4.2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang dipilih adalah PT. Hadi Baru yang beralamat di jalan Medan – Binjai Km 16. Perusahaan ini bergerak dalam produksi crumb
rubber SIR 20.
4.3. Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaanya, penelitian ini akan memerlukan data untuk diolah. Dat tersebut terbagi atas data:
1. Data Primer.
Data primer diperoleh dengan cara pengamatan untuk mendapat frekuensi dari variabel-variabel antar departemen dan wawancara
langsung dengan pihak perusahaan dengan menggunakan kuisioner untuk mendapatkan data bobot variabel performansi tataletak fasilitas.
Dalam penentuan sampel untuk penyebaran kuisioner menggunakan metode penentuan sampel bersifat tidak acak yaitu judgement sampling
karena karakterisrik sampel untuk responden kuisioner yang ingin disebarkan bersifat ekskluuif dan mampu memahami tataletak fasilitas.
2. Data Sekunder.
Data sekundar didapat berdasarkan catatan-catatan perusahaan yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan. Data tersebut yaitu data
layout awal dari perusahaan.
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
4.4. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah agar dapat digunakan dalam penelitian. Blok diagram pengolahan data dapat dianalisis pada Gambar
4.2.
Knowledge Base
Proses Deffuzzifikasi
Menyusun Struktur Hirarki AHP
Proses Deffuzzifikasi
Gambar 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data
4.4.1. Menyusun Struktur Hierarki AHP
Pada tahap ini dilakukan untuk mendapatkan data awal untuk proses pengembangan model penyusunan tataletak. Data yang dibutuhkan yaitu bobot
dari variabel-variabel perancangan tataletak fasilitas tersebut. Data dari variabel tersebut diolah dan diuji rasio konsistensinya menggunakan Analiytical Hierarchy
Process AHP.
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
4.4.2. Fuzzification Interface
Pada tahap fuzzification interface adalah tahap pengubahan nilai input menjadi suatu bentuk himpunan fuzzy yaitu berupa variabel linguistik untuk
masing-masing variabel. Tahapan fuzzification interface dapat dianalisis pada Gambar 4.3.
Pengukuran Nilai Variabel Tataletak
Konversi dalam variabel linguistik
Variabel Linguistik untuk
tiap Variabel Penentuan fungsi
keanggotaan
Variabel Tataletak
Gambar 4.3. Proses Tahap Fuzzification Interface
4.4.2.1. Pengukuran Nilai Tiap Variabel
Pada tahap ini dilakukan pengukuran terhadap variabel kuantitatif dan merupakan tahap pertama dari fuzzification interface. Pengukuran ini dapat
dilakukan dengan wawancara atau melakukan pengukuran secara langsung.
4.4.2.2. Konversi Dalam Variabel Linguistik
Tahapan ini prinsipnya mengubah hasil dari variabel kuantitatif ke dalam bentuk variabel linguistik beserta derajat keanggotaannya. Penilaian diberikan
dalam bentuk variabel linguistik yang lebih mudah dipahami dan memberikan Gambaran yang lebih tepat terhadap variabel tersebut. Dengan demikian untuk
setiap pasangan ruang atau departemen akan diberikan penilaian dalam bentuk variabel linguistik. Tujuan dari konversi ini agar peneliti dapat melihat
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
permasalahan lebih jelas sehingga akan mempermudah dalam pengambilan keputusan.
4.4.3. Knowledge Base
Pada tahap ini disusun seluruh fungsi keanggotaan dari masing-masing variabel disusun berdasarkan aturan pengambilan keputusan dengan bentuk IF-
THEN untuk menentukan nilai derajat hubungan antara variabel linguistik. Tahapan knowledge base dapat dianalisis pada Gambar 4.4.
Penentuan Nilai Derajat Hubungan dengan Aturan
IF-THEN Deraja Hubungan
untuk tiap Variabel Bobot Masing-
masing Variabel
Nilai masing-masing Variabel Linguistik Tataletak
Gambar 4.4. Diagram Knowledge Base
4.4.4. Proses Defuzzifikasi
Sesuai dengan kerangka Fuzzy Decision Making System FDMS, tahap yang terakhir adalah tahap defuzzification interface. Pada tahap ini tingkat
kedekatan masing-masing variabel digabungkan menjadi tingkat kedekatan hubungan keselutuhan yang kemudian dikonversikan menjadi suatu bilangan
crisp. Output dari tahap ini kemudian menjadi input dalam pembentukan Crisp Activity Relationship Chart CARC.
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
4.4.5. Penyusunan Crisp Activity Relationship Chart CARC
Hasil nilai defuzzifikasi kemudian dimasukkan ke dalam tabel CARC sesuai dengan tingkat kedekatan antara masing-masing departemen. Pada tiap
variabel kedekatan antara ruangan juga diketahui derajat keanggotaaan yang menunjukkan tingkat hubungan dari variabel linguistik tersebut.
4.5. Analisis Pemecahan Masalah
Analisis hasil dilakukan terhadap hasil pemecahan masalah yang dalam hal ini melakukan perancangan ulang dengan metode Fuzzy Analytical Hierarchy
Process. Langkah-langgkah dalam analisis data dapat dilihat pada Gambar 4.5 halaman berikut. Beberapa hal yang menjadi analisis yaitu:
1. Melakukan anlisis terhadap masing-masing variabel yang menjadi
variabel performansi pada perancangan tataletak fasilitas pada PT. Hadi baru.
2. Menganalisis Crisp Activity Relationship Chart dan perbedaannya
dengan Activity Relationship Chart konvensional. 3.
Penentuan rancangan layout alternatif sebagai layout usulan. 4.
Pemilihan layout usulan. 5.
Menganalisis perbedaan layout awal dan layout usulan.
4.6. Kesimpulan dan Saran
Tahapan terakhir yang akan dilakukan adalah penarikan kesimpulan yang berisikan butir-butir penting dalam penelitian ini dan pemberian saran-saran
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
kepada pihak perusahaan tentang hal-hal yang harus dipersiapkan untuk mengimplementasikan hasil penelitian ini.
Analisis Variabel-variabel Performansi
Penyusunan CARC
Perancangan Rancangan Layout Alternatif PT.Hadi Baru
Perancangan Layout Usulan Penentuan Rancangan Layout
Usulan
Mulai
Analisis Perbedaan Layout Usulan dan Layout Awal
Gambar 4.5. Flowchart Analisis Pemecahan Masalah
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Penentuan Variabel Yang Dipilih
Tahapan awal pada studi pendahuluan ini yaitu melakukan penentuan terhadap variabel yang akan digunakan pada penelitian di PT. Hadi Baru.
Variabel-variabel yang akan dipilih didasarkan pada hal-hal yang paling berpengaruh terhadap hubungan masing-masing departemen atau fasilitas pada
pabrik atau perusahaan. Oleh karena itu peneliti menggunakan variabel yang akan digunakan pada PT. Hadi Baru yaitu:
1. variabel aliran bahan
2. variabel aliran informasi
3. variabel aliran peralatan
4. variabel aliran tenaga kerja
Keseluruhan variabel ini merupakan variabel kuantitatif yaitu variabel yang dapat diukur dengan menggunakan metode pengukuran yang relevan dengan
hal yang akan diukur.
5.1.2. Perancangan Proses Pengukuran
Pada tahapan ini dilakukan pemahaman terhadap variabel-variabel yang digunakan pada PT. Hadi Baru. Pada tahapan ini juga dilakukan koordinasi
dengan pihak PT. Hadi Baru karena pada proses pengukuran ini akan melibatkan
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008