ditujukan untuk mengarahkan seluruh aktivitas organisasi kepenyediaan produk atau jasa bagi kepentingan pemuasan kebutuhan konsumen.
2.7.1. Kelebihan Sistem ABC
Menurut Maher dan Deakin 1997:48 kelebihan sistem ABC adalah: 1. Kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas memberikan ukuran biaya yang lebih
rinci daripada metode alokasi menyeluruh atau departemen. 2. Kalkulasi biaya berdasarkan kegiatan dapat membantu pihak pemasaran
dengan memberikan angka biaya produk yang lebih akurat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan tentang penetapan harga.
3. Bagian produksi juga mendapat manfaat karena kalkulasi biaya berdasarkan kegiatan memberikan informasi yang lebih baik tentang berapa biaya setiap
kagiatan. Dengan metode kalkulasi biaya berdasarkan kegiatan pula dapat mengidentifikasi penggerak biaya cost driver yaitu kegiatan yang
menimbulkan biaya yang sebelumnya tidak diketahui.
2.7.2. Kelemahan Sistem ABC
Kelemahan sistem ABC menurut Garrison dan Brewer2006: 472 adalah: 1. ABC adalah proyek besar yang membutuhkan sumber daya yang besar dan
mahal. 2. ABC menghasilkan angka yang berbeda dengan angka yang dihasilkan oleh
sistem tradisional, tetapi manajer terbiasa menggunakan sistem perhitungan biaya tradisional untuk menjalankan operasinya, intinya ABC mengubah aturan
20
main perusahaan, perubahan dalam organisasi khususnya yang mengubah aturan main cenderung mendapat perlawanan dari karyawan.
3. Data ABC dapat dengan mudah disalah artikan dan harus digunakan dengan hati-hati ketika mengambil keputusan. Biaya yang dibebankan kepada produk,
pelanggan dan obyek biaya lainnya hanya dilakukan bila secara potensial relevan. Sebelum membuat keputusan yang signifikan dengan menggunakan
data ABC, manajer harus mengidentifikasi biaya mana yang betul-betul relevan dengan keputusan saat itu.
2.7.3. Perbedaan ABC Dengan Sistem Akuntasi Tradisional
Menurut Mulyadi 1993: 187, perbedaan ABC dengan sistem Full Costing adalah sebgai berikut:
1. ABC menitikberatkan pertanggungjawaban aktivitas bukan
pertanggungjawaban biaya. Biaya terjadi sebagai akibat adanya aktivitas, oleh karena itu fokus pengendalian biaya diubah dari yang semula dipusatkan
terhadap biaya, sekarang di pusatkan terhadap penyebab terjadinya biaya yaitu aktivitas. Karena aktivitas tidak dibatasi oleh pusat pertanggungjawaban
seperti departemen, maka ABC bersifat menyeluruh dan merupakan pendekatan menyeluruh dalam pengendalian biaya.
2. Sistem akuntansi pertanggung jawaban full costing memfokuskan
pengendalian terhadap biaya dengan cara menghubungkan biaya dengan manajer yang memiliki wewenang atas terjadinya biaya. Sedangkan dalam
sistem ABC memfokuskan pengendaliannya terhadap aktivitas yang menyebabkan terjadinya biaya dengan cara menghubungkan biaya dengan
21
aktivitas penambah dan bukan penambah nilai, sehingga dapat merencanakan program pengelolaan aktivitas dan memantau dampak program tersebut
terhadap pengurangan biaya.
2.8. Penelitian Terdahulu