aktivitas penambah dan bukan penambah nilai, sehingga dapat merencanakan program pengelolaan aktivitas dan memantau dampak program tersebut
terhadap pengurangan biaya.
2.8. Penelitian Terdahulu
Rahany 2003 yang meneliti tentang penetapan harga pokok produksi dengan metode Activity Based Costing pada PT. Surabraja Food Industry Cirebon,
Jawa Barat, menyimpulkan bahwa dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode ABC dapat dilihat bahwa harga pokok produksi untuk kelompok produk
yang bervolume besar akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode konvensional yang digunakan oleh perusahaan.
Hal ini disebabkan kerena dalam ABC, aktivitas yang diperhitungkan adalah aktivitas penambah nilai dan menghilangkan aktivitas yang tidak perlu, sehingga
penelitian ini merekomendasikan metode ABC untuk digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi bagi perusahaan.
2.9. Kerangka Pemikiran
Tujuan dari didirikannya suatu usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan guna menjaga kelangsungan hidup perusahaannya, disamping tujuan
lain yang bersifat sosial seperti memberikan kesempatan kerja atau memenuhi suatu kebutuhan tertentu. Perencanaan keuntungan tersebut bukanlah suatu hal
yang mudah karena penetapannya harus didasarkan pertimbangan baik dari intern maupun dari ekstern yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
penetapan keuntungan itu sendiri.
22
Persaingan yang semakin ketat dalam industri minuman jus buah, terutama dalam persaingan harga jual membuat perusahaan harus jeli dalam menetapkan
harga jualnya. Penetapan suatu harga jual tidak lepas dari penetapan harga pokok produksi, kerena dalam menentukan harga jual perlu dipertimbangkan harga
pokok produksi disamping biaya pemasaran, administrasi dan umum. Dalam penetapan keuntungan yang diperoleh selama jangka waktu
tertentu, maka perusahaan perlu mengetahui berapa hasil yang diperoleh dari penjualan produksi dan biaya-biaya yang harus diperhitungkan dalam rangka
penjualan produksi yang dimaksud. Perusahaan perlu menetapkan suatu harga pokok yang tepat dalam memasarkan produknya agar mampu bersaing di pasaran.
Terdapat beberapa metode dalam penetapan harga pokok produksi, umumnya perusahaan menggunakan metode konvensional full costing dalam
penetapan harga pokok produksinya. Metode ini mudah diaplikasikan namun kurang mencerminkan biaya-biaya aktivitas penanganan produk yang
sesungguhnya, sehingga penentuan harga pokok produksi kurang tepat. Untuk itu dilakukan suatu alternatif perhitungan harga pokok produksi dengan
menggunakan metode ABC yang mendistribusikan biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas pembentukan produk secara terkoordinasi. Dengan metode ABC
yang berbasis aktivitas, perusahaan lebih mudah mengendalikan kegiatan produksi dengan penekanan hanya pada aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan
nilai tambah. Kedua metode yang digunakan dalam penetapan harga pokok produksi ini
akan dihitung kemudian dibandingkan guna mengetahui metode mana yang akan
23
menguntungkan dua pihak, baik perusahaan ataupun konsumen, sehingga perusahaan mampu bersaing di pasaran dengan harga yang terjangkau oleh
konsumen. Untuk lebih jelasnya bagan kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 2 sebagai berikut.
24
CV. Winner Perkasa Indonesia Unggul
Proses produksi perusahaan
Biaya Produksi 1.biaya langsung, 2. biaya tidak langsung
Metode penetapan harga pokok produksi
Penetapan harga pokok produksi perusahaan konvensional
Hasil analisis Penetapan harga pokok produksi
dengan metode ABC
Metode Penetapan harga pokok produksi yang direkomendasikan bagi perusahaan
Metode ABC Kelebihan:
mencerminkan konsumsi sumberdaya yang sesungguhnya pada setiap aktivitas dalam
pembuatan suatu produk. Kalemahan:
rumit dalam perhitungan HPP
Metode Full Costing Kelebihan
: mudah diterapkan
Kelemahan: tidak mencerminkan konsumsi
sumberdaya yang sesungguhnya dalam pembuatan produk
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran
25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja purposive, yaitu pada CV. Winner Perkasa Indonesia Unggul WPIU yang beralamatkan di
Sawangan, Depok 16511, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2010. Perusahaan ini dipilih atas dasar pertimbangan bahwa
perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan perseorangan yang berskala kecil namun melakukan diversifikasi dalam produknya dan memiliki potensi
perkembangan yang baik pada masa yang akan datang, selain itu adanya transparansi data-data yang dapat memudahkan peneliti untuk melakukan
penelitiannya di perusahaan tersebut.
3.2. Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui pengamatan langsung dan wawancara
langsung dengan pihak perusahaan, serta data-data atau dokumen-dokumen perusahaan. Data sekunder melangkapi data primer dan diperoleh dari literatur-
literatur berupa buku teks, skripsi, maupun literatur lainnya yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
26