Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

dirinya seperti tingkat pendidikan, dan ketrampilan yang rendah, tingkat kesehatan yang rendah dan produktivitas yang rendah. Sedangkan faktor yang berasal dari luar berhubungan dengan potensi alamiah, teknologi dan rendahnya aksessibilitas terhadap kelembagaan yang ada. Kedua faktor tersebut menentukan aksessibilitas masyarakat miskin dalam memanfaatkan peluang-peluang ekonomi dalam menunjang kehidupannya. Kemiskinan sesungguhnya merupakan suatu fenomena yang kait-mengkait antara satu faktor dengan faktor lainnya. Oleh karena itu untuk mengkaji masalah kemiskinan harus diperhatikan jalinan antara faktor-faktor penyebab kemiskinan dan faktor yang berada dibalik kemiskinan.

4.6. Dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

PNPM-MP terhadap Peluang Kerja. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP yang dilaksanakan di Kecamatan Balige tahun 2007 dan tahun 2008 telah membuka peluang kerja bagi pendudukmasyarakat sekitar program dilaksanakan, karena Program PNPM-MP menganut motto Dari, Oleh, Untuk Masyarakat DUOM. Sesuai dengan ketentuan dasar PNPM-MP bahwa pekerjaan yang usulkan dapat dikerjakan oleh masyarakat, artinya pekerjaan yang diusulkan masyarakat nantinya dapat dikerjakan dengan tenaga kerja lokal, kecuali ada pekerjaan yang bersifat teknis bisa di pakai tenaga ahli dari luar desa. Universitas Sumatera Utara Menurut Fasilitator Teknik Kecamatan Balige pelaksanaan pekerjaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP biasanya dilaksanakan sekitar 2 sampai 3 bulan disesuaikan dengan besarnya pekerjaan, dan tenaga kerja yang dipakai tidak memandang gender baik itu laki atau perempuan. Banyaknya tenaga kerja yang akan dipakai dan besarnya gaji masyarakat yang bekerja ditetapkan dalam musyawarah. Biasanya pekerjaan diatur menurut kelompok yang ada di masyarakat, dan setiap kelompok mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan gaji borongan bukan gaji harian, dan biasanya setiap kelompok bekerja secara bergantian sesuai tugasnya. Sebagai contoh : untuk mengangkat bahan baku seperti pasir, tanah urug, batu pecah diborongkan dengan harga antara Rp. 25.000 sd Rp. 50.000. Dengan demikian gaji pekerja selama 2-3 bulan tersebut menjadi pendapatan bagi masyarakat lokal yang pada akhirnya akan menambah pendapatan masyarakat itu sendiri. Dengan sarana dan prasarana yang disiapkan untuk mengembangkan suatu wilayah menjadi wilayah yang maju akan bermanfaat dan menghasilkan outcome hasil guna sesuai harapan jika diarahkan dan diikuti oleh upaya pengembangan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan potensi dan peluang suatu daerah Munir, 2002. Adapun jumlah tenaga kerja yang telah diserap dalam pelaksanaan Program PNPM-MP dapat dilihat pada Tabel 4.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Jumlah Tenaga Kerja yang Terpakai Tahun 2007 Tahun 2008 Jumlah TK Jumlah TK DesaKelurahan Jenis Kegiatan Lk Pr Jlh Jenis Kegiatan Lk Pr Jlh Siboruon Polindes 13 3 16 Hutagaol Peatalun Perpipaan + Bak 13 3 16 Bendung 18 5 23 Irigasi dan Bendung 45 7 52 Hutanamora Checkdam Air Bersih Pipanisasi 12 8 20 Hutadame Saluran Irigasi 45 5 50 Bonan Dolok III Saluran Irigasi 28 2 30 Lumban Gorat Jembatan 32 6 38 Sianipar Sihail-hail Jalan Telfrod 32 2 34 Silalahi Pagar Batu Jalan Telfrod 49 3 52 Paindoan Irigasi dan Bendungan 31 3 34 Parsuratan Saluran Irigasi 42 12 54 Hutabulu Mejan Saluran Irigasi 22 2 24 Baruara Dyk dan Perk. Jalan 48 12 60 Lumban Gaol Jembatan Gelagar Besi 12 12 Rabat Beton 35 15 50 Sibolahotang Sas Saluran Irigasi 32 8 40 T o t a l 153 22 175 356 74 430 Sumber : UPK Kecamatan Balige Pada pelaksanaan program PNPM-MP Tahun 2007 tenaga kerja yang terpakai adalah 175 orang dan pada tahun 2008 tenaga kerja yang terpakai sebanyak 430 orang. Kenaikan besaran tenaga kerja yang terpakai seiring dengan kenaikan jumlah kegiatan yang ada di alokasikan ke Kecamatan Balige dari 5 kegiatan di 5 Desa pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 menjadi 12 kegiatan pada 11 Desa.

4.7. Dampak program PNPM-MP terhadap Pengembangan Wilayah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121