Parameter Kesalahan Peramalan Verifikasi dan Pengendalian Peramalan

Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.

3.3.3. Parameter Kesalahan Peramalan

Kegiatan peramalan terhadap kondisi-kondisi di masa mendatang pada umumnya tidak dapat persis sama dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi di masa mendatang. Kesalahan peramalan didefinisikan sebagai perbedaan nilai antara hasil ramalan dengan keadaan sesungguhnya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengukur kesalahan peramalan, antara lain : 1. Rata-rata deviasi mutlak Mean Absolute Deviation = MAD MAD menunjukkan rata-rata kesalahan mutlak peramalan tanpa memperhatikan apakah hasil peramalah lebih besar atau lebih kecil dari kenyataan yang terjadi. MAD dirumuskan : n Y Y MAD t t ∑ − = | | dimana n adalah jumlah periode peramalan yang terlibat. 2. Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut Mean Absolute Percentage Error MAPE MAPE menunjukkan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti dibandingkan dengan MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. 11 ∑ −       = t t t Y T Y n MAPE 100 MAPE dirumuskan :

3.3.4. Verifikasi dan Pengendalian Peramalan

Verifikasi peramalan dilakukan setelah proses peramalan dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa hasil peramalan tersebut telah mencerminkan data masa lalu dan sistem sebab akibat yang mendasari permintaan tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk melakukan verifikasi peramalan adalah dengan menggunakan tracking signal. Beberapa ahli dalam sistem peramalan menyarankan untuk menggunakan nilai tracking signal maksimum ± 4, sebagai batas pengendalian untuk tracking signal 12 v Y Y S P y ∑ − = 2 . Metode yang biasa digunakan untuk mengendalikan peramalan adalah line fitting method yang menyesuaikan suatu trend dengan estimasi standar penyimpangan standar error of the estimate. Metode ini mengukur penyebaran data aktual terhadap nilai peramalan, dihitung dengan: Dimana: Y = data histories 11 Arman Hakim Nasution, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, 2003, Surabaya : Guna Widya, p. 31. 12 G. Vincent, Production Planning and Inventory Control. Hal. 82 Hariadi : Perencanaan Produksi Dan Penjadualan Dengan MenggunakanLogika Fuzzy Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. Y p = data peramalan v = derajat kebebasan Jika jumlah observasi yang digunakan 30 atau lebih diasumsikan bahwa nilai Y berdistribisi normal, dengan asumsi ini diharapkan 95 data observasi berada diantara plus atau minus dua standar error dari rata-rata Y p ± 2 S y , jika data kurang dari 30 maka digunakan distribusi t student. 13

3.4. Penjadualan Produksi

14 13 Riggs. James L, Production Systems: Planning, Analysis and Control. Hal. 74 14 David Bedworth, and James E. Baeley. Integrated Productioan and Control System Management Analysis, Design. New York, 1982 Aktivitas penjadualan produksi tidak terlepas dari kegiatan perencanaan. Penjadualan produksi adalah tahapan terakhir dalam perencanaan sebuah proses produksi terjadi. Aktivitas penjadualan produksi terjadi ketika tenaga kerja, mesin, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk atau menyediakan jasa, penjadualan di pandang sebagai preses pengalokasian sumber daya untuk memilih tugas dalam jangka waktu terentu. Elemen terpenting dalam penjadualan adalah sumber resource dan tugas task . Ketersediaan sumber daya di nyatakan secara kualitas maupun kuantitas sehingga model penjadualan dinyatakan berdasarkan jenisnya dan jumlah masing- masing sumber daya. Tugas didefenisikan sebagai jumlah masing-masing sumber daya, durasi waktu, waktu proses dimulai, dan batas waktu pengerjaan due date. Kadang-kadang tugas juga menyatakan perihal keterbatasan teknologi yang ada dalam elemen – elemen penjadualan.