15
dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d Laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan keuangan auditor harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang
dipikul oleh auditor.
c. Jenis-Jenis Audit
Menurut Arens, et.al. 2008 akuntan publik melakukan tiga jenis utama audit, Audit Operasional, Audit Ketaatan dan Audit Laporan
Keuangan.
1 Audit Operasional Operational audit
Audit operasional operational audit mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi
organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Dalam
audit operasional, review atau penelaahan yang dilakukan tidak
16
terbatas pada akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur
organisasi, operasi
komputer, metode
produksi, pemasaran, dan semua bidang lain dimana auditor menguasainya.
2 Audit Ketaatan Compliance audit
Audit ketaatan compliance audit dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan,
atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada
manajemen, bukan kepada pemakai luar, karena menajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan
terhadap prosedur dan peraturan yang digariskan. Oleh karena itu, sebagian besar pekerjaan jenis ini seringkali dilakukan oleh auditor
yang telah bekerja pada unit organisasi itu. 3
Audit Laporan Keuangan Financial statement audit Audit Laporan Keuangan financial statement audit
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan informasi yang diverifikasi telah dinyatakan sesuai dengan kreteria tertentu.
Biasanya, kriteria yang berlaku adalah Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum Generally Accepted Accounting Principal-
GAAP. Dalam menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar sesuai GAAP, auditor mengumpulkan
bukti untuk menetapkan apakah laporan keuangan itu mengandung kesalahan yang material atau salah saji lainnya.
17
d. Jenis-Jenis Auditor
Menurut Arens et. al 2008 dalam profesi auditor digolongkan menjadi empat jenis, jenis-jenis tersebut adalah Kantor Akuntan
Publik, Auditor Kantor Pemerintahan, Auditor Pajak, dan Auditor Internal. Adapun pengertian dari setiap jenis auditor akan dijelaskan
berikut ini. 1
Kantor Akuntan Publik auditor eksternal Kantor akuntan publik seringkali disebut auditor eksternal
atau auditor independen untuk membedakan dirinya dengan auditor internal. Kantor akuntan publik bertanggung jawab pada audit atas
laporan keuangan historis yang dipublikasikan dari semua perusahaan yang semua sahamnya diperdagangkan dengan maksud
untuk mengeluarkan pendapat atas kewajaran atas laporan keuangan. Disini akuntan berfungsi sebagai pihak yang independen
dan bertindak sebagai penyaksi terhadap penyajian manajemen itu. 2
Audit Kantor Pemerintahan Merupakan suatu badan netral yang berada dalam lingkup
legislative pemerintah. Seorang auditor pada pemerintahan General Accounting Office-GAO adalah seorang auditor bekerja
bagi GAO. Di Indonesia auditor pemerintah ini bekerja dibawah Departemen Keuangan khususnya di Badan Pengawas Keuangan
BPK. Auditor pemerintah biasanya bekerja untuk melakukan
18
pengawasan terhadap penggunaan uang negara oleh seluruh aparatur pemerintah.
3 Auditor Pajak
Auditor pajak adalah auditor yang bertanggung jawab untuk menegakkan undang-undang perpajakkan, tanggung jawab yang
diemban adalah mengaudit pajak penghasilan dari para wajib pajak untuk menentukan apakah mereka telah memetuhi undang-undang
perpajakkan yang berlaku. 4
Auditor Internal Auditor internal adalah mereka yang bekerja dibidang
akuntan disuatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. Auditor internal wajib
memberikan informasi yang berharga bagi manajemen untuk pengambilan-pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
operasi perusahaan. Auditor bertanggung jawab langsung kepada presiden direktur, pimpinan tertinggi perusahaan, atau bahkan
komite audit dari dewan direksi.
e. Tujuan Audit