuhan Aisyiyah Bekonang
No Nama
Karakter
Jujur
Kerja keras
Disiplin
Taqwa Sholehah
1. Jovanca Nicky MJ
KK
2. Siti Khoiriyah
3. Suci Permita Sari
4. Nuning Apti N
5. Siti Zulaikhah
6. Jovanda A
9. Wahyu Rovina S
12. Cuci Rahayu
16. Anisa Nur L
17. Buana Indah S
18. Ninuk Sumiyati
19. Supri Nurhayati
22. Dina Yunita
C :3 K :8 Kategori: SB
: Sangat baik
B : Baik
C : Cukup K
: Kurang
1) Jujur Dari 23 anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah Bekonang, anak yang memiliki karakter jujur sangat baik (SB) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Anak yang memiliki karakter jujur baik (B) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Anak yang memiliki karakter jujur cukup (C) adalah 2 anak dengan persentase 8,69%. Anak yang memiliki karakter jujur kurang (K) adalah 9 anak dengan persentase 39,13%. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah masih kurang memiliki karakter jujur, karena jumlah terbesar terdapat pada anak yang kurang memiliki karakter jujur yaitu sebanyak 9 anak.
2) Kerja keras Dari 23 anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah, ada 8 anak yang memiliki karakter kerja keras sangat baik (SB) dengan persentase 34,78%. Anak yang memiliki karakter kerja keras baik (B) adalah 3 anak dengan persentase 13,04%. Anak yang memiliki karakter karakter kerja keras cukup (C) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Anak yang memiliki karakter kerja keras kurang (K) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah mempunyai 2) Kerja keras Dari 23 anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah, ada 8 anak yang memiliki karakter kerja keras sangat baik (SB) dengan persentase 34,78%. Anak yang memiliki karakter kerja keras baik (B) adalah 3 anak dengan persentase 13,04%. Anak yang memiliki karakter karakter kerja keras cukup (C) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Anak yang memiliki karakter kerja keras kurang (K) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah mempunyai
3) Disiplin Dari 23 anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah, ada 8 anak yang memiliki karakter disiplin sangat baik (SB) dengan persentase 34,78%. Anak yang memiliki karakter disiplin baik (B) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Anak yang memiliki karakter disiplin cukup (C) adalah 3 anak dengan persentase 13,04%. Anak yang memiliki karakter disiplin kurang (K) adalah 6 anak dengan persentase 26,08%. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah mempunyai karakter disiplin sangat baik karena jumlah terbesar terdapat pada anak yang memiliki karakter disiplin yaitu sebanyak 8 anak.
4) Taqwa Dari 23 anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah, ada 7 anak yang memiliki karakter taqwa sangat baik (SB) dengan persentase 30,43%. Anak yang memiliki karakter taqwa baik (B) adalah 3 anak dengan persentase 13,04%. Anak yang memiliki karakter taqwa cukup (C) adalah 8 anak dengan persentase 34,78%. Anak yang memiliki karakter taqwa kurang (K) adalah 5 anak dengan persentase 21,73%. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah cukup memiliki karakter taqwa, karena jumlah terbesar terdapat pada anak yang memiliki karakter taqwa cukup yaitu sebanyak 8 anak.
5) Sholehah Dari 23 anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah, ada 10 anak yang memiliki karakter sholehah sangat baik (SB) dengan persentase 43,47%. Anak yang memiliki karakter sholehah baik (B) adalah 2 anak dengan persentase 8,69%. Anak yang memiliki karakter sholehah cukup (C) adalah 3 anak dengan persentase 13,04%. Anak yang memiliki karakter sholehah kurang (K) adalah 8 5) Sholehah Dari 23 anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah, ada 10 anak yang memiliki karakter sholehah sangat baik (SB) dengan persentase 43,47%. Anak yang memiliki karakter sholehah baik (B) adalah 2 anak dengan persentase 8,69%. Anak yang memiliki karakter sholehah cukup (C) adalah 3 anak dengan persentase 13,04%. Anak yang memiliki karakter sholehah kurang (K) adalah 8
Berdasarkan uraian diatas, kesimpulan keseluruhannya adalah karakter yang menonjol yang dimiliki anak-anak di panti asuhan Aisyiyah Bekonang adalah karakter sholehah karena jumlah terbesar di peroleh dari anak yang memiliki karakter sholehah yaitu 10 anak. Karakter yang belum tercapai adalah karakter jujur karena jumlah terbesar kedua terdapat pada anak yang kurang memiliki karakter jujur yaitu sebanyak 9 anak. Oleh karena itu, sistem pembinaan karakter di panti asuhan Aisyiyah Bekonang belum tercapai seluruhnya, karena masih ada satu karakter yang belum tercapai, yaitu karakter jujur. Secara garis besar, pembinaan karakter di panti asuhan Aisyiyah belum mencapai maksimal.