Menghitung Nilai BiayaAktivitasProduk Mengidentifikasi Aktivitas

akan diperoleh tarifaktivitas dari masing-masing biaya dalam tiap jenis aktivitas yang akan di tampilkan pada Lampiran 7.

e. Menghitung Nilai BiayaAktivitasProduk

Aktivitas yang membentuk tiap-tiap jenis produk jus buah didasarkan pada besarnya persentase konsumsi aktivitas terhadap nilai cost drivers tiap-tiap biaya atas aktivitas, walaupun CV.WPIU memproduksi tiga jenis jus buah namun persentase penggunaan sumberdaya telah diketahui sejak awal. Berdasarkan jumlah atau volume produksi, nilai cost drivers langsung dikalikan dengan tarifaktivitas. Contoh biaya bahan tambahan gula pada proses pemasakan cost driversnya sebesar 312, langsung dikalikan dengan nilaiaktivitas biaya tambahan gula sebesar Rp.3.335, maka alokasi biaya bahan tambahan gula sebesar Rp.1.040.520. Dengan perhitungan yang sama maka akan diketahui nilai biayaaktivitasproduk jenis jus belimbing tahun 2009 sebagaimana disajikan pada Lampiran 7.

f. Perhitungan HPP Untuk Jenis Produk Jus Belimbing Dengan Metode

ABC Perhitungan harga pokok produksi jenis produk jus belimbing dengan metode ABC disajikan pada Lampiran 8. Total harga pokok produksi diperoleh dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan total biaya overhead pabrik. Total BOP terdiri dari biaya-biaya atas aktivitas penimbangan, pencucian dan pengupasan atau pemotongan, blancing, penirisan, penghancuran, filtrasi, pemasakan, filtrasi ke dua dan pengemasan, perhitungan 63 HPP per botol didapat dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah produk jadi. Berdasarkan Lampiran 8, diperoleh hasil perhitungan HPP untuk jenis produk jus belimbing dengan metode ABC pada tahun 2009 lebih rendah sebesar Rp.1.262, dibandingkan dengan metode full costing sebesar Rp.1.726. Dari hasil perhitungan HPP jenis produk jus belimbing dengan metode ABC dapat diketahui selisihnya terhadap harga jual Rp.2.750 adalah sebesar Rp.1.488.

5.5.2. Penetapan Harga Pokok Produksi HPP Jenis Produk Jus Jambu

Perhitungan HPP untuk Jenis produk jus jambu dengan metode ABC sama dengan tahapan-tahapan perhitungan pada jenis jus belimbing yaitu, sebagai berikut: a. Mengidentifikasi aktivitas. b. Menggolongkan jenis biaya atas aktivitas. c. Menentukan cost drivers dan nilainya. d. Menghitung nilai tarifaktivitas. e. Menghitung nilai biayaaktivitasproduk. f. Perhitungan HPP. Adapun rincian tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Aktivitas

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah proses identifikasi aktivitas yang dilakukan dalam produksi jus jambu, ketelitian dalam menentukan konsumsi aktivitas akan sangat berpengaruh terhadap perhitungan HPP. Adapun aktivitas 64 produksi jus jambu terdiri dari aktivitas penimbangan, pencucian dan pengupasan atau pemotongan, blancing, penirisan, penghancuran, filtrasi, pemasakan, filtrasi ke dua, dan pengemasan. b. Menggolongkan Jenis Biaya atas Aktivitasnya Langkah ke dua adalah menggolongkan jenis biaya atas aktivitasnya, biaya atas aktivitas adalah aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya produksi. Biaya atas aktivitas diperoleh dengan cara penelusuran secara langsung atau estimasi, penelusuran secara langsung mensyaratkan untuk mengukur pemakaian sumberdaya yang sesungguhnya digunakan dalam aktivitas. Jika pengukuran secara langsung tidak dapat dilakukan maka langkah estimasi berdasarkan persentase penggunaan untuk jenis biaya pada setiap aktivitas yang diidentifikasi, perusahaan harus secara jeli memperhatikan mana aktivitas penambah nilai dan mana aktivitas yang bukan penambah nilai agar biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia. Jenis biaya atas aktivitas yang dihitung dalam perhitungan HPP pada jus jambu sama dengan perhitungan HPP pada jus belimbing, yaitu biaya listrik mesin, gas, bahan tambahan, penyusutan peralatan, penggunaan air dan penyusutan bangunan. Biaya atas aktivitas dihitung menggunakan data produksi jenis produk jus jambu tahun 2009 yang terdapat pada Lampiran 9. Persentase pemakaian listrik pada produksi jenis jus jambu sama dengan persentese penggunaan listrik untuk jus belimbing yaitu sebesar 0.90 yang diperoleh dari persentase pemakaian listrik selama 0,5jamhari dari total penggunaan listrik selama 55,33 jamhari. 65 Total biaya listrik ketiga jenis produk jus sebesar Rp.1.160.000tahun, dan 0,90 dari total biaya listrik akan dialokasikan pada jenis produk jus jambu yaitu sebesar Rp.19.512tahun untuk biaya listrik blender, penggunaan listrik untuk kulkas dan penerangan tidak dibebani dalam perhitungan HPP, disebabkan penggunaannya di luar proses produksi karna fungsinya sebagai pendingin untuk produk jadi dan pada saat proses produksi tidak menggunakan penerangan lampu. Total biaya air ketiga jenis produk jus termasuk dalam rekening listrik, yaitu sebesar Rp.117.120tahun, yang diperoleh dari persentase penggunaan air sebesar 5,42 terhadap total biaya listrik per tahun. Persentase penggunaan air untuk jenis produk jus jambu adalah 31,67 , yang diperoleh dari penggunaan air jenis produk jus jambu sebanyak 79.248 litertahun, dibagi total penggunaan air pada ketiga jenis produk jus sebanyak 250.224 litertahun, dengan biaya sebesar Rp.49.080tahun. Persentase biaya air pada jenis produk jus jambu untuk bahan penolong, air pencucian, air blancing dan air pengemasan masing-masing adalah 25,20 19.968 lttahun, 39,37 31.200 lttahun, 23,62 18.720 lttahun,11,81 9.360 lttahun. Masing-masing biaya air yang digunakan pada proses produksi jenis jus jambu diperoleh dari perkalian antara persentase penggunaan air dengan total biaya air pada jenis produk jus jambu seperti yang tercantum pada Lampiran 1. Penggunaan gas terjadi pada saat proses pemasakan jus dan blancing, persentase pemakaian gas pada proses pemasakan jus dan blancing masing-masing adalah 80 dan 20 , yang diperoleh dari total pemakaian gas selama 3,75jamhari, yang digunakan masing-masing pada saat pemasakan yaitu 3 jamhari 66 dan blancing selama 0,75 jamhari, untuk ketiga jenis produk jus tersebut. Biaya yang digunakan pada proses pemasakan jus jambu adalah Rp.1.248.000 atas persentase sebesar 33,33 yang diperoleh dari lamanya pamasakan pada produksi jus jambu yaitu 312 jamtahun dari total lamanya proses pemasakan ketiga jenis jus tersebut yaitu selama 936 jamtahun. Sedangkan biaya yang digunakan pada proses blancing ketiga jenis jus tersebut masing-masing mendapatkan Rp.312.000tahun atas persentase yang sama yaitu 33,33 dari pemakaian masing-masing gas untuk blancing selama 78 jamtahun atas total pemakaian gas untuk blancing pada ketiga jenis jus tersebut selama 234 jamtahun. Biaya mesin dan peralatan untuk aktivitas yang menjalankan mesin dan menggunakan peralatan dihitung berdasarkan nilai penyusutan masing-masing peralatan pada periode analisis. Biaya penyusutan dalam aktivitas produksi jenis jus jambu terdapat pada bangunan tempat produksi, 1 timbangan manual, 1 timbangan digital, 4 bak plastik, 1 panci, kompor, 16 saringan, 6 krat, dan 5 taperware, biaya bahan penolong dan biaya bahan pembantu serta baiaya kemasan dihitung berdasarkan jumlah penggunaan dan nilai harganya, adapun mesin blender, gayung, pengaduk dan pisau tidak dimasukkan dalam biaya penyusutan peralatan karna masa pakainya telah melebihi umur ekonomisnya.

c. Menentukan Cost Drivers dan Nilainya

Dokumen yang terkait

Analisis Harga Jual Bibit Melalui Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Kol (Brassica Oleracea Cv. Capitata) (Studi Kasus : Pt. Horti Jaya Lestari Kebun Smik Kabupaten Karo)

11 113 94

Analisis kelayakan finansial usaha pengolahan buah (studi kasus: Cv. Winner Perkasa Indonesia Unggul, Sawangan, Depok, Jawa Barat)

2 7 116

Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Activity Based Costing (Studi Kasus di Pabrik Moulding & Parket KIPKJ Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah)

0 10 219

Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Activity Based Costing (Studi Kasus Pabrik Kayu Lapis PT. Wana Rimba Kencana, Samarinda Kal-Tim)

0 10 222

Analisis penetapan harga pokok produksi pepaya (Carica Pepaya) dengan metode activity based costing pada PT Cipta Daya Agri Jaya di Bogor Jawa Barat

5 44 109

Analisis kelayakan usaha pembuatan jus dan sirup belimbing manis dan jambu biji merah (Studi kasus CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Barat)

6 42 126

Strategi Pegembangan Usaha Jus Buah Pada CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Barat

15 119 162

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. MEBEL MARIE ALBERT INDONESIA SEMARANG.

0 2 18

Analisis Perbandingan Penetapan Harga Jual Melalui Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Activity Based Costing.

0 3 19

Penentuan Harga Pokok Produksi (Seed Selecta Machine) Di CV. Pijar Kanaan Dengan Pendekatan Konsep Activity Based Costing.

0 10 28