3.4.2. Analisis Kuantitatif
Metode analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif harga pokok produksi adalah melalui pendekatan perhitungan yang dilakukan oleh CV.WPUI
yaitu dengan metode full costing dan dengan metode yang akan diteliti yaitu dengan metode activty based costing ABC. Pengolahan data kuantitatif ini
menggunakan alat bantu kalkulator.
3.3.2.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada CV.Winner Perkasa Indonesia Unggul
Sebelum dilakukan perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC, terlebih dahulu dilakukan perhitungan harga pokok produksi yang sudah
biasa dilakukan oleh perusahaan, kemudian kedua metode ini dibandingkan. Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan adalah perhitungan
harga pokok produksi dengan metode full costing. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing diperoleh
dengan menjumlahkan biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik BOP. Metode ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: Harga Pokok Produksi HPP = Biaya Bahan Baku BBB + Biaya Tenaga Kerja
Langsung BTKL + Biaya Overhead Pabrik BOP
3.3.2.2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing ABC.
Dalam metode ABC, aktivitas yang akan diidentifikasi dari proses pengolahan adalah pada kegiatan awal produksi hingga pengemasan jus.
Keseluruhan biaya yang akan dikalkulasikan dapat dikelompokkan ke dalam:
28
1. Biaya utama: mencakup biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
2. Biaya overhead bersama: mencakup biaya listrik, biaya depresiasi mesin dan
peralatan, biaya depresiasi bangunan, biaya bahan penolong, biaya bahan bakar, dan biaya kemasan.
Perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan aktivitas produksi, pada tahap ini yang dilakukan adalah
menentukan aktivitas-aktivitas sesungguhnya yang dilakukan pada saat proses produksi berlangsung.
2. Menggolongkan jenis biaya atas aktivitas, pada tahap ini yang dilakukan
adalah menggolongkan biaya-biaya produksi yang terjadi berdasarkan aktivitas produksi yang sudah ditentukan.
3. Menentukan cost drivers dan nilainya, dimana perhitungannya terdiri atas:
1. Biaya listrik dengan cost drivers lama pemakaian.
2. Depresiasi mesin dan peralatan dengan cost drivers jam
mesin dan jam peralatan. 3.
Depresiasi bangunan dengan cost drivers alokasi luas lantai.
4. Biaya gas dengan cost drivers jam mesin.
Nilai cost drivers atas aktivitas dihitung dengan cara membagi masing- masing biaya atas aktivitas dengan nilai cost drivers-nya
29
4. Menghitung nilai tarifaktivitas, nilai tarifaktivitas dihitung dengan cara
membagi jumlah total biaya atas aktivitas dengan nilai cost drivers atas aktivitasnya.
5. Menghitung nilai biayaaktivitasproduk, produksi jus memiliki nilai aktivitas
yang didasarkan pada besarnya persentase konsumsi aktivitas terhadap nilai pemicu biayanya cost drivers. Nilai biayaaktivitasproduk dihitung dengan
mengalikan nilai tarifaktivitas dengan nilai aktivitas yang membentuk produk.
6. Perhitungan harga pokok produksi, tahap terakhir adalah menghitung harga
pokok produksi yang dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Biaya produksi yang dihitung terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
3.4.3. Aktivitas Proses Produksi