Deskripsi Lokasi Penelitian
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum Kota Sukoharjo
Secara geografis kabupaten Sukoharjo terletak di antara 7 o 32’17”-7 o 49’32” Lintang Selatan dan 110 o 42’06,79”-110 o 57’33,7” Bujur Timur.
Ketinggian Kabupaten Sukoharjo adalah 80 m-125 m diatas permukaan laut. Kabupaten Sukoharjo memiliki luas wilayah 466,66 Km 2 . Perbatasan wilayah kabupaten Sukoharjo adalah di sebelah utara berbatasan dengan kota Surakarta dan kabupaten Karanganyar, di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunung Kidul dan kabupaten Wonogiri, di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Karanganyar, dan di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Klaten dan kabupaten Boyolali. (sumber: http//www.geografi-kabupaten-sukoharjo.com)
Kabupaten Sukoharjo juga dilalui oleh sungai Bengawan Solo yang membelah wilayah Kabupaten Sukoharjo menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dengan kondisi secara umum berupa dataran rendah dan bergelombang, sedangkan bagian selatan berupa pegunungan dan dataran tinggi. Sektor industri merupakan andalan kabupaten Sukoharjo. Terdapat dua industri besar di kabupaten Sukoharjo, yaitu PT Sritex yang merupakan perusahaan tekstil nasional yang sudah terkenal di luar negeri, yang menjadi salah satu kebanggaan kabupaten Sukoharjo. Ada lagi industri besar lainnya, yaitu PT Konimex Pharmaceutical Laboratories, pabrik farmasi terutama untuk jenis produk obat bebas yang produknya sudah menembus pasaran luar seperti Kamboja, Vietnam, dan Birma. Terdapat juga industri kecil di kabupaten Sukoharjo, berbagai produk kerajinan rakyat terus dikembangkan misalnya kaca grapir yang merupakan industri kerajinan khas daerah Sukoharjo yang berkembang di kecamatan
Trangsan, kecamatan Gatak. (http//www.profil-kabupaten-sukoharjo.com)
Kabupaten Sukoharjo terbagi atas 12 kecamatan, 17 kelurahan, dan 150 desa. Ke-12 kecamatan itu adalah sebagai berikut:
a. Kecamatan Grogol = 14 desa
b. Kecamatan Kartasura = 2 kelurahan dan 10 desa
c. Kecamatan Gatak = 15 desa
d. Kecamatan Baki = 15 desa
e. Kecamatan Sukoharjo = 14 kelurahan
f. Kecamatan Tawangsari = 12 desa
g. Kecamatan Bulu = 12 desa
h. Kecamatan Weru = 13 desa
i. Kecamatan Nguter = 16 desa j. Kecamatan Mojolaban = 15 desa k. Kecamatan Polokarto = 17 desa l. Kecamatan Bendosari = 1 kelurahan dan 13 desa
(sumber: http//www.geografi-kabupaten-sukoharjo.com) Jumlah penduduk kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 adalah 833,575 jiwa, terdiri atas jumlah laki-laki 407,195 jiwa dan jumlah perempuan 426,380 jiwa. Kepadatan penduduk kabupaten Sukoharjo adalah 1.786 jiwa/Km 2 . (sumber: Jawa Tengah Dalam Tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Tengah). Komoditi unggulan kabupaten Sukoharjo yaitu sektor pertanian dan perkebunan. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah padi, jagung, tembakau, dan ubi kayu. Sedangkan sektor perkebunan komoditi yang di unggulkan adalah kopi, kelapa, tebu, dan cengkeh. Sektor perdagangan juga menjadi pilihan menarik masyarakat untuk mengatasi dampak krisis ekonomi yang sedang melanda negara kita ini. (sumber: http//www.demografi.penduduk.com) (sumber: http//www.geografi-kabupaten-sukoharjo.com) Jumlah penduduk kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 adalah 833,575 jiwa, terdiri atas jumlah laki-laki 407,195 jiwa dan jumlah perempuan 426,380 jiwa. Kepadatan penduduk kabupaten Sukoharjo adalah 1.786 jiwa/Km 2 . (sumber: Jawa Tengah Dalam Tahun 2010, BPS Provinsi Jawa Tengah). Komoditi unggulan kabupaten Sukoharjo yaitu sektor pertanian dan perkebunan. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah padi, jagung, tembakau, dan ubi kayu. Sedangkan sektor perkebunan komoditi yang di unggulkan adalah kopi, kelapa, tebu, dan cengkeh. Sektor perdagangan juga menjadi pilihan menarik masyarakat untuk mengatasi dampak krisis ekonomi yang sedang melanda negara kita ini. (sumber: http//www.demografi.penduduk.com)
2. Gambaran Umum Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang
a. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang
Panti Aisyiyah Bekonang sudah berdiri bertahun-tahun lamanya. Sejak tahun 1973 PCA (Panti Asuhan Cabang Aisyiyah) selalu memberikan santunan setiap setahun sekali kepada anak yatim, anak yatim piatu, FUQOROK, masakin, dan jompo. Pimpinan Aisyiyah Cabang Bekonang mempunyai program jangka panjang, yaitu mendirikan panti asuhan. Pada tahun 1989 Ibu Nahrowi, Ibu Rostamar, Ibu Sutrisno, Ibu Al Makmun pergi ke Departemen Sosial Sukoharjo untuk memohon ijin mendirikan Panti Asuhan tetapi belum berhasil. Baru kemudian pada tahun 2003 Ibu Hj. Rokhana, Hj. Al Makmun, Ibu Al Fatih beserta pengurus mendatangi Departemen Sosial Sukoharjo supaya memperlancar pendirian panti asuhan. Atas bantuan Bapak Kalimin yang telah bekerja keras ke Semarang dan pemerintahan setempat maka turunlah ijin operasional panti asuhan dengan No: 617/ORSOS/XII/2004.
Mayor Ahmadi No. 7 Bekonang Sukoharjo, dengan No. Telp. (0271) 792 8883. Oleh karena Panti Asuhan Aisyiyah ini belum mempunyai tempat tinggal sendiri maka dari itu masih bertempat di rumah salah satu pengurus yaitu Ibu Hj. Hadi Rohyan. Selain itu Ibu Hj. Hadi Rohyan juga tidak keberatan sama sekali menjadikan rumahnya sebagai tempat tinggal bagi para anak asuh. Dalam waktu dekat ini, pengurus juga akan segera mengajukan proposal untuk mendapatkan tempat tinggal sendiri bagi anak-anak asuh. Tentunya masih banyak berbagai prosedur yang harus dilalui oleh pengurus untuk bisa mencapai tujuan mereka dalam mendapatkan tempat tinggal baru bagi anak asuh.
Sejak didirikannya Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang ini, statusnya adalah milik yayasan Muhammadiyah-Aisyiyah. Semula kegiatan ini bernama penyantunan yatim dan FUQOROK masikin, kemudian setelah mendapat ijin operasional berganti nama menjadi Panti Asuhan Cabang Aisyiyah Bekonang. Hal ini telah mendapatkan persetujuan dari pimpinan Muhammadiyah Bekonang berdasarkan fatwa dari pimpinan wilayah Aisyiyah Jawa Tengah. Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang merupakan salah satu amal usaha atau kegiatan sosial Aisyiyah Cabang Bekonang. Sejak tahun 2004 tanggung jawab panti asuhan ini diserahkan dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) kepada bagian ekonomi, pendidikan, Tabligh, Wakaf untuk di kelola dengan sebaik- baiknya bersama pengurus panti asuhan.
Sumber dana Panti Asuhan Aisyiyah berasal dari dinas sosial dan dari APBD. Dana yang berasal dari APBD bersifat rutin setiap tahunnya. Pemberian dana dari APBD diukur berdasarkan anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah. Setiap anak akan menerima dana sebesar Rp 5.000.000 per tahun. Dana tersebut digunakan untuk biaya pendidikan dan biaya keperluan hidup sehari-hari. Panti asuhan Aisyiyah apabila mau mendapatkan dana dari
dana yang didapatkan dari dinas sosial ini tidak bersifat rutin, dan hanya sedikit. Panti asuhan Aisyiyah tidak hanya mengandalkan dana dari APBD dan dari dinas sosial, karena kebutuhan anak semakin banyak, dana tersebut dirasa kurang untuk biaya pengembangan anak-anak panti. Maka dari itu panti asuhan Aisyiyah juga mencari dana dari donatur. Ada banyak donatur yang menyumbangkan materinya ke Panti Asuhan Aisyiyah ini. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berupa uang dan ada yang berupa sembako, bahan makanan, dan pakaian. Semua pengurus PCA (Panti Asuhan Cabang Aisyiyah) dan pengurus panti bekerja sama mencari donator tetap dan insidentil mengajukan proposal kepada pemerintah dan dermawan. Dana dari APBD, dinas sosial, dan dari donatur ini dikelola dengan baik oleh bendahara panti asuhan. Dana tersebut dirasa cukup untuk mencukupi kebutuhan anak- anak panti.
Tujuan didirikannya Panti Asuhan Aisyiyah ini adalah untuk mengentaskan masalah pendidikan bagi anak miskin, anak yatim piatu kurang mampu, dan anak tidak mampu. Masalah pendidikan adalah masalah yang harus diperhatikan karena dengan pendidikan kita dapat mengurangi angka kemiskinan di negara ini. Terlebih lagi bagi anak miskin, anak yatim piatu, dan tidak mampu. Mereka adalah golongan orang-orang yang harus lebih diperhatikan untuk mendapatkan pendidikan. Selain itu, tujuan panti asuhan ini adalah untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak asuh agar dapat memenuhi kebutuhan baik jasmani, rohani, maupun sosial dan memberikan asuhan serta bimbingan ke arah pengembangan pribadi dan potensi agar kelak menjadi orang yang mampu hidup layak.
Sasaran dari Panti Asuhan Aisyiyah yaitu anak-anak yang menyandang masalah kesejahteraan sosial yang terdiri dari anak yatim, anak piatu, anak yatim piatu, anak dari keluarga tidak mampu, dan anak dari Sasaran dari Panti Asuhan Aisyiyah yaitu anak-anak yang menyandang masalah kesejahteraan sosial yang terdiri dari anak yatim, anak piatu, anak yatim piatu, anak dari keluarga tidak mampu, dan anak dari
1) Surat permohonan dari keluarga ditujukan kepada Pimpinan.
2) Surat keterangan dari kelurahan yang menyatakan betul-betul anak yatim tidak mampu/terlantar.
3) Surat keterangan dari Pimpinan Muhammadiyah setempat yang isinya sama dengan No.2.
4) Surat kematian ayah bagi anak yatim, bagi yatim piatu surat kematian ayah ibu.
5) Umur 7 s/d 11 tahun.
6) Tidak cacat mental dan tubuh.
7) Pas foto 3x4 = 3 lembar.
8) Mengisi formulir yang disediakan oleh Panti Asuhan.
9) Surat kelahiran.
10) Surat keterangan masih/pernah sekolah dari sekolah.
11) Sanggup menaati peraturan Panti Asuhan baik anak & keluarga. Syarat-syarat tersebut digunakan sebagai bahan dokumentasi tentang identitas anak sehingga profil anak yang tinggal di panti ini dapat teridentifikasi dengan baik.
b. Dasar Pendirian Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang
Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang didirikan semata-mata ingin melaksanakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW. Adapun dasar-dasar tersebut antara lain sebagai berikut:
“Adakah engkau perhatikan orang yang mendustakan agama? Itulah (orang) yang mengusir anak yatim. ” (QS 107:1-2) “Mereka akan menanyakan kepada engkau tentang anak-anak yatim. Katakan: Memperbaiki keadaan mereka, itu lebih baik. Dan kalau kamu bergaul rapat dengan mereka, maka mereka menjadi saudaramu. Allah mengetahui orang yang merusak dan orang orang yang membuat kebaikan. Kalau dikehendaki Allah, niscaya kamu akan diberi-Nya beban
berat. Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa dan Bijaksana.” (QS. 2:220) Disamping ayat Al Quran juga sabda Rasulullah SAW:
Sahl bin Sa’ad berkata: Rasulullah bersabda: “Aku dan penanggung anak yatim di dalam surge, begini (waktu itu Nabi mengacungkan jari telunjuknya, dan jari tengahnya dengan merenggangkan). Artinya jari telunjuk dan jari tengah berjejer begini seperti nanti Nabi berjejer dengan seorang yang menanggung anak yatim. (HR. Bukhori) Pengasuh anak yatim dengan kasih sayang, terjamin mendapat rahmat Allah hingga diumpamakan oleh Nabi dengan hampirnya dua jari tengah dengan telunjuk.
2) Dasar Idiil: Pancasila
3) Dasar Konstitusional UUD 1945 - Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. - Pasal 34 ayat 1 yang berbunyi “Fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara oleh negara”.
4) Dasar Operasional - UU RI No. 4 Tahun 1979 Pasal 4 tentang Kesehajteraan anak.
Panti Asuhan Aisyiyah adalah salah satu wujud dari amal usaha yang dikelola oleh Bagian Pembina Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Masyarakat Pimpinan Cabang Aisyiyah Bekonang Sukoharjo. Sudah barang tentu Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang sesuai dengan azaz Persyarikatan Muhammadiyah Bab I pasal 1, Bab II pasal 2 dan 3, yakni berakidah Islamiyah dan berasaskan Pancasila. Panti Asuhan Aisyiyah didirikan dalam rangka:
1) Menggerakkan dan menghidup suburkan amal usaha dan tolong menolong dalam kebajikan, taqwa di bidang sosial pengembangan masyarakat dan keluarga sejahtera.
2) Masih banyaknya anak-anak yatim usia sekolah yang orangtuanya tidak mampu untuk membiayai. Adapun Panti Asuhan Aisyiyah ini didirikan dengan tujuan:
1) Agar para anak asuh kelak menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap, dan dapat hidup mandiri serta berguna bagi Agama, Nusa, dan Bangsa.
2) Agar anak asuh kelak menjadi penerus perjuangan Muhammadiyah dan Aisyiyah sekaligus sebagai kader persyarikatan.
Panti Asuhan Aisyiyah merupakan salah satu amal atau kegiatan Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang Bekonang. Secara struktural berada di bawah Bagian Pembina Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Masyarakat (PKS-PM).
STRUKTUR ORGANISASI PANTI ASUHAN AISYIYAH
Gambar 3. Struktur Organisasi Panti Asuhan Aisyiyah
Pimpinan Aisyiyah
Pimpinan Cabang Aisyiyah
Bag. Tabligh
Bag. Pendidikan
Bag. PKS-PM
Bag. Wakaf
Panti Asuhan Aisyiyah
Ketua Wakil Ketua
Sekretaris Bendahara
Bag. Pendidikan
Bag. Ekonomi Produksi
Bag. Litbang
Saat ini Panti Asuhan Aisyiyah dikelola oleh pengurus dibantu oleh beberapa tenaga di lapangan. Pembagian tugas dan tanggung jawab pengurus serta pengasuh antara lain sebagai berikut:
1) Ketua Ketua adalah penanggung jawab Panti Asuhan Aisyiyah secara keseluruhan baik ke dalam maupun ke luar. Ketua dan wakil ketua adalah pimpinan tertinggi semua bagian/unit kerja dengan rincian tugas pokok: (a) Memimpin dan mengarahkan jalannya kepemimpinan Panti Asuhan
Aisyiyah. (b) Menentukan langkah-langkah kebajikan yang akan di tempuh. (c) Mengkoordinasikan tugas-tugas pengurus (Sekretaris, Bendahara, dan
Anggota) (d) Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan kelancaran tugas
kepengurusan.
2) Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas-tugas antara lain sebagai berikut: (a) Pengendali atas segala bahan informasi/masukan. (b) Bertanggung jawab atas terselenggaranya arus informasi ke semua
anggota pimpinan. (c) Bertanggung jawab atas rapat-rapat (Persiapan, Penyelesaian hasil dan
keputusan rapat). (d) Mempersiapkan konsep pelaksanaan kebijakan. (e) Melaksanakan tugas lain atas perintah ketua dan keputusan rapat.
3) Bendahara Sebagai unsur pendukung dalam unit kerja di bawah ketua/wakil ketua adalah bertangggung jawab atas pengadaan dan penggunaan dana, termasuk perencanaan dan pengendaliannya dalam sistem anggaran
(a) Mempersiapkan konsep anggaran dan pendapatan. (b) Menentukan pedoman pokok tentang kebijakan penggunaan dana. (c) Menggali dan mengkoordinasi sumber dana. (d) Bertanggung jawab atas penggunaan dana. (e) Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan administrasi
keuangan (Pembukuan dan laporan). (f) Dalam pelaksanaan tugas secara teknis administratif dibantu oleh
kasir. (g) Melaksanakan tugas lain atas perintah ketua dan keputusan rapat.
4) Bidang Ekonomi Produktif Panti asuhan dalam perkembangannya yang akan datang diharapkan menjadi suatu usaha sosial yang mandiri. Maka Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang berusaha menggali sumber dana dengan menjalin kerja sama/membangun mitra kerja dengan pihak kedua. Program jangka panjang adalah: (a) Photo studio dan Photo panggilan (b) Potong rambut (c) Percetakan (d) Persewaan kios Usaha lain yang akan diadakan: (a) Penjahitan (b) Pertanian (c) Peternakan Dalam rangka menjalin kerja sama/mitra kerja dengan pihak kedua, disamping sebagai usaha penggalian dana, juga diharapkan dapat sebagai tempat latihan keterampilan bagi anak asuh.
Melaksanakan monitoring, pembinaan dan pengembangan panti meliputi aspek: (a) Pendidikan formal (b) Pendidikan informal dan nonformal (c) Pendidikan mental spiritual agama dan budi pekerti/akhlak. (d) Pendidikan keterampilan dengan prioritas keterampilan yang produktif
dan tepat guna. (e) Pendidikan kesenian dan olahraga Perlu diberitahukan bahwa bagi anak asuh yang sudah menamatkan pendidikan sampai tingkat SMU, masih di beri kesempatan untuk mengambil satu keterampilan atau kursus yang sesuai dengan bakat dan minat, mengenai yang akan terjun ke tengah-tengah masyarakat, rata-rata mereka akan bekerja baik di instansi pemerintah maupun swasta, atau wiraswasta/mandiri.
6) Bidang Litbang (a) Memikirkan terus-menerus pengembangan panti baik menyangkut pembinaan anak maupun aktifitas keluar misalnya mengusahakan dapat membina dan membiayai pendidikan anak yatim dan yatim piatu yang berada di luar asrama.
(b) Mengusahakan dan mengarahkan Panti Asuhan Aisyiyah untuk
menjadi bentuk pondok/semi pondok. Bagi tenaga pengasuh tugas dan kewajibannya dapat digambarkan sebagai berikut: (a) Setiap pengasuh bertanggung jawab atas anak-anaknya dalam hal:
1. Peribadatan
2. Kegiatan belajar
3. Kebersihan
5. Kerapian
6. Kesehatan
7. Keorganisasian (b) Untuk menjalin keharmonisan, Ibu pengasuh harus makan bersama
dengan anak asuh minimal satu kali seminggu. (c) Salah seorang Ibu pengasuh diharuskan tetap berada di rumah pada
saat jam-jam sekolah. (d) Menyelenggarakan administrasi pengasuhan dengan tertib dan teratur. (e) Harus menjaga kerukunan antar pengasuh. (f) Dapat membantu tugas pengurus. Disamping tugas dan kewajiban pengasuh juga mempunyai hak-hak: (a) Disediakan tempat tinggal dengan fasilitas yang ada. (b) Menerima honorarium sesuai dengan kemampuan Panti Asuhan
Aisyiyah. (c) Menyampaikan saran/usul/pendapat kepada pengurus untuk
peningkatan dan kemaslahatan Panti Asuhan Aisyiyah. (d) Berhak menentukan tata tertib anak asuhnya demi kelancaran tugas. Untuk menjadi pengasuh diperlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, yaitu: (a) Suami-istri anggota persyarikatan Aisyiyah, diangkat dan
diberhentikan oleh Panti Asuhan Aisyiyah atas usul pengurus. (b) Suami-istri mempunyai latar belakang sebagai pendidik. (c) Pengasuh berfungsi sebagai pengganti orangtua dan sebagai pendidik
sesuai dengan tujuan penyelenggaraan Panti Asuhan Aisyiyah. (d) Mempunyai waktu cukup di luar jam dinas pokok, untuk
melaksanakan tugas sebagai pengasuh.
kembali. (f) Dalam kehidupan sehari-hari pangasuh harus dapat menjadi suri
tauladan bagi anak asuh. (g) Keluarga pengasuh adalah suami, istri, dan anak-anaknya. (h) Sewaktu-waktu pengasuh dapat diberhentikan dari jabatan apabila
ternyata tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan.
e. Program Pendidikan
Pembinaan dan pembimbingan anak-anak di panti asuhan ini tidak terlepas dari perhatian kita sebagai masyarakat yang peduli akan pendidikan bagi anak yatim piatu dan anak yang kurang mampu. Anak-anak tersebut seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah khususnya masalah pendidikan. Pendidikan sangatlah penting bagi anak-anak yang tergolong anak yatim piatu maupun anak yang kurang mampu, karena dengan pendidikan mereka dapat berkembang menjadi manusia yang berpotensi bagi pembangunan bangsa dan negara. Pembangunan bangsa dan negara kita tergantung dari generasi muda termasuk anak-anak yatim piatu yang kurang mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah mengusahakan pendidikan bagi anak-anak yatim piatu dan yang kurang mampu.
Kedudukan anak-anak yatim piatu sekarang ini menjadi semakin sulit untuk dapat bersaing dengan anak-anak lain yang masih memiliki orangtua, terutama di bidang pendidikan. Betapa tidak, bagi anak-anak yang masih mempunyai orangtua lengkap dengan materi yang cukup, mereka dapat bersekolah di tempat yang bagus sampai jenjang yang tinggi. Akan tetapi, bagi anak-anak yatim piatu dan yang kurang mampu, mereka tidak bisa mendapatkan pendidikan seperti yang mereka inginkan karena terhalang oleh faktor ekonomi. Oleh karena itu, Panti Asuhan Aisyiyah ini menjadi solusi Kedudukan anak-anak yatim piatu sekarang ini menjadi semakin sulit untuk dapat bersaing dengan anak-anak lain yang masih memiliki orangtua, terutama di bidang pendidikan. Betapa tidak, bagi anak-anak yang masih mempunyai orangtua lengkap dengan materi yang cukup, mereka dapat bersekolah di tempat yang bagus sampai jenjang yang tinggi. Akan tetapi, bagi anak-anak yatim piatu dan yang kurang mampu, mereka tidak bisa mendapatkan pendidikan seperti yang mereka inginkan karena terhalang oleh faktor ekonomi. Oleh karena itu, Panti Asuhan Aisyiyah ini menjadi solusi
Program pendidikan bagi anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Muatan Dengan memperhatikan kebutuhan anak di masa yang akan datang maka pendidikan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang Islami (budi pekerti, sopan santun) yang berpijak pada ajaran Islam tetap mendapatkan prioritas. Disamping pendidikan kepribadian, panti asuhan ini memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak panti. Tujuan dari pemberian pendidikan karakter adalah untuk membentuk karakter muslim yang sholehah bagi seorang perempuan, dan membentuk sifat-sifat jujur, disiplin, sabar, ikhlas seperti sifat yang dimiliki oleh Rasullullah Nabi Muhammad SAW. Selain itu, panti asuhan ini juga memberikan pendidikan ilmu-ilmu (teknologi) keduniawian melalui pendidikan formal. Pendidikan formal di berikan melalui sekolah-sekolah formal di luar komplek panti asuhan. Hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan pengetahuan diserahkan kepada pihak guru dan sekolah tempat mereka belajar. Panti asuhan ini berperan untuk membantu anak-anak tersebut dalam mendapatkan pendidikan. Panti asuhan ini juga memberikan pendidikan skill bagi anak-anak panti. Tujuannya adalah agar anak-anak panti mempunyai keterampilan untuk dikembangkan di luar sana setelah keluar dari panti asuhan. Jadi, setelah keluar dari panti asuhan ini minimal 1) Muatan Dengan memperhatikan kebutuhan anak di masa yang akan datang maka pendidikan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang Islami (budi pekerti, sopan santun) yang berpijak pada ajaran Islam tetap mendapatkan prioritas. Disamping pendidikan kepribadian, panti asuhan ini memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak panti. Tujuan dari pemberian pendidikan karakter adalah untuk membentuk karakter muslim yang sholehah bagi seorang perempuan, dan membentuk sifat-sifat jujur, disiplin, sabar, ikhlas seperti sifat yang dimiliki oleh Rasullullah Nabi Muhammad SAW. Selain itu, panti asuhan ini juga memberikan pendidikan ilmu-ilmu (teknologi) keduniawian melalui pendidikan formal. Pendidikan formal di berikan melalui sekolah-sekolah formal di luar komplek panti asuhan. Hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan pengetahuan diserahkan kepada pihak guru dan sekolah tempat mereka belajar. Panti asuhan ini berperan untuk membantu anak-anak tersebut dalam mendapatkan pendidikan. Panti asuhan ini juga memberikan pendidikan skill bagi anak-anak panti. Tujuannya adalah agar anak-anak panti mempunyai keterampilan untuk dikembangkan di luar sana setelah keluar dari panti asuhan. Jadi, setelah keluar dari panti asuhan ini minimal
Pendidikan ini dalam pelaksanaannya dilakukan melalui kegiatan keseharian dalam bentuk contoh dan perilaku yang mencerminkan Akhlakul karimah. Pengajian khusus yang diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu dan hanya diikuti oleh anak-anak dan Ibu asuh juga merupakan bentuk nyata dari pendidikan agama. Selain itu, pendidikan agama juga mengarah kepada pembentukan kepribadian. Hal ini dianggap penting karena dari waktu ke waktu tampak adanya kecenderungan semakin mundurnya kebiasaan berperilaku sopan di kalangan anak muda, termasuk anak-anak asuh. Pengurus yakin bahwa seseorang tidak akan sanggup menjalankan tugas-tugasnya sebagai ilmuwan kecuali pada dirinya sendiri berhiaskan akhlak yang mulia, dan jiwa yang bersih dari sifat-sifat tak terpuji.
(b) Penguasaan IPTEK (Pendidikan Kecerdasan) Masa depan anak adalah masa yang cukup sulit sebab perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi akan mempengaruhi terhadap seluruh sektor kehidupan baik itu menyangkut bidang ekonomi, sosial, budaya, moral, dan etika, juga kehidupan beragama. Untuk menghadapi persaingan di dunia saja cukup sulit bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan baik akademik maupun keterampilan. Disamping bekal pendidikan agama dan kecerdasan (IPTEKS) anak- anak juga di beri tambahan dalam bentuk keterampilan (skill) yang sewaktu-waktu diharapkan dapat digunakan kelak setelah meninggalkan panti.
(a) Pendidikan Agama Pendidikan agama ini menyangkut budi pekerti, pendidikan karakter, pengajian-pengajian, pendidikan sopan santun, mendalami prinsip- prinsip Islam tentang akhlakul karimah, budi luhur, menciptakan hubungan yang Islami antara sesama, khususnya anak dengan anak, anak dengan ibu asuh, anak dengan masyarakat lingkungan dan juga dengan pengurus.
(b) Penguasaan IPTEKS (Pendidikan Kecerdasan) Untuk program ini anak-anak dimasukkan ke sekolah-sekolah formal baik Negeri maupun swasta dari semua jenjang (SD, SMP, dan SMA). Program pendidikan formal ini diserahkan kepada sekolah-sekolah tempat mereka belajar.
(c) Pendidikan Keterampilan Disamping pendidikan agama dan kecerdasan, anak-anak panti juga di beri kesempatan untuk menambah pengalaman lapangan (skill). Untuk pendidikan ini bisa di ambil pada waktu mereka masih tinggal di panti asuhan. Pada waktu masih berada di panti asuhan mereka dapat mengambil banyak keterampilan yang mereka minati, yaitu, keterampilan menjahit dan mengobras, menyulam, memasak/boga, salon, dan komputer.
f. Penerimaan Anggota Panti Asuhan Aisysiyah
Untuk memasukkan anak ke Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang ini ada beberapa syarat yang harus di penuhi oleh orangtua/keluarga. Adapun syarat- syarat tersebut antara lain adalah:
1) Surat permohonan dari keluarga ditujukan kepada Pimpinan.
tidak mampu/terlantar.
3) Surat keterangan dari Pimpinan Muhammadiyah setempat yang isinya sama dengan no.2.
4) Surat kematian ayah bagi anak yatim, bagi yatim piatu surat kematian ayah dan ibu.
5) Umur 7 s/d 11 tahun.
6) Tidak cacat mental dan tubuh.
7) Pas foto 3x4 = 3 lembar.
8) Mengisi formulir yang disediakan oleh Panti Asuhan.
9) Surat kelahiran.
10) Surat keterangan masih/pernah sekolah dari sekolah.
11) Sanggup menaati peraturan Panti Asuhan baik anak & keluarga.
g. Tata Tertib Panti Asuhan Aisyiyah
Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang mempunyai peraturan atau tata tertib yang harus di patuhi oleh anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Peraturan tersebut dibuat untuk mendisiplinkan anak-anak panti supaya hidupnya lebih tertata dengan baik. Peraturan tersebut ada yang bersifat ringan dan ada yang bersifat berat. Apabila ada anak panti yang melanggar peraturan tata tertib tersebut mereka akan mendapat hukuman dari ibu asrama panti tergantung seberapa berat pelanggaran yang mereka lakukan.
Dalam peraturan tata tertib ini, anak-anak mempunyai tugas dan kewajiban masing-masing yaitu antara lain sebagai berikut:
1) Santri harus bersiap diri sekitar 15 menit sebelum adzan untuk melaksanakan sholat lima di masjid.
2) Santri tidak dibenarkan keluar dari komplek panti tanpa ijin dan keperluan yang jelas.
nilai akhlakul karimah.
4) Santri harus berpakaian yang bersih, rapi, dan sopan sesuai dengan etika Islam (busana muslim).
5) Santri hendaknya selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktifitas sehari-hari.
6) Santri hendaknya melakukan dan mengelola segala keperluan secara mandiri.
7) Santri hendaknya mengusahakan ketertiban, ketenangan, keamanan, dan kebersihan komplek panti.
8) Santri harus belajar, setidaknya pada jam wajib belajar di ruang tamu.
9) Santri sudah harus meninggalkan segala aktifitas selambat-lambatnya pukul 21.30 WIB (waktu insan beriman), kecuali untuk keperluan belajar.
10) Santri harus menjaga nama baik yayasan, baik di lingkungan komplek asrama, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
11) Santri wajib taat dan patuh kepada pengasuh/pengurus maupun karyawan yayasan sesuai akhlak dan etika agama.
12) Santri wajib mengikuti Jamaah sholat lima waktu secara aktif.
13) Santri wajib mengikuti semua aktifitas tambahan yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal.
14) Santri hendaknya melaporkan kepada pengasuh/pengurus apabila menemui kesulitan atau kejadian yang dapat mengganggu aktifitas santri.
15) Santri yang mengikuti aktifitas di luar asrama harus seijin pengasuh/pengurus.
16) Menciptakan lingkungan yang berseri. Selain tugas dan kewajiban yang harus ditaati oleh anak-anak panti, juga ada larangan/pelanggaran ringan dan berat yang harus di perhatikan oleh anak-anak panti tersebut. Apabila mereka melanggarnya, mereka tentunya 16) Menciptakan lingkungan yang berseri. Selain tugas dan kewajiban yang harus ditaati oleh anak-anak panti, juga ada larangan/pelanggaran ringan dan berat yang harus di perhatikan oleh anak-anak panti tersebut. Apabila mereka melanggarnya, mereka tentunya
Larangan/pelanggaran berat antara lain adalah:
1) Membuat gaduh di dalam asrama.
2) Tidak melaksanakan piket sesuai dengan jadwal.
3) Tidak mengikuti kegiatan keagamaan/pelajaran tambahan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
4) Mengambil atau menggunakan barang-barang milik orang lain tanpa ijin.
5) Membawa dan atau membaca buku/majalah/gambar yang bersifat asusila.
6) Mengajak teman masuk ke ruang tidur. Semua tamu ditempatkan di ruang tamu kecuali tamu dari pihak keluarga santri.
7) Tidur atau tidur-tiduran sehabis sholat Subuh.
8) Menerima tamu baik keluarga maupun teman tanpa seijin pengasuh.
9) Membunyikan tape, radio, televisi pada saat belajar, sholat, membaca Al- Quran.
10) Berpakaian yang tidak sopan (tidak sesuai norma agama) baik di dalam maupun di luar asrama.
11) Mengikuti kegiatan di luar asrama tanpa seijin pengasuh/pengurus.
12) Merias diri/memakai make up/parfum secara berlebih-lebihan. Larangan /pelanggaran berat antara lain adalah:
1) Membawa senjata tajam, senjata api tanpa alasan yang jelas.
2) Membawa barang-barang terlarang seperti minum-minuman keras,
narkotika, ganja, sabu-sabu, putau dan zat adiktif lainnya.
3) Bertengkar/berkelahi baik di asrama maupuun di luar asrama.
4) Berpacaran/berhubungan dengan lawan jenis (berkhalwat).
dengan sekolah/kepentingan asrama/membawa HP. Keterangan: Sanksi jenis pelanggaran ringan:
1) Santri mendapat teguran atau peringatan satu kali secara lisan.
2) Santri mendapat teguran atau peringatan dua kali dan mendapat scorsing.
3) Santri mendapat teguran atau peringatan keras tiga kali da mendapatkan scorsing kedua.
4) Santri mendapatkan sanksi terakhir berupa dikembalikan kepada orangtua sekaligus disaksikan kedua orangtua. Sanksi jenis pelanggaran berat:
1) Santri mendapat peringatan keras berupa scorsing.
2) Santri mendapat sanksi terakhir berupa dikembalikan kepada orangtua sekaligus disaksikan oleh orangtuanya.