Definisi Variabel Operasional Penelitian. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir dan Kecamatan Balige a. Profil Kabupaten Toba Samosir

3.5. Definisi Variabel Operasional Penelitian.

Definisi Variabel Operasional Penelitian ini adalah : 1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP yang dirancang sebagai bagian dari proses percepatan penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan kemampuan kelembagaan masyarakat dan aparat, dengan memberikan modal usaha untuk pengembangan usaha ekonomi produktif dan pembangunan prasarana dan sarana yang mendukung kegiatan ekonomi pedesaan. 2. Pendapatan adalah pendapatan atau hasil yang diperoleh dari sumber pendapatan yang diterima secara aktual oleh seorang penduduk dan diukur dengan rupiah Rp. 3. Tingkat Pendidikan yaitu lamanya bersekolah seorang penduduk melalui pendidikan formal tahun. 4. Peluang Kerja adalah besarnya kesempatan kerja yang dapat mengambarkan jumlah tenaga kerja dari masyarakat yang dapat diserap oleh kegiatan program orang 5. Pengembangan Wilayah adalah proses pembangunan menuju perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, kelembagaan dan infrastruktur. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir dan Kecamatan Balige a. Profil Kabupaten Toba Samosir

Kabupaten Toba Samosir dibentuk tahun 1998 yang didasarkan kepada Undang-Undang No. 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal. Kabupaten Toba Samosir merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara yang diresmikan pada tanggal 9 Maret oleh Bapak Menteri Dalam Negeri. Kabupaten Toba Samosir terletak di bagian tengah Propinsi Sumatera Utara di jajaran Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan bergelombang dengan topografi dan kountur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Kabupaten Toba Samosir diapit oleh lima Kabupaten, dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun, - Sebelah Timur dengan Kabupaten Labuhan Batu dan Asahan, - Sebelah selatan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan - Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir. Universitas Sumatera Utara Secara geografis Kabupaten Toba Samosir terletak di bagian tengah Propinsi Sumatera Utara pada garis koordinat 2 03’- 2 40’ Lintang Utara dan 98 56’-99 40’ Bujur Timur. Berada di jajaran pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Toba Samosir memiliki karakter topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam datar, landai miring dan terjal pada ketinggian 300 - 2.200 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Toba Samosir yang memiliki luas daratan 2.021,80 Km 2 , terdiri dari 14 kecamatan dengan 192 desa kelurahan, yaitu 179 desa dan 13 kelurahan. Dari 14 kecamatan yang ada, Kecamatan Habinsaran merupakan kecamatan dengan luas daratan terluas, yaitu 179 desa dan 13 kelurahan. Dari 14 kecamatan yang ada, Kecamatan Habinsaran merupakan merupakan kecamatan dengan luas daratan terluas, yaitu 396,95 Km 2 atau 19,14 persen dan Kecamatan Siantar Narumonda merupakan kecamatan yang memiliki luas daratan yang terkecil, yaitu: 22,19 Km 2 atau 1,10. Sedangkan Kecamatan Balige merupakan kecamatan dengan luas wilayah delapan terbesar di Kabupaten Toba Samosir, yaitu 91,05 Km 2 atau 4,50 Peta Kabupaten Toba Samosir lihat Lampiran 1 Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Toba Samosir selama tahun 2006 sebesar 109 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Desember dan juga pada bulan April. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan ketinggian air mencapai 261 mm, dengan hari hujan 16 hari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi Universitas Sumatera Utara pada bulan Juli yang hanya mencapai 13 mm dengan hari hujan 2 hari dan pada bulan Maret dengan ketinggian air mencapai 37 mm dengan hari hujan 7 hari. Kabupaten dengan jumlah penduduk 170.015 jiwa pada tahun 2006 ini dengan ibukota Balige, merupakan wilayah tradisional etnik Batak Toba. Sebagian besar penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian dengan komoditas padi sebagai unggulan. Tahun 2006 luas panen padi mencapai 22.579 ha dengan jumlah produksi sebesar 121.712 ton. Sebagai daerah pertanian dan penduduk Kabupaten Toba Samosir sebagian besar hidup dari pertanian, curah hujan yang cukup merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat dibutuhkan apalagi pertanian yang umum dilakukan adalah bercocok tanam padi dan palawija. Mengetahui pola curah hujan, jenis tanah dan ketinggian sangat penting dalam menentukan waktu tanam dan jenis komoditi pertanian yang akan ditanam pada waktu tertentu. Berdasarkan data statistik tahun 2006, bersama komoditas pertanian lain berupa produksi tanaman jagung, kacang tanah, sayur-sayuran, tanaman buah, serta tanaman perkebunan, usaha ternak, perikanan dan kehutanan, sektor pertanian menjadi kontributor ke-2 kedua yang memberi sumbangan sebesar 30,94 terhadap pembentukan nilai PDRB kabupaten setelah kontributor utama sektor industri sebesar 39,62 terhadap pembentukan PDRB. Dan memiliki 967 unit UKM dengan jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 1.570 orang yang bergerak pada bidang produksi tenunan tradisional ulos, kerajinan dan produk konsumsi. Universitas Sumatera Utara

b. Profil Kecamatan Balige.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121