Pengalaman terhadap Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik Etika, Profesionalisme dan Pengalaman Audit terhadap Ketepatan

43 Wahyudi dan mardiyah 2006, menyatakan bahwa sebagai profesional, akuntan publik mengakui tanggung jawabnya terhadap masyarakat, terhadap klien, dan terhadap rekan seprofesi, termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun ini merupakan pengorbanan pribadi. Penelitian juga dilakukan oleh Herawaty dan Susanto 2009 yang menyatakan bahwa auditor professional dalam mendeteksi kekeliruan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat materialitas dimana berarti berpengaruh dalam ketepatan pemberian opini audit oleh auditor. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, maka keterkaitan antara profesionalisme dengan ketepatan pemberian opini audit dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut: H 2 : Profesionalisme berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini akuntan publik. mm

3. Pengalaman terhadap Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik

Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Libby dan Frederick 1990 dalam Suraida 2005 menemukan bahwa semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan temuan audit dan mampu membuat judgement yang relative lebih baik dalam tugas-tugas profesionalnya. 44 Aji 2009 dalam Singgih dan Bawono 2010 menyatakan bahwa semakin banyak tugas yang dikerjakan, akan semakin mengasah keahliannya dalam mendeteksi suatu hal yang memerlukan perlakuan khusus yang banyak dujumpai dalam pekerjaannya dan sangat bervariasi karakteristiknya. Jadi dapat dikatakan bahwa seseorang jika melakukan pekerjan yang sama secara terus menerus, maka akan menjadi lebih cepat dan lebih baik dalam menyelesaikannya, serta telah banyak mengalami berbagai hambatan-hambatan atau kesalahan-kesalahan dalam pekerjaannya tersebut, sehingga dapat lebih cermat dan berhati-hati menyelesaikannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Herliansyah dan Ilyas 2006 yang menyatakan bahwa penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik. Berdasarkan hal tersebut, maka keterkaitan antara pengalaman dengan ketepatan pemberian opini akuntan publik dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut: H 3 : Pengalaman berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini akuntan publik.

4. Etika, Profesionalisme dan Pengalaman Audit terhadap Ketepatan

Pemberian Opini Akuntan Publik Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suraida 2005, Wahyudi dan Mardiyah 2006, Herawati dan Susanto 2009, Singgih dan 45 Bawono 2010, Gunawan 2012, serta Sabrina dan Januarti 2012, maka diduga bahwa etika, profesionalisme dan pengalaman audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan pemberian opini akuntan publik. Sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H ₄: Etika, profesionalisme dan pengalaman audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan pemberian opini akuntan publik. 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta pada tahun 2012 dengan objek penelitian auditor Kantor Akuntan Publik KAP. Penelitian ini difokuskan kepada Pengaruh Etika, Profesionalisme, dan Pengalaman Audit terhadap Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik dalam proses pemeriksaan Laporan Keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu melakukan pengujian pengaruh antara tiga variabel independen, yaitu Etika, Profesionalisme, dan Pengalaman Audit. Sedangkan sebagai variabel dependen, yaitu Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang berada di DKI Jakarta.

B. Sampel Penelitian

Penelitian ini mengambil objek auditor yang bertugas di Kantor Akuntan Publik KAP yang ada di Jakarta. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, sehingga penulis mempunyai kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan, Dan Pengalaman, Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

1 7 17

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, Pengetahuan, Dan Pengalaman, Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

0 3 12

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 14

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 20

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi

0 3 19

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA, PENGALAMAN DAN KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 1 12

Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit.

0 0 1

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman, dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit.

0 1 99

PENGARUH ETIKA, PENGALAMAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 1 15

PENGARUH PENGALAMAN, KEAHLIAN, SITUASI AUDIT, ETIKA, GENDER DAN INDEPENDENSI TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR MELALUI SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR

1 1 16