Pengertian dan Konsep Evaluasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Konsep Evaluasi.

Istilah evaluasi mencapai cakupan yang cukup luas, yang dapat mengarah kepada setiap kegiatan dalam pengambilan kebijakan. Weiss 1972, mengatakan bahwa : “Evaluation is an elastic word that stretches to cover judgment of many kinds” evaluasi adalah suatu kata yang elastis yang dapat meluas meliputi penilaian kebenaran dan keberhasilan mengenai banyak hal. Ditegaskan pula oleh Weiss, bahwa semua penilaian itu berisikan penentuan keberhasilan dari setiap pelaksanaan suatu program atau keputusan. Evaluasi sebuah kebijakan sangatlah penting dan perlu, tidak hanya untuk mengkaji bahwa hasil kebijakan itu memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat, tetapi juga tiap-tiap kegiatan dalam program tersebut dilakukan dengan efisien dan efektif dengan hasil kegiatan yang nyata dan bermanfaat bagi seluruh pelaksanaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata evaluasi berarti penilaian hasil. Sedangkan menurut Bryant dan White dalam Kuncoro 1997, evaluasi adalah upaya untuk mendokumentasikan dan melakukan penilaian tentang apa yang terjadi. Selanjutnya Jones 1996, mengungkapkan bahwa evaluasi adalah upaya membandingkan antara apa yang direncanakan dengan hasil yang dicapai. Dari Universitas Sumatera Utara berbagai pengertian diatas dapat dipahami bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan yang membandingkan antara program apa yang direncanakan dengan dengan hasil yang dicapai setelah program tersebut dilaksanakan, dengan menggunakan tolok ukur yang ditetapkan. Evaluasi yang sangat sederhana adalah dengan mengumpulkan informasi tentang keadaan sebelum dan sesudah pelaksanaan atau dengan kata lain evaluasi bukanlah hanya sekedar meletakkan hasil-hasil proyek atau kegiatan, melainkan juga dengan jelas hal-hal yang menunjang atau menghambat. Dalam pemahaman pengertian konsep evaluasi oleh Scriven dalam Tayibnapis 1995, secara menyeluruh terdapat dua konsep besar yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu : a. Konsep evaluasi sumatif dan formatif, pada konsep ini yang membedakan antara evaluasi sumatif dengan formatif. Evaluasi formatif merupakan evaluasi yang dilaksanakan selama program berjalan untuk memberikan informasi yang berguna kepada pemimpin program untuk perbaikan. Misalnya selama program berlangsung, akan melibatkan semua komponen yang terlibat dalam evaluasi, sehingga setiap langkah evaluasi akan menghasilkan umpan balik yang segera kepada pembuat program, yang sangat berguna bagi usaha merevisi hal-hal yang dirasa perlu diperbaiki. Selanjutnya evaluasi yang bersifat sumatif adalah konsep evaluasi yang dilakukan pada akhir program untuk memberikan informasi kepada pemakai atau konsumen tentang manfaat atau kegunaan program. Misalnya Universitas Sumatera Utara program kesehatan, evaluasi juga melibatkan semua komponen yang ada akan tetapi evaluasinya pada akhir program. b. Konsep evaluasi internal dan eksternal, evaluasi internal evaluator adalah untuk mengetahui lebih banyak tentang programnya dari pada orang luar, dan evaluator begitu dekat dengan programnya itu. Sementara konsep evaluasi eksternal antara lain mampu menangkap hal-hal yang dianggap penting bagi program yang tidak diketahui secara internal. Sementara itu pada bagian lain Bryant and White dalam Kuncoro 1997, mengatakan bahwa dalam melakukan evaluasi suatu rencana atau program dan implementasi, maka akan terdapat beberapa jenis kendala, yaitu : a. Kendala Psikologis, yaitu evaluasi dapat menjadi ancaman dan orang melihat bahwa evaluasi itu adalah merupakan sarana untuk mengkritik orang lain. b. Kendala Ekonomis, yaitu untuk melakukan evaluasi yang baik itu mahal dalam segi waktu dan uang, serta tidak selalu sepadan antara ketersediaan data dan biaya. c. Kendala Teknis, yaitu kendala yang berupa keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam pengolahan data. Data dan informasi yang tidak dapat disediakan tepat pada waktu yang dibutuhkan akan menjadi sia-sia saja. Kejadian ini timbul biasanya ketika informasi dan data itu belum dibutuhkan, sehingga Universitas Sumatera Utara data tersebut akan hanya ditumpuk begitu saja tanpa diperhatikan dan diolah untuk dimanfaatkan. Evalusi terhadap pelaksanaan suatu program biasa menemui kendala sulitnya memperoleh data-data pendukung penelitian baik data sekunder maupun data primer di lapangan. Hal ini merupakan kendala psikologis yang terjadi ketika pelaksana program merasa aib dan kesalahannya dapat terbongkar akibat dari diadakannya evaluasi. Pada penelitian ini konsep evaluasi program yang digunakan adalah evaluasi sumatif berupa penekanan pada pelaksanaan kegiatan program yang telah selesai dilaksanakan untuk memberikan informasi tentang tingkat pencapaian tujuan program serta manfaat dan kegunaan program bagi pemanfaat.

2.2. Fungsi dan Pendekatan dalam Evaluasi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121