Konsep Penjadualan Produkisi Tujuan dan Ukuran Keberhasilan Penjadualan

Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. Perancangan penjadualan juga membutuhkan teknik pemecahan permasalahan dalam sebuah penjadualan. Suatu rancangan penjadualan yang bersifat pengembangan,apliksi, dapat di evaluasi dengan sebuah prosedur, dapat di simulasikan, bersifat jaringan, dan melakukan pendekatan heuristic. Penentuan teknik yang di gunakan tergantung pada kompleksitas permasalahan. Karakteristik model, dan penentuan karekteristik penjadawalan. Dalam perkembangan teori penjadualan sangat banyak teknik yang dapat di gunakan. Penjadualan produksi di bedakan atas penjadwlan statis dan dinamis berdasarkan tipe tugas task . Jika suatu set tugas yang datang tidak berubah untuk berbagai order dalam kurun waktu tertentu, maka tipe penjadualan statis berubah – ubah, maka tipe penjadawalannya dinamis. Berdasarkan aliran produksinya, penjadualan di bedakan atas flowshop scheduling dan jobshop scheduling. Pembuatan jadwal produksi harus memperhatikan keterbatasan kapasitas produksi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat beban kerja yang berlebihan.

3.4.1. Konsep Penjadualan Produkisi

Teknik penjadualan produksi secara umum di katagorikan dalam backward scheduling dan forward loading. Dalam kenyataanya, penggunaan ke dua teknik tersebut sering digunakan secara serial, artinya pertama dilakukan penjadualan secara mundur dengan menarik opersi mulai dari due date hingga di temukan tanggal mulai produksi dikemudian dilakukan forward loading untuk menyusun Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. jadwal sesuai dengan algoritma pendekatan yang di lakukan dalam penjadualan produksi. Pembebanan mesin adalah penugasan job pada work center. Seoarang perencana membutuhkan komitmen dari lantai produksi mengenai pekerjaan job oleh work center sehingga biaya produksi, idle time, completion time dari job.Dapat dijaga tetap minimum, ada dua bentuk pembebanan mesin, yaitu bentuk pertama berorientasi pada kapasitas produksi yang menampilkan beban kerja resource produksi dari sudut pandang kapasitas. Sehingga bentuk ini banyak di gunakan untuk perencanaan kapasitas produksi. Bentuk kedua berhubungan dengan penugasan job tertentu pada work center. Bentuk ini lebih detail dari pada bentuk pertama sehingga lebih tepat di gunakan untuk perencanaan jangka pendek. Teknik yang umum di pakai adalah gantt chart dan metode penugasan dari program linier.

3.4.2. Tujuan dan Ukuran Keberhasilan Penjadualan

Pendefenisikan beberapa tujuan dari aktivitas penjadualan adalah sebagai berikut 1 : a. Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produksivitasnya dapat meningkat. b. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang menunggu dalanm antrian ketika sumber daya yang ada masih mengerjakan tugas yang lain. Teori Barker mengatakan jika aliran Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. kerja suatu jadwal konstan, maka antrian rata-rata persediaan barang setengah jadi. c. Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga akan maminimasi penalti cost. d. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas yang di butuhakan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindarkan. Kriteria ukuran performansi yang digunakan untuk mengevaluasi penjadualan mesin dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Kriteria berdasarkan atribut tugas a. Minimisasi Completion time, yaitu saat selesai pemprosesan job. C max = max C i b. Minimisasi Mean Flow time, yaitu waktu yang dihabiskan job i di lantai pabrik. ∑ = = n 1 i i F n 1 F c. Minimisasi Mean Weight Flow time, memiliki arti yang hampir sama dengan Mean Flow time, hanya saja mempertimbangkan prioritas pengerjaan setiap job dalam perhitungannya. ∑ ∑ = = = n 1 i i n 1 i i i w w F w F d. Minimisasi Maksimum Lateness, yaitu besarnya simpangan maksimum atau selisih waktu penyelsaian seluruh job yang dijadwalkan terhadap batas waktu penyelesaian job-job tersebut due date. L max = max L i Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. e. Minimisasi Mean Tardiness, yaitu rata-rata keterlambatan seluruh job yang dijadwalkan. ∑ = = n i 1 i T n 1 T f. Minimisasi Mean Weight Tardiness, yaitu rata-rata keterlambatan seluruh job yang dijadwalkan dengan memasukkan faktor prioritas pengerjaan masing-masing job ke dalam perhitungan fungsi tujuannya. ∑ ∑ = = = n 1 i i n 1 i i w w T w T i 2. Kriteria berdasarkan atribut shoppabrik a. Maksimisasi Utilitas mesin U n , yaitu rasio dari seluruh waktu proses yang dibebankan pada mesin dengan rentang waktu untuk menyelesaikan seluruh tugas pada semua mesin. max n 1 i m 1 k ik m F m t U × = ∑∑ = = b. Minimisasi makespan, yaitu jangka waktu penyelesaian seluruh job yang dijadwalkan yang merupakan jumlah dari seluruh waktu proses. ∑∑ = = = n 1 i m 1 k ik s t M c. Pemenuhan due date, yaitu batas waktu penyerahan produk oleh produsen yang ditetapkan oleh konsumen. Produsen selalu bersedia memnuhi due date tersebut. Meminimasikan makespan di maksudkan untuk meraih utilitas yang tinggi dari peralatan dan sumber daya dengan cara menyelesaikan seluruh job secepatnya ; meminimasikan waktu alir akan mengurangi job secepatnya ; Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. Meminimasikan waktu alir akan mengurangi persediaan barang setengah jadi ; sedengkan meminimasikan jumlah job yang menganggur berarti akan maminimasi nilai dari maksimum keterlambatan. Kesemuanya kreteria keberhasilan pelaksanaan penjadualan tersebut adalah di landasi dengan keinginaan untuk memuaskan konsumen dan efisiensi biaya internal perusahaan.

3.4.3. Pendekatan Penjadualan dengan Menggunakan Logika Fuzzy