Analisis Jumlah Produksi Minimum Break Event Point Analisis Perhitungan Waktu Standar

Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. peramalan yang diperoleh diuji kehandalannya dengan menggunakan metode tracking signal. Kemudian dilakukan pengendalian peramalan dengan menggunakan metode fitting line, karena data yang digunakan ada 36 data maka dapat diasumsikan bahwa nilai peramalan yang diperoleh berdistribusi normal sehingga diperoleh batas atas dan batas bawah peramalan. Interpretasi hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Hasil Peramalan untuk Tiap Tipe Sping Bed Tahun 2009 Bulan Platinum Gold Silver Bigline Batas Atas Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Januari 174 170 121 31 432 393 100 66 Februari 174 170 121 31 432 393 102 68 Maret 174 170 121 31 432 393 103 69 April 174 170 121 31 432 393 105 71 Mei 173 169 121 31 431 392 107 73 Juni 173 169 121 31 431 392 108 74 Juli 173 169 121 31 431 392 110 76 Agustus 172 168 121 31 430 391 112 78 September 172 168 121 31 430 391 114 80 Oktober 171 167 121 31 429 390 116 82 Nopember 170 166 121 31 429 390 118 84 Desember 169 165 121 31 428 389 120 86

6.3. Analisis Jumlah Produksi Minimum Break Event Point

Suatu perusahaan diharapkan dapat berproduksi minimal mencapai keadaan dimana perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak juga mengalami keuntungan yang disebut dengan titik impas atau titik pulang pokok. Jumlah produk yang terjual diatas titik ini merupakan keuntungan bagi perusahaan. Dari pengalaman masa lalu diperoleh bahwa titik impas diperoleh pada jumlah 80 Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. dari penjualan. Sehingga dari metode peramalan terpilih dapat diperoleh jumlah produksi minimum yang harus dipenuhi oleh perusahaan seperti pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Jumlah Produksi Minimum Perusahaan Bulan Tipe Unit Platinum Gold Silver Bigline Januari 138 61 314 66 Februari 138 61 314 68 Maret 138 61 314 69 April 138 61 314 70 Mei 137 61 314 72 Juni 137 61 314 73 Juli 137 61 314 74 Agustus 136 61 313 76 September 136 61 313 78 Oktober 135 61 312 79 Nopember 135 62 311 82 Desember 134 62 311 83

6.4. Analisis Perhitungan Waktu Standar

Untuk melakukan perhitungan waktu standar perlu dilakukan uji keseragaman data dan uji kecukupan data. Uji keseragaman data menunjukkan apakah suatu data diperoleh dari suatu sumber yang sama sedangkan uji kecukupan data menunjukkan apakah sample data yang diambil sudah mencukup i untuk melakukan perhitungan. Untuk memperoleh waktu standar terlebih dahulu menghitung waktu normal yaitu dengan mengalikan waktu rata-rata terpilih dengan suatu factor yang ditentukan oleh peneliti. Pada penelitian ini diasumsikan bahwa operator yang bekerja pada setiap operasi bekerja dengan normal sehingga nilai pengalinya sama dengan 1. Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. Waktu standar diperoleh dengan memberikan kelonggaran allowance terhadap waktu normal yang diperoleh. Sebagai contoh berikut perhitungan waktu baku untuk operasi pemotongan tripleks : x = 8,15 menit; Rf = 1,00; Allowance = 19 maka : Wb = Waktu observasi rata-rata x Performance Rating x Allowance 100 100 − Wb = 8,15 x 1,00 x 19 100 100 − = 10,06 menit Jadi waktu baku untuk pemotongan tripleks adalah 10,06 menit. Hasil selengkapnya untuk perhitungan waktu baku pengerjaan masing- masing produk disetiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Hasil Perhitungan Waktu Baku Tiap Produk menit No Stasiun Kerja Platinum Gold Silver Bigline 1 Perakitan per bulat mesin RAM 22,00 19,00 17,00 17,00 2 Perakitan per pinggir 16,00 15,00 14,00 14,00 3 Pemotongan busa 3,68 3,63 3,56 3,54 4 Pemotongan hard padd 1,26 1,21 1,17 1,17 5 Pengguntingan kain blacu 1,16 1,16 1,13 1,12 6 Jahit quilting 5,51 5,45 5,38 5,36 7 Pemotongan kain quilting 3,76 3,72 3,69 3,67 8 Penjahitan kain quilting 11,04 10,94 10,86 10,83 9 Perakitan 25,00 23,00 22,00 22,00 10 Penjahitan lis 16,00 15,00 14,00 14,00 11 Pembungkusan 10,00 10,00 10,00 10,00

6.5. Analisis Perhitungan Ketersediaan Bahan Baku