Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3. Penjahitan
4. Perekatan
5. Penjahitan Lis
6. Pembungkusan
C. Dipan spring bed, terdiri dari beberapa stasiun yaitu :
1. Perakitan Per
2. Pemotongan
3. Penjahitan Kain Quilting
4. Penjahitan Lis
5. Perekatan
6. Pembungkusan
2.4.2.1. Pembuatan Sandaran Spring bed
Pembuatan sandaran spring bed terbagi atas 3 bagian yaitu:
1. Pemotongan
Tripleks dipotong secara manual dengan menggunakan gergaji tangan sesuai dengan pola yang diinginkan. Tripleks lalu dilubangi untuk tempat meletakkan
kancing dengan menggunakan mesin bor. Busa dipotong mengikuti pola rangka tripleks dengan menggunakan pisau. Pada sisi-sisi busa dibuat goresan-
goresan yang digunakan sebagai pola didalam pemotongan kain oscar. Setelah itu, kain oscar dipotong sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
2. Perekatan
Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Busa yang telah dipola direkatkan pada rangka sandaran menggunakan lateks. Kancing sebanyak 16 buah direkatkan dengan menggunakan benang nylon.
Kemudian direkatkan lagi kain oscar yang telah diberi busa dengan menggunakan staples 3001J. Pada bagian tengah rangka yang telah di bor
dipasangkan logo Big Land dengan menggunakan benang nylon. 3. Pembungkusan
Langkah terakhir adalah perekatan plastik mika dengan staples 3001 J dan pemasangan plastik produk non woven pada sisi belakang sandaran sambil
meletakkan kaki sandaran denga mur sebanyak 4 buah. Kemudian dilanjutkan dengan merekatkan plastik PE pada sisi depan sandaran dengan isolatip.
Pemotongan Kain Oscar Pemotongan Tripleks
Pemotongan Busa Perakitan Sandaran
Pembungkusan
Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Sandaran Spring Bed
2.4.2.2.Pembuatan Matras Spring bed
Proses pembuatan matras spring bed terbagi atas: 1.
Perakitan Per Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran 200 x
180 x 15 cm dengan menggunakan 500 buah per bulat yang berdiameter 2,5 mm dan 3 kg kawat lilitan.
2. Perakitan Kawat Lis
Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Kemudian rakitan per tersebut ditambah dengan per pinggir 500 buah dengan diameter 3,5 mm dan diberi kawat lis dengan diameter 4,2 mm. Per pingggir
ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penembakan gun CL-73 ini adalah untuk menguatkan
konstruksi per dan menambah kekuatan tekan. 3. Penjahitan Kain Quilting
Kain polos, busa dijahit di mesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan ukuran 50 x 2,1 m.
4. Pemotongan Kain quilting dipotong sesuai spesifikasi matras spring bed 6 kaki yaitu untuk
matras atas dan matras bawah memiliki ukuran 2 x 200 x 180 x 3 cm dan untuk tabung 2 x 200 +180 x 1 cm. Setelah itu dilakukan pemotongan hard
pad dengan ukuran luas sama dengan matras bawah dan atas. 5. Penjahitan
Kain blacu yang akan dijahitkan pada ujung- ujung kain quilting dipotong sebanyak 2 buah 7,6 m untuk kain quilting atas dan bawah. Kain blacu juga
dijahitkan untuk kain quilting bagian tabung. Fungsi penjahitan kain blacu ini adalah untuk menguatkan kain quilting pada saat penarikan dengan tembakan
gun HR-22. Pada bagian ini juga akan meletakkan label, kartu garansi pada spring bed.
6. Perekatan Setelah rakitan per selesai selanjutnya melekatkan hard pad yang telah
dipotong pada sisi atas dengan tembakan gun HR-22. Setelah itu busa dan
Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
kain quilting direkatkan dengan menggunakan lateks. Setelah selesai bagian atas matras kemudian rakitan per dibalik untuk menyelesaikan rakitan bagian
bawah dan dilakukan hal yang sama seperti sebelumnya yaitu merekatkan hard pad, busa dan kain quilting. Untuk bagian tabung yaitu sekeliling bagian
luar rakitan direkatkan busa dan kain quilting saja. 7. Penjahitan Lis
Lis adalah kain panah emas yang akan merekatkan matras atas dan bawah dengan tabung. Kain lis dijahit dengan mesin corner bersamaan dengan
memasang lubang angin emas sebanyak 4 buah. Fungsi dari lubang angin emas ini adalah untuk menambah keindahan pada matras spring bed serta
memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap empuk. 8. Pembungkusan
Langkah terakhir adalah meletakkan kartun sudut. Kartun sudut berfungsi agar sudut-sudut spring bed terlindungi pada saat distribusi karena sudutnya
sangat mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. Kemudian stiker ukuran
diletakkan pada plastik mika. Blok diagram proses pembuatan matras spring bed dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Perakitan Per Perakitan Kawat Lis
Perekatan Penjahitan Lis
Pembungkusan Pemotongan
Penjahitan Penjahitan Kain Quilting
Gambar 2.3. Blok Diagram Proses Pembuatan Matras Spring Bed
2.4.2.3. Pembuatan Dipan Spring bed