1. Kadar kotoran Dirt Content Kadar kotoran menjadi variabel penting dalam spesifikasi mutu crumb rubber
karena berpengaruh pada ketahanan terak dan kelenturan barang-barang yang terbuat dari karet nantinya.
2. Kadar Abu Ash Content Spesifikasi kadar abu dimaksudkan untuk melindungi konsumen terhadap
penambahan bahan-bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan. 3. Kadar Zat Menguap Volatile Content
Spesifikasi ini berguna untuk menjamin karet yang disajikan cukup kering. 4. Plasticity Retention Index PRI
PRI menggambarkan ketahanan bahwa karet yang disajikan cukup plastis. 5. Kadar Nitrogen
Untuk menjamin jumlah maksimal nitrogen yang boleh terdapat pada karet jenis SIR yang dihasilkan ditentukan dengan pengukuran kadar-kadar yang
tersebut di atas melalui uji laboratorium.
2.6.2. Uraian Proses
Proses pembuatan crumb rubber melalui beberapa tahapan proses produksi yang diuraikan sesuai dengan urutan-urutan prosesnya yaitu :
1. Stasiun Kerja Penyortiran dan Penimbangan
Pada stasiun ini, bahan baku yang datang dilakukan pemeriksaan dan penyortiran terlebih dahulu. Bahan baku untuk ini biasanya disebut dengan
BOKAR Bahan Olah Karet. Pada penyortiran bahan baku bokar, hal
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
pertama sekali adalah bokar disortir secara kasat mata ata secara visual mana yang termasuk SIR 5, SIR 10 atau SIR 20 kemudian bokar dipotong dengan
coagulum cutter kemudian dibawa ke laboratorium untuk memastikan kualitas bokar tersebut. Selanjutnya hasil penyortiran kemudian ditimbang sesuai
dengan kualitas masing-masing lalu ditumpuk untuk menunggu proses selanjutnya.
2. Stasiun Kerja Pencincangan dan Pembersihan
Hasil penyortiran Bahan Olah Karet BOKAR yang berasal dari tempat penumpukan di stasiun kerja penyortiran diangkut dengan shovel loader ke
dalam bak air yang kemudian diangkut dengan shovel holder ke mesin slab cutter I. Pada mesin slab cutter tersebut bokar dicincang menjadi potongan-
potongan kecil sebesar kepalan tangan. Hasil olahan dengan mesin slab cutter I diangkut ke bak pembersihan I dengan belt conveyor sambil disiram dengan
air agar kotorannya terpisah, fungsi bak pembersihan ini adalah supaya pasir, tanah, batu, dan kayu yang masih bercampur dengan bahan olahan karet
tenggelam akibat berat jenisnya yang lebih besar. Setelah dicuci dalam bak pembersihan I, bokar diangkut ke mesin slab cutter II dengan bucket elevator.
Prinsip kerja slab cutter I sama dengan slab cutter II, perbedaannya adalah hasil olahan mesin slab cutter II berukuran lebih kecil. Butiran –butiran karet
dari slab cutter II dijatuhkan di dalam Vibrating Screen dengan corong gravitasi, vibrating Screen berfungsi untuk memisahkan kotoran dan butiran-
butiran karet hasilnya ditampung oleh Belt Conveyor untuk diangkut ke bak pembersihan II yang berfungsi untuk memisahkan kotoran. Kemudian butiran-
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
butiran karet diangkut dengan Bucket Elevator ke mesin Hummer Mill, yang mencincang bokar menjadi potongan-potongan kecil. Gerakan di dalam
Hummer Mill juga menyebabkan kotoran-kotoran yang berada di dalam gumpalan karet menjadi terpisah. Hasil keluaran dari Hummer Mill dijatuhkan
ke Vibrating Screen dengan corong gravitasi, diayak di Vibrating Screen dengan ukuran diameter lubang 0.5 cm dan disirami air secara terus menerus.
Butiran-butiran karet yang lolos dari Vibrating Screen dialirkan ke bak pembersihan III dengan Belt Conveyor untuk memisahkan kotoran. Kemudian
butiran-butiran karet diangkut dengan Bucket Elevator ke Rotary Cutter. Hasil olahan Rotary Cutter yang berupa potongan-potongan kecil bokar dimasukkan
ke dalam bak pembersihan IV dan terjadi pemisahan kotoran. 3.
Stasiun Kerja Penggilingan dan Pembentukan Lembaran Butiran-butiran karet diangkut ke stasiun kerja ini dengan menggunakan
Bucket Elevator ke mesin creeper I dan dilakukan pembentukan lembaran. Lembaran karet hasil dari Creeper I ini masih berbentuk agak kasar dan
kadang masih terputus-putus. Lembaran kemudian diangkut ke Creeper II dengan Belt Conveyor untuk diproses menjadi lembaran yang lebih panjang.
Hasil olahan Creeper II ini diangkut dengan Belt Conveyor ke mesin Shredder untuk dicincang kembali menjadi potongan-potongan kecil yang langsung
ditampung dalam bak pembersihan. Kemudian, butiran-butiran karet diangkut dengan Bucket Elevator ke Creeper III untuk dibentuk kembali menjadi
lembaran. Proses selanjutnya adalah melalui mesin Creeper IV, V, VI, VII dan VIII dengan pola proses yang sama. Lembaran karet yang dihasilkan oleh
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
Creeper VIII mencapai panjang sekitar 7 m kemudian diangkut dengan Hand Truck ke stasiun penjemuran.
4. Stasiun Kerja Penjemuran
Karet yang berbentuk lembaran dari stasiun kerja sebelumnya dijemur pada rak-rak penjemuran yang dibuat bertingkat-tingkat. Fungsi penjemuran adalah
untuk pengeringan dan peningkatan PRI Plasticity Retention Index yaitu indeks ketahanan karet.
5. Stasiun Kerja Peremahan dan Pembutiran Lembaran karet kering dari penjemuran dibawa ke mesin Shredder dengan
Hand Truck. Pada mesin tersebut, lembaran dicincang menjadi butiran- butiran kecil dan langsung ditampung pada bak pembersihan. Butiran-butiran
tersebut kemudian diangkut dengan Bucket Elevator ke corong pengisi yang berfungsi untuk memudahkan pengisian butiran-butiran Bokar ke dalam Troli
Biscuit Crumb. Troli tersebut terdiri atas kotak-kotak besi yang berjumlah 24 buah. Setelah penuh, troli-troli tersebut dimasukkan ke dalam Drier.
6. Stasiun Kerja Pengeringan Troli yang sudah terisi penuh dengan butiran-butiran Bokar dimasukkan ke
dalam Drier. Pada tahap pertama Bokar dipanaskan dengan Burner 1 dengan suhu 135
selama 50 menit di dalam mesin Drier. Setelah itu dipanaskan lagi di Burner 2 dengan suhu 115
selama 50 menit dalam mesin Drier. Setelah dipanaskan Bokar didinginkan dengan Blower dengan suhu 31
C selama 210 menit.
Alfensius Romyco : Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Pada Pt. Hadi Baru, 2009
USU Repository © 2008
7. Stasiun Kerja Penimbangan dan Pengepresan Butiran-butiran yang keluar dari drier dikeluarkan dari dalam Troli, lalu
ditimbang dengan berat 35 kg. Kemudian Crumb rubber tersebut dipres menjadi berbentuk empat persegi dengan ukuran 28 in. x 14 in. x 6,5 in. Lama
pengepresan adalah kurang lebih 30 detik. Lalu dibawa ke Metal Detector untuk mendeteksi kandungan logam pada Crumb rubber.
8. Stasiun Kerja Pengepakan Bongkahan Crumb rubber yang telah dipres dibungkus dengan plastik
bermerk lalu disusun di dalam palet. Satu palet berisi 36 bal. Palet dipres supaya rata, kemudian diangkut ke gudang produk jadi.
2.6.3. Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Bahan Penolong 2.6.3.1. Bahan Baku