Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Sistem produksi melibatkan banyak aktivitas berbeda yang saling berhubungan dan bertujuan untuk memproduksi produk jadi. Contoh aktivitas tersebut adalah perencanaan produksi dan penjadualan. Perencanaan produksi memperhatikan permintaan, status produksi dan kapasitas pabrik. Seorang perencana harus mengatasi dua jenis ketidakpastian yaitu variasi permintaan dan kegagalan sumber daya. 1 Model-model konvensional seperti Material Resource Planning MRP dapat mengalami kegagalan dalam merepresentasikan sifat-sifat sistem yang kompleks apabila informasi yang ada tidak mencukupi dan. tidak tepat. Model matematik akan menjadi lebih sulit apabila terdapat ketidakpastian didalam sistem. Logika fuzzy dapat menyelesaikan masalah dari informasi yang kurang 1 Luis M, Carlos F. Fuzzy Logic Applied to Production Planning and Scheduling. Lisboa. 1993 Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. pasti uncertain yang sering dijumpai dalam dunia nyata. Walaupun logika fuzzy berdasarkan informasi yang tidak pasti, metode yang digunakan adalah eksak secara matematik. 2 2 Chen Wang, Hua Fang. Aggregate Production Planning in A Fuzzy Environment. Taiperi. 2000. Selama ini PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merencanakan produksinya dengan melakukan peramalan kuantitatif dari dari data penjualan tahun sebelumnya. Perencanaan produksi ini kurang tepat karena adanya fluktuasi permintaan seperti pada tahun 2008 terjadi kenaikan permintaan untuk produk Platinum sebesar 7 , Gold 20 , Silver 4 dan Bigline 14, sehingga perusahaan sering mengalami kekurangan dan kelebihan produksi selama periode perencanaan. Jika terjadi kelebihan produksi mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi dan apabila terjadi kekurangan produksi maka perusahaan harus melakukan jam kerja lembur secara maksimum jika bahan baku mencukupi jika tidak maka perusahaan dapat mengalami penalti akibat keterlambatan pengiriman. Perencanaan produksi yang tidak tepat juga mengakibatkan penggunaan sumberdaya yang tidak optimal sehingga laba yang diperoleh perusahaan tidak maksimum. Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan perencanaan produksi yang optimal terhadap fluktuasi permintaan dan terhadap penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk memaksimumkan laba.

1.2. Rumusan Permasalahan