Pembinaan karakter di panti asuhan Aisyiyah Bekonang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
2. Pembinaan karakter di panti asuhan Aisyiyah Bekonang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
Megawangi (2003) menjelaskan karakter, seperti juga kualitas diri yang lainnya, tidak berkembang dengan sendirinya. Perkembangan karakter pada setiap individu dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature) dan faktor sosialisasi dan lingkungan (nurture). Menurut para ahli psikologi perkembangan setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan termanifestasi setelah dia dilahirkan, termasuk potensi yang terkait dengan karakter atau nilai-nilai kebajikan. Terkait dengan itu, Confusius (seorang filsuf terkenal Cina) menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki potensi mencintai kebajikan, namun bila potensi ini tidak diikuti dengan pendidikan dan sosialisasi setelah manusia dilahirkan, maka manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi (Masnur Muslich, 2011: 95). Oleh karena itu sosialisasi dan pendidikan anak yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan, baik di keluarga, sekolah, maupun lingkungan yang lebih luas, sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak. Demikian halnya pembinaan karakter yang dilakukan di panti asuhan Aisyiyah Bekonang. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Megawangi (2003) menjelaskan karakter, seperti juga kualitas diri yang lainnya, tidak berkembang dengan sendirinya. Perkembangan karakter pada setiap individu dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature) dan faktor sosialisasi dan lingkungan (nurture). Menurut para ahli psikologi perkembangan setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan termanifestasi setelah dia dilahirkan, termasuk potensi yang terkait dengan karakter atau nilai-nilai kebajikan. Terkait dengan itu, Confusius (seorang filsuf terkenal Cina) menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki potensi mencintai kebajikan, namun bila potensi ini tidak diikuti dengan pendidikan dan sosialisasi setelah manusia dilahirkan, maka manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi (Masnur Muslich, 2011: 95). Oleh karena itu sosialisasi dan pendidikan anak yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan, baik di keluarga, sekolah, maupun lingkungan yang lebih luas, sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak. Demikian halnya pembinaan karakter yang dilakukan di panti asuhan Aisyiyah Bekonang. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
a) Faktor internal Faktor internal meliputi faktor keturunan. Faktor bawaan atau keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap bawaan sejak lahir yang diturunkan dari gen temperamen dari orangtuanya atau dengan kata lain secara biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
Faktor keturunan memiliki peranan penting dalam menentukan kepribadian dan karakter seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Masing-masing anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah mempunyai temperamen yang berbeda-beda. Ada anak yang mempunyai temperamen tinggi dengan sifat yang mudah marah, tetapi ada pula ada anak yang mempunyai temperamen rendah dengan sifat yang sabar. Masing-masing anak di panti asuhan Aisyiyah juga mempunyai perilaku yang berbeda-beda satu sama lain. Faktor bawaan/keturunan ini sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak-anak. Misalnya, jika dalam diri anak asuh terdapat sifat-sifat yang kurang baik maka itu akan berpengaruh dalam pembentukan karakternya.
Faktor internal juga dapat berasal dari dalam diri sendiri, yaitu dalam diri anak asuh. Bahkan faktor dari dalam diri sendiri ini sangat menentukan pembentukan karakter dalam diri anak asuh. Apabila anak asuh tersebut dapat berubah menjadi seorang anak yang mempunyai karakter baik yang diharapkan oleh panti asuhan, maka keinginan terbesar adalah berasal dari dalam dirinya sendiri. Keinginan dari dalam dirinya sendiri ini tidak akan mudah goyah, karena perubahan tersebut di dasari atas keinginan dari dalam dirinya sendiri.
Selain faktor internal, juga terdapat faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor agama yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter seseorang. Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tumbuh dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman, kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain yang dapat mempengaruhinya akan berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. Dari beberapa pengaruh tersebut yang dapat mempengaruhi paling dominan terhadap kepribadian seseorang adalah pengaruh dari keluarga khususnya orangtua. Karena inilah faktor lingkungan pertama dan utama yang akan menentukan perkembangan kepribadian. Seorang individu yang dibesarkan dalam keluarga otoriter yang kuat, di mana cara mengungkapkan sikap dan perilaku ditentukan semata-mata oleh satu atau kedua orangtuanya akan berbeda dengan individu lainnya yang dibesarkan dengan penuh kebebasan.
Panti asuhan Aisyiyah sebagai keluarga bagi anak asuh menggunakan pola asuh yang otoriter terhadap anak asuh. Didalam mengasuh dan mendidik anak asuh, panti asuhan Aisyiyah menggunakan peraturan yang kuat dan tegas kepada anak asuh. Oleh karena itu, anak-anak asuh harus mematuhi peraturan tersebut. Apabila ada anak yang melanggar peraturan tersebut, maka anak tersebut akan dihukum oleh pengasuh. Panti asuhan Aisyiyah sebagai pengganti keluarga dan pengurus serta pengasuh berperan sebagai pengganti orangtua bagi anak asuh harus menjalankan kewajibannya selayaknya keluarga dan orangtua bagi anak asuh. Lingkungan keluarga di panti asuhan Aisyiyah harus menanamkan sifat- sifat baik kepada anak asuh supaya kepribadian anak asuh menjadi baik pula.
Faktor lingkungan yang kedua adalah lingkungan masyarakat di sekitar panti asuhan Aisyiyah. Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk Faktor lingkungan yang kedua adalah lingkungan masyarakat di sekitar panti asuhan Aisyiyah. Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk
Faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter tidak hanya berasal dari faktor lingkungan saja, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor agama. Anak-anak panti mendapatkan pengajaran agama yang lebih di panti asuhan Aisyiyah melalui berbagai kegiatan keagamaan yang dilakukan sehari-hari. Panti asuhan Aisyiyah melakukan pembinaan karakter terhadap anak asuh melalui kegiatan keagamaan. Faktor agama dirasakan merupakan faktor yang sangat kuat dalam pembentukan karakter anak asuh.
Faktor agama dilakukan melalui kegiatan keagamaan di panti asuhan Aisyiyah yang meliputi hafalan asmaul husna, tafsir Al Quran, pengajian, dan les akidah. Dengan mempelajari tentang agama maka anak asuh akan mendapatkan pengetahuan tentang agama yang lebih dan bisa berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran agama yang telah di pelajarinya. Pertama-tama anak asuh mempelajari pengetahuan tentang agama didampingi oleh pengasuh dan pengurus. Kemudian setelah mempelajari pengetahuan tentang agama tersebut maka anak asuh dapat mengerti mana perilaku yang baik yang harus dilakukan dan mana perilaku yang buruk yang harus di jauhi. Selanjutnya, anak asuh dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan terbiasa berbuat baik kepada semua orang.
Faktor eksternal yang meliputi lingkungan panti asuhan dan faktor agama ini sangat berpengaruh dalam diri anak asuh. Terutama faktor agama karena Faktor eksternal yang meliputi lingkungan panti asuhan dan faktor agama ini sangat berpengaruh dalam diri anak asuh. Terutama faktor agama karena