47
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan data primer, sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau
tidak melalui media perantara. Pengumpulan data dilakukan melalui metode survei dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dikirimkan kepada
para auditor yang terdaftar di KAP yang tersebar di wilayah Jakarta. Pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan analisis data.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtoris, dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2009.
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa baik ketepatan dan kecermatan suatu instrumen untuk mengukur suatu konsep yang
seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
48
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur pada kuesioner tersebut. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan- pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai
di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid Ghozali, 2009.
b. Uji Realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Suatu konstuk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0, 60 Ghozali, 2009
3. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot P-Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi
49
dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal
Santoso, 2004. Penilitian ini juga menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang
memiliki kriteria untuk normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi a tertentu dalam penelitian
ini digunakan a sebesar 0,05. Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi.
2 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF Ghozali, 2009. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
terdapat problem multikoliniearitas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen
Ghozali, 2009. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka
tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan
bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen
50
haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasinya kuat, maka terjadi
problem multiko Ghozali, 2009.
3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas Ghozali, 2009.
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009.
Penelitian ini juga menggunakan uji Glejser untuk menguji heteroskedastisitas. Kriteria dari uji Glejser adalah apabila nilai t-
statistik dari seluruh variabel masing-masing memiliki nilai p value 0.005, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian variabel tersebut
tidak mengalami masalah heteroskedastisitas dan data tersebut dapat dikatakan bersifat homoskedastisitas.
51
4. Analisis Data