Inisiasi Penjadualan Produksi Tingkat Produksi

Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. Nopember Senin-Kamis 17 8 4 18 4 Jumat 3 5 4 13 3 Sabtu 4 4 3 13 3 Desember Senin-Kamis 19 8 4 17 4 Jumat 2 3 3 12 2 Sabtu 4 3 4 12 2 Dengan jumlah produksi per hari yang telah ditentukan, maka dapat dilihat perbandingan antara jumlah produksi, jumlah permintaan dan jumlah persediaan setiap bulannya seperti pada Tabel 5.36.

5.2.2.2. Inisiasi Penjadualan Produksi

Setelah diperoleh jumlah produk yang akan diproduksi per harinya maka dilakukan penjadulan untuk menentukan urutan produk berdasarkan prioritas produk yang diperoleh dengan menggunakan logika fuzzy untuk stasiun perakitan per bulat yang merupakan awal proses produksi kemudian penjadualan diselesaikan dengan menerapkan metode FIFO First In First Out sederhana untuk stasiun kerja berikutnya. Inisialisasi penjadualan dilakukan dengan menggunakan prinsip pengurutan waktu pemrosesan terlama longest processing time. Hasil perhitungan waktu baku tiap produk dapat dilihat pada Tabel 5.37. Tabel 5.37. Hasil Perhitungan Waktu Baku Tiap Produk menit No Stasiun Kerja Platinum Gold Silver Bigline 1 Perakitan per bulat mesin RAM 22,00 19,00 17,00 17,00 2 Perakitan per pinggir 16,00 15,00 14,00 14,00 3 Pemotongan busa 3,68 3,63 3,56 3,54 4 Pemotongan hard padd 1,26 1,21 1,17 1,17 5 Pengguntingan kain blacu 1,16 1,16 1,13 1,12 6 Jahit quilting 5,51 5,45 5,38 5,36 7 Pemotongan kain quilting 3,76 3,72 3,69 3,67 8 Penjahitan kain quilting 11,04 10,94 10,86 10,83 Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. 9 Perakitan 25,00 23,00 22,00 22,00 10 Penjahitan lis 16,00 15,00 14,00 14,00 11 Pembungkusan 10,00 10,00 10,00 10,00 Dari hasil perhitungan waktu baku diperoleh pengurutan produk berdasarkan LPT maka diperoleh pengurutan awal untuk penjadualan produksi yang dapat dilihat pada Tabel 5.38. Tabel 5.38. Inisiasi Penjadualan dengan Metode Longest Processing Time Urutan 1 2 3 4 Produk Platinum Gold Silver Bigline Selanjutnya dilakukan penyesuaian pengurutan berdasarkan prioritas produksi yang berdasarkan tingkat produksi dan waktu proses.

5.2.2.3. Tingkat Produksi

Variabel tingkat produksi diperoleh dari rata-rata jumlah produk yang akan diproduksi per harinya. 0.1 0.5 0.4 0.3 0.2 0.9 0.8 0.7 0.6 1 1 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 High Low Unit Nilai Keanggotaan Gambar 5.4. Fungsi Keanggotaan Tingkat Produksi Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. Tabel 5.36. Perbandingan Jumlah Produksi, Permintaan, dan Persediaan Spring bed Bulan Platinum unit Gold unit Silver unit Bigline unit Produksi Permintaan Persediaan Produksi Permintaan Persediaan Produksi Permintaan Persediaan Produksi Permintaan Persediaan 1 172 172 2 95 96 1 414 412 4 70 70 2 2 172 171 3 96 96 1 408 411 1 68 68 2 3 172 171 4 96 96 1 412 412 1 68 69 1 4 172 171 5 96 96 1 409 408 2 84 79 6 5 170 171 4 96 96 1 405 403 4 68 73 1 6 168 171 1 84 84 1 408 409 3 88 88 1 7 172 170 3 86 86 1 408 409 2 91 89 3 8 168 170 1 82 82 1 402 403 1 86 87 2 9 172 170 3 88 88 1 405 403 3 88 88 2 10 171 170 4 88 84 5 407 407 3 93 94 1 11 167 169 2 92 96 1 397 396 4 89 87 3 12 170 169 3 98 96 3 395 395 4 88 89 2 Rata-rata 171 170 3 91 91 2 406 406 3 82 82 2 Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. Jumlah produk 8 unit dan diatasnya memiliki prioritas tertinggi dengan fungsi nilai keanggotaan adalah:     ≤ ≥ = 8 8 8 ; 1 ] [ PR PR PR PR µ

5.2.2.4. Waktu Proses