Proses Penyusunan Fungsi Keanggotaan Untuk Bobot Variabel Penyusunan Rating Tingkat Kedekatan Antar Ruangan

5.2.5. Proses Penyusunan Fungsi Keanggotaan Untuk Bobot Variabel

Hal yang dilakukan selanjutnya yaitu penentuan fungsi keanggotaan untuk bobot variabel. Fungsi keanggotaan ini juga diperlukan pada proses decision making logic Pada proses penyusunan fungsi keanggotaan ini juga menggunakan metode langsung dengan satu ahli direct method with one expert yaitu dengan penentuan fungsi-fungsi yang representatif. Fungsi-fungsi pada bobot variabel ini yaitu: Sangat Rendah : ∞,0,0.1 Rendah : 0,0.1,0.2 Sedang : 0.1,0.2,0.3 Tinggi : 0.2,0.3,0.4 Sangat Tinggi : 0.3,0.4, ∞ Fungsi keanggotaan ini ditampilkan menggunakan Bilangan Fuzzy Segitiga BFS dan hasilnya dapat dianalisis pada Gambar 5.6 berikut. Gambar 5.6. Fungsi Keanggotaan Bobot Variabel Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009 USU Repository © 2008 Setelah diperoleh fungsi keanggotaannya lalu dilakukan pengkonversian bobot dari masing-masing variabel pada data AHP kepada variabel linguistk sesuai dengan fungsi keanggotaan di atas. Contoh perhitungan pada aliran bahan yang memiliki bobot AHP 0,45 berada pada posisi Sangat Tinggi dengan derajat keanggotaan 1 sesuai pada grafik fungsi keanggotaan Gambar 5.6.. Untuk hasil konversi dapat dianalisis pada Tabel 5.20 berikut. Tabel 5.20. Hasil Konversi Bobot Variabel Ke Dalam Bentuk Variabel Linguistik Hasil Konversi Variabel Bobot AHP Variabel Linguistik Aliran bahan 0,45 Sangat Tinggi 1 Aliran Informasi 0,18 Sedang 0,8 Aliran Peralatan 0,13 Sedang 0,3 Aliran Tenaga Kerja 0,24 Tinggi 0,4

5.2.6. Penyusunan Rating Tingkat Kedekatan Antar Ruangan

Pada tahap ini nilai ditentukan nilai rating yang akan digunakan pada proses deffuzzification interface. Untuk variabel linguistik yang digunakan disesuaikan dengan variabel pada ARC konvensional yaitu: 1. A = Mutlak Berdekatan 5. U = Tidak Perlu Berdekatan 2. E = Sangat Penting Berdekatan 6. X = Sangat Tidak Perlu Berdekatan 3. I = Penting berdekatan 4. O = Tidak Ada Hubungan Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009 USU Repository © 2008 Gambar 5.7. Rating Numerik Tingkat Kedekatan Antar Ruangan

5.2.7. Penyusunan Aturan IF-THEN

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada

0 0 24

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada

0 4 13

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada

0 4 26

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada

0 1 2

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 7

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 1 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 14

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 21

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 3